Selasa, 18 Oktober 2016

PPL II Bag. Kedua



N A B I – N A B I   KECIL

                Nabi-nabi kecil menunjuk kepada dua belas kitab nabi terakhir dalam Perjanjian Lama (dalam bahasa Yunani”dodekapropheton”). Mereka disebut, dipandang kecil hanya karena berbeda dalam banyak dan luasnya bahan tulisan (lebih singkat dibandingkan dengan Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel), dan oleh karena secara prinsip nabi-nabi ini mengulang apa yang telah dikatakan oleh nabi-nabi besar.
Beberapa di antara nabi-nabi kecil hidup pada zaman yang sama, seperti Hosea, Amos Mikha dan Yesaya bernubuat dan melayani pada zaman pemerintahan Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda. Dalam masa itu di kerajaan utara keturunan raja Yehu mengalami kemakmuran dibawah pemerintahan Yerobeam II.
                Nabi-nabi kecil ini adalah orang-orang benar dan bersemangat, kuat dan tak suka kompromi. Mereka menginsafi hubungan pribadi dengan Allah dan tanggung jawabnya sebagai wakil Allah di tengah-tengah bangsanya. Mereka sangat berdukacita melihat ketidaktaatan dan kedurhakaan, dan kebutaan rohani serta malapetaka yang akan menimpa bangsa itu.
                Ciri-Ciri Khas Kitab Nabi-Nabi :
                Nabi-Nabi menyampaikan peringatan, penghakiman dan hukuman. Disamping itu mereka juga memanggil umat Allah untuk menerima Anugerah-Nya melalui pertobatan, dan juga memberitakan keselamatan dan kemuliaan yang akan datang (pengharapan). Pada kesempatan lain Nabi-Nabi juga mengukuhkan perjanjian Allah dengan Abraham dan Daud.

                Nabi – nabi kecil menurut urutan kronologis antara lain :
1.       Hosea
2.       Yoel.
3.       Amos
4.       Obaja.
5.       Yunus
6.       Mikha
7.       Nahum.
8.       Habakuk
9.       Zefanya
10.   Hagai
11.   Zakharia.
12.   Maleakhi.




                                                                                                                                                                                                                                                                        Aritonang, MP.










K I T A B   H O S E A

“ Aku menyukai kasih setia,... pengenalan akan Allah “ (6 : 6)
“ Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela “ (14 : 5)
               
                Hosea adalah nabi terakhir untuk kerajaan utara, maka tepatlah sebutan bahwa Hosea merupakan “Nabi Israel pada jam NOL“. Situasi Hosea mirip dengan nabi Yeremia (nabi pada masa krisis Kerajaan selatan). Rupanya teguran nabi Amos pada bangsa itu tidak membuat mereka berbalik dengan sungguh-sungguh kepada Allah, tetapi malahan sebaliknya ternyata justru membuat mereka semakin tegar tengkuk, jahat dan meninggalkan persekutuan dengan Allah.
                Bangsa israel yang hidup berdampingan dengan penduduk tanah Kanaan, akhirnya berasimilasi menjadi satu. Bangsa itu tertarik dengan ritus-ritus kesuburan dan upacara-upacara merayakan kematian dan kebangkitan dewa-dewa Baal yang dilakukan sesuai dengan pergantian musim setiap tahun hal ini menarik perhatian mereka. Menurut dan bagi mereka Yahwe, terlalu teoritis dan tidak berhubungan dengan keseharian mereka, akibatnya pemujaan dan penyembahan semakin dipengaruhi ritus-ritus Baal. Hosea memerangi pemujaan kepada Baal, pada tatacara pemujaan pada Yahwe. Ia berkata bangsa ini bukan menyembah Allah tetapi menyembah Baal. Akibatnya buruk, mereka akan diperbudak Mesir dan Asyur akan menguasai mereka.
                Dalam sejarah bangsa israel di kerajaan utara, masa antara kematian Yerobeam II, dan kehancuran Israel merupakan masa yang paling gelap dalam sejarah kerohanian, dan politik bangsa Israel di kerajaan utara, terjadi kudeta-kudeta berdarah. Namun demikian justru dalam keadaan demikianlah “kasih Allah” dinyatakan dengan suatu “ratapan“ seorang suami yang sangat mencintai isteri yang jadi pelacur itu, satu kisah yang sangat mengharukan.

I . LATAR BELAKANG
   A . Pribadi Hosea
            Di dalam bahasa Ibrani “ Hose’a “ artinya “penyelamat” , dari kata ini berkembang menjadi Yoshua,... Yesus  (YHWH penyelamat.Yang menarik di sini adalah bahwa nama Hosea, Yosua, dan Yesus semuanya diambil dari akar kata Ibrani yang sama, HOSHEA artinya “keselamatan”. Bagaimanapun juga kemudian, Yosua dan Yesus menambahkan kebenaran bahwa “Yahweh adalah keselamatan”. Sebagai utusan Allah, Hosea menawarkan keselamatan kepada bangsanya, jika mereka berbalik dari penyembahan berhala, bertobat dan kembali kepada Tuhan. 
                     Anak bin Beeri (artinya sumur, mata air yang memancar ). Tidak ada penjelasan lebih jauh tentang asalnya. Kemungkinan ia dari keluarga tukang roti ( 7 : 4 ) penduduk asli Samaria (bd. 1: 6, 7, 11) . Bila betul, maka ia satu-satunya nabi Israel yang melayani untuk Ker. selatan (kerajaan selatan yang disebut Yehuda). Yang menjadi bingkai pemberitaannya adalah tragedi dalam keluarganya, sehingga kehidupannya merupakan alat peraga.
   B . Penulis dan Waktu
         Penulis adalah Hosea, dicantumkan pada ayat pembukaan Hosea bin Beeri, suami Gomer (Hos. 1:3). Hosea hidup melayani semasa dengan nabi Amos ( bd. 2 Raja. 14 : 23 – 17 : 41). Menurut 1 : 1 , Hosea melayani pada zaman raja-raja yang memerintah di :
*      Selatan : masa Uzia (767 – 740 sM), Yotam (740 – 732 sM), Ahaz (732 – 712 sM); Hizkia (716  687). (lihat dan selidiki bagaimana pemerintahan dan keadaan kerohanian ? ).
*      Utara : Yerobeam II (782 – 753 sM.).
                    Pelayanan Hosea berlangsung selama beberapa dekade, dimulai dari akhir pemerintahan raja Uzia (sekitar 767-740 SM) dan raja Yerobeam II (sekitar 782- 753 SM) dan selesai di awal tahun pemerintahan raja Hizkia diperkirakan sekitar tahun (755-715 sM). (sekitar 715 sM), maka periode penulisan.

    C. Latar Belakang Politik          
         Pada waktu ia melayani kerajaan utara kuat, dari sudut ekonomi makmur dan damai. Sesudah Yerobeam II meninggal thn. 753 sM terjadi perpecahan, Raja-raja berganti-ganti dari (Zakharia, Salum, Manahem, Pekahya, Pekah, Hosea (782 – 722 sM). Pada waktu itu kerajaan utara berada dal;am bahaya, kerajaan Asyur terus menyerbu kea rah barat. Untuk memelihara keamanan dan kesatuan bangsa, merteka harus membayar pajak ke Asyur. Sesudah Yerobeam diantara raja-raja sering mereka mengadakan pembunuhan dahulu untuk menjadi raja ( lih. 2 Raja. 15). Kurun waktu itu merupakan bagian terakhir kerajaan utara. Waktu itu Asyur terus mengancam, tetapi raja-rajanya tidak lagi mencari pertolongan kepada Tuhan, melainkan mengandalkan kepintaran diplomatik dan uang. Untuk memelihara keamanan dari perang, dan kesatuan bangsanya mereka membayar pajak ke kerajaan Asyur. Menahem mencoba membeli Asyur dengan membayar upeti, raja Pekah mengadakan perjanjian dengan Aram untuk melawan Asyur, dan ia dibunuh ( 734 sM ). Bangsa Asyur mengangkat  raja Hosea. Kemudian ia bersekongkol dengan Mesir untuk melawan Asyur. Inilah awal kehancuran total ( bd. 2 Raja. 17 : 1 – 23 ).
Secara rohani terjadi sinkritisme, yaitu percampuran agama/ kepercayaan, perzinahan rohani. Kuil-kuil berhala didirikan di Betel dan Gilgal, rakyat berziarah ke sana, mengadakan penyembahan dengan memberikan korban kepada Baal. Dosa-dosa penyembahan dan persembahan anak lembu emas berbiak, berkembang sehingga menenggelamkan Israel dalam “kubangan perzinahan”, yang kemudian diikuti dengan tindakan sadisme, pembunuhan raja demi raja sesudah Yerobeam II.
          Inilah dosa yang terbesar di mata Tuhan dan pada masa-masa inilah Hosea bernubuat, di zaman yang penuh anarkis itu, ia menegor bangsa itu atas nama Tuhan ( Hos. 6: 7-14). Di kerajaan selatan pada waktu itu yang memerintah raja Yotam dan Ahas, dan nabi yang melayani Yesaya dan Mikha.
        Keadaan Sosial
         Para penguasa berlaku sewenang-wenang terhadap rakyat. Rakyat diperas, terjadi suap, kejahatan yang terorganisir. Akibatnya terjadi kemerosotan ahlak, kemunafikan, para pemimpin agama mementingkan diri sendiri, hidup dalam pesta pora, minum-minum mabuk tidak lagi menghiraukan jeritan rakyat, melainkan penindasan merajalela di mana-mana sehingga terjadi kemiskinan dan semakin banyak orang hina dan menjadi melarat.
    D. Tema dan Tujuan
         Tema kitab ini adalah “ Kasih Allah terhadap yang murtad “. Tujuan kitab ini untuk mendemonstrasikan betapa besar dan tak putus-putusnya kasih setia Allah bagi Israel, umat pilihan-Nya yang terus menyeleweng dan meninggalkan Dia dengan menyembah ilah-ilah lain (berhala). Tujuan itu nampak melalui perkawinan Hosea dengan perempuan sundal Gomer. Hal ini menunjukkan kasih setia dan kerinduan-Nya untuk bersekutu dengan umat-Nya memberkati dan menyelamatkan umat-Nya.
                      Walaupun mereka sudah rusak secara moral sebagai publik maupun pribadi yang digambarkan dengan “istrinya yang bersundal”, namun nabi Hosea menghimbau mereka agar kembali kepada Allah yang setia dan panjang sabar (bertobat) dengan hati yang remuk dihadapan Allah.

II . SUSUNAN KITAB (Lihat bagan di belakang)
1. Pernikahan Hosea – Gomer                            ps. 1 – 3.
2. Celaan atas kebrokan Israel                            ps. 4 – 8
3. Kepastian hukuman bagi Israel      ps. 9 – 10
4. Kemenangan kasih dan rahmat Allah          ps. 11.
                (merupakan aplikasi/ sisipan ).
      5. Kemurtadan dan pemberontakan Israel
          akan mendatangkan hukuman dan kemusnahan    ps. 12 – 14 : 1 .
6. Rahmat Allah atas yang menyesal
   dan bertobat                                                                                          ps. 14 : 2 – 9.
7. Penutup ; Akibat bagi yang bijaksana dan yang memberontak        ps. 14 : 10.
                Pasal kunci ; ps. 4,  yang intinya ; Israel mengingkari pengenalan akan Allah, sehingga mereka ditolak sebagai imam. Ayat-ayat kunci baca; 3:1; 4:1; 11:7-9.

III.TEMA-TEMA PENTING
A . Keluarga Hosea.
        Pernikahan Hosea dan Gomer sebagai lambang hubungan Allah dengan umat-Nya. Alkitab menggambarkan hubungan antara suami – isteri sebagai lambang hubungan Tuhan Yesus dengan umatNya ( bd. Ef. 5  22 – 33). Mengapa hubungan ini dipilih ? :
a.       Hubungan dimulai tidak oleh isteri, melainkan oleh suami ( Tuhan ).
b.      Hubungan yang paling erat (tidak ada persatuan yang lebih dalam dari hubungan antara suami dan isteri ).
Ini menunjuk pada hubungan kasih yang terjadi antara Allah dengan umat-Nya yang berdosa dan terhadap bangsa-Nya, dan bangsa terhadap Allah.
                Ada yang menolak fakta pernikahan ini sebab bertentangan dengan Kel. 20: 14 dan Im. 21: 7, tetapi justru di sinilah intinya.
                                Ada tiga argumen bahwa pernikahan itu adalah fakta :  
1.       Penghayatan kasih Allah pada umatnya (jika pengandaian, maka penghayatan pada kasih Allah pun jadi kabur) 
2.       Perizinahan sebagai lambang dosa, penyembahan berhala memang merupakan  
gambaran yang umum dalam PL (selidiki!)
3.       Ketidak setiaan Gomer baik sebelum maupun sesudah diperistri Hosea adalah 
tepat dengan keadaan sejarah bangsa Israel. (sebelum Abraham ... Musa ... Hakim-hakim ... s/d  Raja-Raja sampai saat ini).
                Maka yang menolak kenyataan itu berarti menumpulkan dan mengaburkan makna dan berita kitab Hosea dan kasih Allah.
B . Nama Anak-anak Hosea
Nama anak-anak Hosea mempunyai arti, bukan hanya untuk keluarga sendiri, melainkan nama dari anak-anak itu memiliki makna dan tujuan, dan selalu diberikan sesuai dengan suatu perintah jelas dari Tuhan untuk menjadi peringatan dan lambang untuk seluruh bangsa Israel.
     Nama “Yizreel “ = Allah menabur, “ Allah menghambur “ ( 1: 4 ) artinya positif, dan bisa negatif.
     Nama “Lo – Ruhama “ = “ tidak disayangi “, tanpa belas kasihan ( 1 : 6 ).
     Nama “Lo – Ami “ = “ bukan Umatku “ ( 1 : 5 ).
Makna rohaninya kalau Israel terus menghina Tuhan melalui pemberontakan dan tidak mau bertobat, maka semuanya yang terkandung dalam tiga nama itu, akan menimpa bangsa Israel (ada hukuman), tetapi bila ada pertobatan maka apa yang terkandung di dalam nama anak-anak itu tidak akan terjadi (bd. 1:10 – 12).
      C . Penolakan sebagai imam (ps. 4)
             Kehidupan persundalan israel mengingkari pengenalan akan Allah yang hidup, (4: 1,2,6) sehingga mereka ditolak sebagai imam. 
      D. Kebodohan dan Tidak tahu berterima kasih (9:10,12; 13: 4-8,14).
Dalam pasal ini ditekankan pengenalan akan Allah dan ketaatan pada-Nya dan hukum-Nya. Pengenalan kepada Allah bukan hanya berarti pengetahuan tentang Dia, tetapi harus dengan hubungan dengan Dia di dalam kasih dan ketaatan. Hosea menyinggung dan memperingatkan bangsa israel tentang sejarah kebaikkan Allah, namun kelakuan bangsa israel tidak sesuai dengan kebaikkan yang dilakukan Tuhan kepada mereka. Kegagalan bangsa itu tidak bersyukur, dan kalau dihubungkan dengan penyembahan berhala yang mereka lakukan, mereka menolak kasih karunia Allah.
       E.Kerinduan dan Belas Kasihan Allah Yang Tak Berobah ( ps. 11 – 14 ).
Kerinduan Tuhan didasari oleh kasihNya, ketika israel masih muda, Kukasihi dia, Aku menarik engkau dengan tali kesetiaan dengan ikatan kasih,... masakan Aku membiarkan engkau (bdg. 11: 4, 8- 11; 12 : 6, 9- 10; 13 : 14 ; 14 : 6).
         Penghukuman pasti datang, tetapi kalau dosa ditinggalkan, maka penyakit disembuhkan dan akhirnya kasih itulah yang menang (ps. 14). Dalam pasal ini juga ditekankan pengenalan akan Allah dengan ketaatan pada hukum-Nya. Pengenalan tentang Allah bukan hanya pengetahuan tentang Dia, tetapi juga harus dengan hubungan dengan Dia dalam kasih dan ketaatan.
        Dalam kitab ini, nampak menonjol kasih (khesed), seperti kasih bapa terhadap anaknya (bdg. Luk. 15 : 11 – 32). Walaupun anaknya melukai hatinya, tetapi ia merindukan persekutuan, pertobatan anaknya, Allah tidak melihat dosa dan kesalahan anak-anak-Nya, tetapi dengan sabar menunggu umat-Nya berbalik kepada-Nya inilah kasih anugerah Tuhan Yesus bagi manusia berdosa.
             F. Kristus Dalam Kitab Hosea.
             Dalam kitab Hosea, Mesias ditampilkan sebagai Anak Allah (11:1 bd. Mat. 2:15), sebagai satu-satunya Juruselamat umat-Nya (13:4 ; bd. Yoh. 14: 6), Mesias yang akan menebus kita dari kematian (13:14 - bd. 1. Kor. 15: 55), dan yang mengasihi kita secara luar biasa (11: 4). Ia Juruselamat yang menyembuhkan mereka yang berbalik kepada-Nya (6:1).












                                                                                                                                                               































































K I T A B   Y O E L

                Kitab Yoel digolongkan kepada kelompok nabi-nabi tertua berdasarkan tempatnya dalam kanon, tetapi dalam Septuaginta kitab ini di tempatkan sesudah Hosea dan Amos dan Mikha (seharusnya sesudah pembuangan). Dalam susunan Alkitab di tempatkan antara Hosea dan Amos hal itu mungkin karena lebih memperhatikan isi kitab ini dari pada tanggalnya. Ada beberapa persamaan isi kitab ini dengan kitab Amos, maka berdasarkan itulah kitab Yoel ini mungkin ditempatkan sebelum Amos (lih. dan bandingkan Yl. 3: 16 dan Am 1: 2a ; Yl. 3: 18a dengan Am. 8:13, tentang hukuman atas musuh-musuh Israel di (Yl. 3), dapat dibandingkan dengan (Am 1 – 2).
Dalam kitab ini “hari Tuhan” merupakan sentral. Dan Rasul Petrus mengutup dari kitab ini ketika ia berkhobah pada hari Pentakosta (lih. Ris. Ras. 2: 15-17). Maka sekalipun hanya tiga pasal, kitab ini sungguh padat dan jelas. Untuk mengerti situasi masa Yoel, selidikilah keadaan alam tanah Palestina terutama yang bersangkutan dengan hama “Belalang”.

I . LATAR BELAKANG
    A . Nama
             Di dalam 1 : 1, disebut “ Yoel bin Petual “. Dalam bahasa ibrani “ Yo’el “ artinya YHWH adalah Allah. Petual artinya membujuk, meyakinkan (Allah yang,...). Nama ini sangat sesuai dengan pemberitaan Yoel yang menegaskan bahwa Allah berdaulat, pemilik seluruh ciptaan maka seluruh bangsa di muka bumi, harus tunduk dibawah kontrol kuasa-Nya. Arti nama Yoel merupakan dasar pemberitaannya tentang Hari Tuhan. Tidak ada informasi yang lain tentang dirinya kecuali nama ayahnya Petuel. Rupanya ia bukan kelompok imam ( bd. 1: 13) , karena ia mencela para imam, dengan berkata hai para imam, hai para pelayan Tuhan (lih. 2 : 17).
B . Penulisan dan Waktu
             Penulisnya adalah Yoel seperti yang tercantum pada 1:1. Waktu penulisannya, tidak ada pendapat yang bulat tentang waktunya. Namun dengan disebutkan musuh-musuh Israel seperti Filistin, Mesir, Fenisia dan Edom, maka kesimpulan yang terdekat adalah masa sebelum pembuangan. (+ 587/ 586 sM).  
                Latar belakang kitab ini, pada masa pemerintahan raja Yoas (Yehuda) sekitar abad IX sM, ia mengadakan pembersihan terhadap penyembahan berhala yang dibangun oleh Izabel dan menghidupkan kembali penyembahan kepada Allah (lih. 2 Raja. 10 – 12). Keadaan bangsa israel ketika itu sangat menyedihkan. Serangan bencana belalang melanda negeri itu, sebagai hukuman atas ketidaktaatan, dan dosa (bd. Ul. 28: 38 – 39). Akibatnya semua orang putus asa, pada masa inilah nabi Yoel bernubuat dan  menganjurkan bangsa itu supaya bertobat.
                Ada yang memperkirakan penulisannya sekitar thn. 835-400 sM, tetapi sulit untuk dipertanggung jawabkan, karena nubuatnya tentang hari Tuhan (bd. Rat. 1:12; Yehz. 7:19; Zaf. 2:2-3). Namun kebanyakan serjana modern memperkirakan sekitar thn. 835-400 sM waktu yang paling cocok, karena kerajaan utara tidak muncul lagi. Namun jika di kitab ini disebut pertama-tama tentang hari Tuhan dalam PL, maka Yoel lebih tepat Yoel menulis kitab ini abad ke 5 sM.
                Tempat, sekalipun tidak disebut di mana ditulis, namun berkali-kali nama Yerusalem dan Yehuda disebut hal ini menunjuk tempat pekerjaannya di sekitar bait Allah, sehingga dapat dilihat, disifatkan, golongkan ia nabi kultis (1: 14-14; 2: 15-17). Melalui nabi-nabi di sekitar bait Allah Tuhan memakai nabi-nabinya sebagai sarana bergaul dengan umat-Nya, dan melalui nabi nabi itu Allah mengarahkan umat Tuhan supaya bertobat, karena kedatangan Tuhan (hari Tuhan ) sudah dekat. Sedangkan yang dimaksud dengan Israel bukanlah kerajaan utara, melainkan seluruh keturunan Yakub (2:17; 3:2,16).

      C. Tema dan Tujuan
             Tema kitab ini adalah “Hari Tuhan”. Yoel menggunakan bala kelaparan dan hama Belalang yang menyerang Yehuda secara mendadak, sebagai objek peringatan dan pelajaran terhadap israel pada hari Tuhan, yang digambarkan seperti  kilat, dalam hitung jam semua tanaman ludas dan pucuknya habis dimakan hama.
                Tujuan kitab ini satu himbauan, jika bangsa Israel bertobat dan kembali kepada Allah, maka Dia yang Mahakasih akan memulihkan hubungan-Nya dengan Israel dan memberkati mereka. Berita ini benar dan berlaku untuk masa depan, di mana dan kapan pun, namun agar pemulihan dan berkat yang dijanjikan Tuhan terjadi dan  dialami, maka Israel harus mengalami masa penghakiman terlebih dahulu, barulah Roh Allah akan datang, (dicurahkan). Ini merupakan perpaduan berita yang menyebabkan mereka kembali kepada Tuhan. Tujuan lain kitab ini tentang nubuat pemberian Roh Kudus kepada orang percaya ( 2: 28-29).

II . SUSUNAN KITAB
A . Hukuman Atas Bangsa Israel                                         Ps. 1 : 1 – 2 : 11.
1. Judul                                                                                                 ps. 1 : 1.
2. Makna hukuman                                                                         ps. 1: 2-3.
3. Tulah dan akibatnya                                                   ps. 1 : 4 – 20
4. Bangsa yang akan memusnahkan umat Allah  ps. 2: 1 – 11.
B . Seruan Pertobatan                            :                                 Ps. 2 : 12 – 17.
C . Janji Berkat Tuhan             :                                                 Ps. 2 : 18 – 3 : 21.
1.       Musuh dari utara akan diusir.
hasil tanah akan dipulihkan                     ps.       2 : 18 – 27
2.   Pencurahan Roh Kudus                                             ps.       2 : 28 – 29
      3.   Tanda-tanda dan keselamatan pada
akhir zaman                                                                   ps.       2 : 30 – 32.
4.   Hukuman atas musuh-musuh umat Allah           ps.3 : 1 – 16.a
5.   Tuhan hadir di tengah-tengah bangsa-Nya   ps. 3: 16 b – 21.

Ayat-ayat kunci baca ; 2:11-14, dan 2: 28-32.

III . POKOK-POKOK PENTING
       1. Hari Tuhan.
           Pokok : Hari Tuhan “ lima kali disebut dalam (lih. 1: 5 ; 2: 1 , 11, 31 ; 2: 14 ). Untuk menyatakan  hari Tuhan Yoel pakai dengan tiga cara :
a.       Hari Tuhan dalam penggenapan setempat pada zaman penulisannya.
b.      Dalam penggenapan pada akhir zaman.
c.       Penggenapan berganda dua masa, kini dan masa akan datang.
      
                Tulah belalang dipakai sebagai “alat peraga dan kontak“ pemberitaan. Hama ini merupakan hal yang sering terjadi di sana. Ada tiga ( 3 ) pandangan yang berbeda terhadap arti hama Belalang, antara lain :

1.       Arti “ naturalis “.  Yang terjadi memang wabah belalang, tidak lebih dari itu.
2.       Arti “ simbolis “ . Belalang itu adalah bangsa-bangsa musuh yang datang                                                                menyerang.
3.        Arti “Eskatologi “ .Belalang yang akan hanya muncul pada akhir zaman ( monster )                                                      bd. Why. 9 : 1 – 11.
                                Hama belalang harus dilihat sebagai alami dan iklim. ( lih. Menggali isi Alkitab Kitab Yoel penjelasan tentang hama Belalang ). Sikap Injili terhadap penafsirannya sesuai dengan sikap kita pada penafsiran kitab Kidung Agung, Yunus dan Hosea sebagai simbolis.
                                Dalam kitab ini yang menyolok tentang hari Tuhan, dan sifat-sidat Allah yang maha kasih. Kitab ini mengajarkan, bahwa Allah mengendalikan sepenuhnya alam semesta. Allah yang mendatangkan tulah belalang sebagai pasukan-Nya yang diutus dan Ia juga yang menarik (2:20). Allah pencipta dan pemelihara, tidak ada kekuatan di luar Allah, Dia mengontrol alam semesta ini. Dalam PB hari Tuhan, adalah hari kedatangan Tuhan Yesus. Di dalam PB hari itu tiba-tiba (secara mendadak ). Hari itu diikuti dengan perang Harmagedon, di mana ‘binatang buas‘ nabi-nabi palsu dan anti Kristus dikalahkan dan setan dicampakkan ke dalam lubang yang tidak terduga dalamnya.
                                Bersamaan dengan kejadian itu, akan terjadi Kerajaan Kristus. Kerajaan itu didahului kerajaan 1000 tahun. Di mana terjadi kekacauan, tanda-tanda ajaib, setan dibiarkan. Kemudian kejahatan berakhir, dan segenap umat manusia dihukum di hadapan arasy putih Tuhan, dan terjadinya langit dan bumi yang baru (bd. Why. 21 ; 2. Pet. 3: 1).
          4. Selain hal di atas Kitab ini juga berbicara tentang Hari Pentakosta.
                 Selain menekankan hari Tuhan, Yoel juga mene3kankan sifat Allah yang penuh belas kasihan. Ia mengendalikan sepenuhnya alam semesta. Allah yang mendatangkan tulah belalang, sebagai pasukan-Nya (2:11), yang diutus dan ditarik oleh-Nya (ay. 20). Allah pencipta dan pemelihara, tidak ada kekuatan di luar Dia, Allah mengontrol alam semesta ini.
Yoel. 2: 28 – 3: 21, berbicara tentang pentakosta (bdg. Kis. Ras. 2: 16), menjelaskan apa yang disampaikan nabi Yoel. Pencurahan Roh Allah diawali dengan pertobatan (kembali kepada Allah). Kemudian diikuti dengan janji pembebasan di masa akan datang, melalui pencurahan Roh Allah, dan tanda-tanda di langit dan di bumi. Datangnya hari Tuhan, dinubuatkan bahwa setiap yang berseru atas nama Yahweh diselamatkan ( ay. 28 – 32).
                   Kita tahu gereja lahir pada hari Pentakosta, namun Yoel tidak berbicara tentang Gereja. Untuk memahami nubuat Yoel tentang pentakosta, kita harus kembali melihat pada masa raja Daud dalam (lih.2 Sam. 7). Di ayat-ayat itu diterangkan Allah menawarkan diri memberikan kerajaan pada orang Yahudi dan menawarkan diri-Nya sebagai Almasih (Mesias ), tetapi bangsa itu menolak, bahkan sampai menyalibkan Tuhan Yesus. Di kitab Kisah Rasul Petrus kembali menawarkan dan memberitakan apa yang ditulis nabi Yoel.
        5. Tentang Pengharapan Masa Depan.
Tuhan menjanjikan pengharapan masa depan dengan pencurahan Roh Kudus (Yl. 2:28-29), namun Ia menuntut tanggung jawab umatnya – bertobat dan melaksanakan perjanjian mereka dengan Allah (bdg. Yer. 31:31-34; Yezh. 36:27).
  6. Kristus Dalam Kitab Yoel.
        Dalam kitab ini Kristus ditampilkan sebagai yang akan mengutus Roh Kudus (2: 28, bandingkan. Yoh. 16:7-15 dan Kis. 1:8), yang akan menghakimi bangsa-bangsa (3: 2), dan Dialah  perlindungan dan kubu pertahanan bangsa Israel (3:16).






               

















































K I T A B   A M O S

                Nabi Amos melayani di Kerajaan Utara semasa pemerintahan raja Yerobeam. Di masa pemerintahannya ia meresmikan dua tempat peribadatan di Betel dan Dan, supaya bangsa Israel di kerajaan utara, tidak lagi pergi beribadah ke Yerusalem, sebagai pusat ibadah bangsa israel (lih. 1 Raja 12: 25-32; 1 Raja 15 : 20; 16: 19, 26, 31). Sejak raja Omri memerintah ibu kota kerajaan utara menjadi Samaria (1 Raj. 16: 24). Kemudian thn 842, Yehu seorang panglima merebut tahta dan mengadakan pembaharuan peribadatan (bdg. 2 Raj. 10).
Pada waktu itu kerajaan itu terancam oleh ker. Aram yang diperintah oleh raja Hazael yang tinggal di Damsyik. Raja inilah yang membantu orang Filistin melawan Yehuda – Israel.  Kemudian kerajaan Aram terancam oleh Asyur, situasi ini menguntungkan Israel. Raja Israel memperluas daerahnya, perdagangan luar negeri hidup kembali yang membawa kemakmuran secara ekonomi tetapi kerohanian menjadi (merosot) semu. Di situasi inilah nabi Amos bernubuat dan pemberitaan hukuman “langsung dan tajam“ sama seperti Yohanes Pembatis dalam PB. Objek tegurannya ialah para pemimpin dan masalah ibadah yang dikaitkan dengan keadilan Sosial. Hal lain tentang keadilam sosial, sejak dari awal Allah menyuruh bangsa israel memperhatikan kaum yang tidak punya kemampuan (lih. Kel. 23:6), tetapi dalam pertemuan-pertemuan di pintu gerbang, hanya pria dan orang kaya yang berhak untuk ikut pertemuan-pertemuan. Aturan itu memperbesar ketidak adilan hak orang yang punya semakin besar, dan menjadikan orang miskin menjadi budak. Hal ini bukanlah masalah kecil, sepele dimata Tuhan, tetapi adalah dosa dan tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Menurut kisah Amos memberanikan diri muncul di Betel, yaitu tempat berdirinya bait Allah. Ia memberitakan kehancuran  seluruh bangsa israel dalam malapetaka peperangan (3:1). Apa yang dinubuatkan Amos, aneh bagi bangsa israel, sebab bangsa itu berkeyakinan “Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih setia-Nya” (Kel. 34:6). Allah pasti mengampuni dan menyelamatkan mereka dari semua dosa-dosanya walaupun mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada dewa-dewa Baal. Para teolog menyebut nabi Amos sebagai nabi “Keadilan sosial“ mungkin karena dalam pelayanannya ia banyak menyoroti tentang ketidak adilan.
Hal lain karena sejak awal Allah menyuruh bangsa israel memperkatikan kaum yang lemah, miskin yang tidak punya kemampuan (Kel. 23:6). Tetapi dalam pertemuan-pertemuan di pintu gerbang, hanya pria, dan orang kaya yang punya hak mengikuti. Aturan itu membesarkan hak yang kaya dan menjadikan orang miskin menjadi budak. Ketidak adilan ini bukanlah masalah kecil, tetapi dosa dan tidak sesuai dengan kehendak Allah.Nabi Amos merupakan satu diantara tokoh-tokoh nabi yang tampil secara menarik dalam PL karena gaya dan pemberitaannya.

I . LATAR BELAKANG
A . Pribadi Amos
1.    Arti nama Amos adalah “penanggung beban “  dari kata ibr. “amas“ artinya membawa ).
2.    Tidak ada penjelasan di bagian lain dalam Alkitab tentang nabi ini.
3.    Ia berasal dari Tekoa, satu dusun kecil + 9 Km sebelah di selatan Betlehem, sebelah timur laut mati.
4.    Ps. 1 : 1 dan 7 : 14, menunjukkan bahwa ia adalah seorang peternak domba dan pemungut buah ara hutan. Maka kemungkinan besar dia seorang wiraswasta kecil, tetapi orang yang gigih dan terpelajar. Walaupun ia bukan kelompok / keturunan nabi, kemungkinan besar pengetahuannya itu diperoleh karena ia seorang “penjualan wool“. (lih. 1 : 3 - 4, 11, 13 ; 2 : 1 - 2 ; 9 : 7), karena profesinya itu memungkin ia untuk bisa banyak bergaul dengan kalangan sekitar bait Allah maka pengetahuannya tentang keagamaan dan politik luas. (red. Carilah referensi tentang desa Tekoa).
5.    Yang ajaib dalam pelayanannya, Amos berasal dari Yehuda/ kerajaan selatan, tetapi dipanggil Tuhan untuk memberitakan Firman di kerajaan Utara. (1 : 1 ; 7 : 14 - 15 ). Panggilannya sebagai nabi membuat Amos melayani di kerajaan Utara.
6.    Amos cukup menguasai Pentateukh ( lih. 3: 1 ; 4  : 11; 5 : 25 ; 2 : 9 - 10 ; 7 : 16 ; 3 : 13 ; 1 : 11 ; 5 : 6 ).
      B . Penulis dan Waktu
             Kitab ini ditulis oleh Amos, hal ini didukung juga oleh klaim dalam kitab ini (lih.1:1; 7:14), juga dari bahasa pastoralnya (7:10), dan isinya yang memaparkan pengetahuannya tentang kehidupan di lapangan (bd. 3: 4-5; 9: 9). Yang menarik dari kehidupannya, walaupun ia hanya seorang peternak, namun Amos sangat akrab dengan firman Tuhan.
                Waktu penulisannya dapat diperkirakan dari masa pelayanannya, ia hidup dan melayani pada zaman Uzia raja Yehuda (790-739 sM) dan yang memerintah di Israel (utara) Yerobeam bin Yoas raja Israel (793-753 sM), dua tahun sebelum gempa bumi (1:1). Dari penjelasan di atas dapat diperkirakan Amos bernubuat dalam periode antara tahun (767-753 sM) dan masa pelayanannya tahun 765 – 755 sM, sesudah nabi Yunus dan sebelum Hosea. Dapat diperkirakan ia menulis kitab ini + thn. 760 sM di israel, kira-kira 12 tahun sebelum penghancuran kerajaan utara .
      C. Latar Belakang Politik dan Kerohanian
             Untuk mengetahui isi kitab ini, kita perlu melihat latar belakang sejarah bangsa israel. Kerajaan kesatuan yang diciptakan Daud dan Salomo pecah menjadi dua  Kerajaan Utara dan selatan thn. 922 sM (lih.1 Raja. 12). Yerobeam bin Nebot raja pertama kerajaan Utara meresmikan dua tempat ibadah di Betel dan Dan, maksudnya supaya rakyat tidak lagi pergi beribadah ke Yerusalem (1 Raja. 12: 25-32; 15: 30; 16: 19, 26, 31).  Untuk mengetahui situasi politik pada waktu itu, dapat dibaca di kitab (2 Raja. 14: 23 – 15: 7 ; 2 Taw. 26). Situasi politik pada waktu itu di kerajaan utara, masa pemerintahan Yerobeam II, aman dan jaya (2 Raja. 14 : 25). Sedangkan di kerajaan selatan memerintahan raja Uzia, sebelum ia kena penyakit kusta.
                Dalam bidang sosial ekonomi kedua raja ini berhasil ( Utara – Selatan ), makmur, damai. Memiliki angkatan perang yang kuat sehingga mereka tidak merasa cemas, dan takut terhadap serangan musuh (Asyur).
                Situasi sosial, kekayaan dan kemewahan hanya dirasakan orang tertentu, yaitu pejabat dan para imam. Kemewahan yang mereka miliki diperoleh dengan cara menekan, merampas hak orang-orang rendah, hina dan miskin. Dalam  bidang moral terjadi kemerosot yang dalam, hidup menurut ajaran Taurat sudah tidak berlaku lagi (diabaikan). Para pemimpin hidup dikuasai hawa nafsu dan sex, dosa-dosa lain seperti pelanggaran dan penipuan dalam bidang hukum dan dagang merajalela (lih. 8: 5-6).
                      Situasi kerohanian, kedua raja tidak berkenan dihadapan Tuhan, karena dosa-dosa dan kesombongannya. Masyarakatnya yang makmur menjadi terbius dalam pelacuran, hidup dalam kemunafikan, keserakahan, dan ketidak adilan semakin menyolok. Disisi lain bangsa Israel penuh dengan agama kafir, kuil-kuil berhala ada di Betel, Gilgal dan Bersyeba. Agama dipisahkan dari hukum Taurat (2 : 7b – 8) yang akhirnya agama tidak mempunyai manfaat lagi pada kerohanian (akibatnya keyakinan yang semu), dan tidak menghasilkan moral dan keadilan sosial.
             Di tengah-tengah kemewahan dan kesenangan duniawi terjadi penindasan terhadap orang-orang miskin, perhambaan, tanah-tanah mereka dicaplok orang-orang kaya, riba yang tinggi terhadap orang miskin, dan para hakim tidak jujur dalam menjalankan tugasnya. Akibatnya pemerintahan rusak dan terjadi huru hara karena rakyat tidak percaya lagi pada pemerintah dan Allah. Dalam situasi inilah nabi Amos tampil sebagai nabi dengan kecaman-kecaman pedas terhadap bangsa israel.
  D. Tema dan Tujuan.
Tema kitab ini adalah “Bersiap Bertemu dengan Allah”. Berita dan nubuat yang disampaikan Amos, bernada penghukuman yang diakhiri dengan kata-kata pengharapan. Amos mengingatkan bahwa Allah khalik langit alam semesta yang berdaulat akan datang sebagai pejuang, yang akan menghakimi bangsa-bangsa yang telah menolak dan melawan otoritas-Nya.
Amos selama melayani di kerajaan Utara, ia berusaha menarik dan membawa suku-suku di utara yang makmur dan materialitistis dibawah pemerintahan raja Yerobeam bertobat kembali kepada Allah sebagai satu-satunya jalan keluar dari penghakiman Tuhan yang semakin dekat.
        Kitab ini menunjukkan kebencian Allah terhadap kejahatan, sebab Ia adalah Allah yang Mahakudus dan Mahaadil. Kendati pun demikian Allah berjanji meninggalkan sisi-sisa bangsa yang setia dan bertobat, satu saat mereka akan dipulihkan karena perjanjian-Nya, namun di sisi lain Tuhan tidak akan membiarkan dosa lewat begitu saja tanpa ada penghukuman dari-Nya, sebab Dia adalah Allah yang Mahakudus yang membenci dosa.

II. SUSUNAN ( lihat bagan di belakang)
       A. Jenis-jenis hukuman, kepada delapan bangsa (Ps. 1 – 2) yaitu ;
              Siria, Filistin, Tirus, Edom, Amon, Moab, Yehuda, Israel ( lihat pengelompokan dan perkembangannya ).
        B. Khotbah-khotbah (Ps. 3 – 4).
 1. “ Dengarlah “  beginilah,...
2. “ Namun kamu tidak berbalik “,... ( cari 4 ayat bahwa ia berbicara terus terang serta tajam ).
                C. Penglihatan-penglihatan dalam bentuk drama/ pragmen (Ps. 7: 1 – 9: 10).
                      Ada lima penglihatan antara lain; belalang, api, tali sipat, buah-buahan, Tuhan
                      dekat mezbah. Ini menggambarkan hukuman-hukuman yang akan diberlakukan Tuhan.
              D. Janji Mesias ( Eskatologi            Ps. 9: 11 – 15.
                      Perhatikan kata-kata, mendirikan, menutup, membangun, memulihkan, menanam dan tidak akan disabut lagi.         
               
Ayat-ayat kunci baca;1:2; 3: 1-2; 4: 11-12; 5:4 dan 8:11-12.

      III . INTI  BERITA
1.       Hukuman
                        Allah mahatinggi dirangkaikan dengan mengadili/menghukum segala bangsa (bdg. Am. Ps. 1-2). Allah ada di mana-mana (9:2, 5-6), Ia membentuk gunung-gunung dll. (4:13). Allah memerintah di sorga dan di bumi, hadir di mana-mana dalam segala alam (9:5-6), dan Ia berurusan dengan segala bangsa. Dengan dasar itu Ia menghukum karena kesalahan mereka (3:2). Hukuman dan penyingkapan dosa diberitahukan dengan bahasa yang keras dan terus terang, Amos menegor :
a.       Dosa bangsa Israel. menegor kaum pria dan wanita yang ada di istana seperti lembu basam ( 4: 1), karena mendesak suami untuk hidup mewah dengan memeras dan mengambil hak orang miskin. Juga tentang kemunafikan dalam ibadah dan  perayaan-perayaan (bdg. Amos. 5 : 11, 23-24 ).
b.      Pengadilan yang akan datang
c.       Kebenaran dan kesucian Allah
d.      Kemurahan Allah dan janji keselamatan.

                2. Allah Mahatinggi
                    Inti PL Allah memilih bangsa israel menjadi umat-Nya. Pemilihan itu menuntut tanggung jawab, moral yang lebih tinggi dari pada bangsa-bangsa lain. Allah memilih, menyelamatkan bangsa israel, supaya punya hubungan yang khusus dengan Allah (3:2). Inti perjanjian dalam PL adalah pemilihan menjadi umat-Nya. Dengan dasar itu, Ia menghukum mereka akibat dosa-dosanya, namun Ia tidak akan memusnahkan Yakub sama sekali. Hanya orang-orang berdosa dari antara umat-Nya (9:8-10).
                                Allah mahatinggi dikaitkan, mengadili/menghukum segala bangsa (bdg. Am. Ps. 1-2). Allah ada dimana-mana (9:2,5-6), Ia yang membentuk gunung-gunung (Am. 4:13). Allah memerintah di surga dan di bumi, dan ia berurusan dengan segala bangsa. Allah menghukum melalui kelaparan dan penyakit sampar (4: 6-11) dan menyelamatkan umat pilihan-Nya.

                3. Penglihatan
1.       Belalang, Amos melihat belalang yang memakan habis hasil bumi. Amos berdoa, mohon ampun, supaya terhindar dari wabah belalang.
2.       Api, lambang penghukuman. Amos berdoa supaya api dihentikan, dan penghukuman tidak terjadi.
3.       Tali sipat, lambang penghukuman cepat menurut keadilan Tuhan (7: 7 – 9). Amos tidak mendoakan pembatalannya lagi, karena penghukuman sudah ditentukan.
4.       Buah-buahan musin panas ( ps. 8 ), mencapai titik ramunnya menjadi busuk, hal ini berarti penghukuman sedang mengancam.
5.       Tuhan berdiri dekat mezbah ( ps. 9 ), dekat mezbah palsu di Betel, Ia berkata “ pukullah,... (9 : 1 ) artinya penghukuman dilaksanakan, namun di tengah-tengah penghukuman itu  kasih Allah tetap ( bd. Hab. 3: 2 ; 9 : 9 ). Ada satu pelajaran di tengah-tengah penghakiman yang dahsyat, nampak ada kasih Allah, dan nubuat tentang pemulihan Israel dan masa depan tentang kedatangan Mesias.
6.       Kitab ini diakhiri dengan perjanjian yang lebih cerah. Pondok Daud yang dirobohkan akan diperbaiki, dan didirikan seperti zaman dahulu kala (Am. 9:11).

            4. Kristus Dalam Kitab Amos.
                                Amos menampilkan Kristus sebagai yang akan membangun kembali dinasti Daud (9:11), dan sebagai (Raja, Mesias, Tuhan) yang akan datang memulihkan umat-Nya.








Aritonang, MP
























































K I T A B   O B A J A

                Sekalipun kitab ini merupakan kitab yang paling tipis dalam PL tetapi punya nilai yang besar, karena menekankan keadilan yang seimbang. Selain nabi Yunus, juga Obaja adalah nabi yang menulis khusus nubuat- amanat Tuhan untuk bangsa non – Yahudi. Dalam hal ini hukuman pada bangsa Edom, hal ini dilatar belakangi perlakuan mereka yang kejam dan tidak lagi bersifat bersaudara terhadap bangsa israel. Pada waktu bangsa Israel ditimpa malapetaka, dijarah dan ditawan bangsa Babel tahun 587 sM bangsa ini tidak membantu, malahan bersukacita, karena mereka menyimpan dendam. (pelajarilah dari Ensiklopedia tentang asal dan riwayat bangsa Edom).
                Dilihat dari sejarah bangsa Edom adalah keturunan Esau (lih. Kej. 25: 24-30) saudara Yakub (lih. Ul. 23: 7 – Obaja 10, 12 dan silsilah Kej. 30). Walaupun Yakub dan Esau sudah berdamai ( lih. Kej. 33), namun bangsa ini tidak mengijinkan bangsa Israel melewati perbatasannya ( Bil. 20: 14 – 21). Ketika raja Daud memerangi dan mengalahkan mereka (lih.1 Sam. 14: 47 ; 2 Sam 8 : 13 - 14) bangsa ini dendam dan benci sejak itu tersimpan  dendan, kebencian yang berkepanjangan. Inilah dasar nubuatan hukuman, cawan yang penuh kepada bangsa Edom. (bd. Amos. 1: 11; Yl. 3: 19; Yezh. 35 : 5 ; Maz. 137 : 7) .

I . LATAR BELAKANG
    A. J u d u l
   Judul kitab ini adalah nama penulisnya. Dalam bahasa Ibrani Obaja (“Obhadhyah “ artinya “ melayani Allah “ artinya menyembah Allah atau yang beribadah). Nama ini adalah nama yang umum dalam bangsa Yahudi, dan arti nama itu bertolak belakang dengan sikap bangsa Edom. Dalam PL terdapat ada 13 orang dengan nama ini (bd. 1 Taw. 12: 9; 1 Raja :18:3; 2 Taw. 34: 12 dan Ezr. 8: 9), khusus tentang penulis kitab ini tidak ditemukan referensinya dalam PL.
   B. Penulis dan Waktu
     Penulis kitab ini adalah seorang nabi yang berasal dari Yehuda yang tidak begitu dikenal (1:1). Latar belakang keluarga Obaja tidak banyak yang dapat diketahui karena tidak dicantumkan, hal ini memberi kesan bahwa ia bukan berasal dari garis keturunan raja atau keluarga imam.
           
    Waktu peristiwa dan penulisannya tidak dapat ditentukan dengan pasti, namun ada empat kemungkinan yang sesuai dengan peristiwa “perampokan di Yerusalem“ ( bd. 1 : 11 – 14 ) :
     1. +  925 sM. Oleh Sisak, raja kafir ( 1 Raja. 14 : 25-26 ), ada hubungannya dengan Rahabeam.
     2. +  845 sM. Oleh orang Filistin, dan orang Arab, zaman raja Yoram ( Edom memberontak ) bd. 2 Taw. 21 : 16 – 17.
     3. +   790 sM. Oleh kerajaan utara ( Yoas raja Israel ) bd. 2 Raja. 14 : 11 – 14.
     4. +  596 sM.  Pembuangan ke Babel  bd. 2 Raja. 25 : 8 – 17, akhir kitab Tawarikh.
           Akan tetapi kebanyakan ahli cenderung untuk memilih dari kemungkinan-kemungkinan di atas pada kemungkinan yang “ lebih tua “ yaitu +  925 sM.
  C. Latar Belakang Nubuatan (Hukuman kepada Edom)
       Kebencian yang mendalam antara kedua suku ini dilatar belakangi :
1.       Penolakan pemimpin-pemimpin Edom yang tidak mengijinkan bangsa Israel mengambil jalan langsung ke sebelah timur Kanaan. Penolakan itu dianggap penghinaan yang sulit dilupakan.
2.       Orang-orang Edom adalah orang kafir, musuh YHWH, sehingga penolakan mereka untuk takluk di bawah pemerintahan YHWH merupakan bukti kedegilan (keras kepala mereka inilah alasan teologisnya.
      D. Tema dan Tujuan
Tema kitab Obaja adalah “Seperti yang Engkau Lakukan,... akan dilakukan Kepadamu” (seperti hukum karma pada agama lain). Kitab Obaja adalah sebuah pengulangan konsep kebenaran bahwa kejatuhan diawali keangkuhan (bd. Ams. 16: 18). Obaja menubuatkan dengan mengatakan bahwa Edom berada di bawah laknat hukuman, karena beria-ria di atas kemalangan, penderitaan orang lain, penderitaan  yang menimpa Yerusalem.

II . SUSUNAN KITAB ( lihat bagan di belakang )
       A . Hukuman kepada Edom ( 1 – 16 ).
1.       Kebinasaan (hukuman ) itu pasti  ( 1 – 9 )
2.       Alasan pembinasaan ( 10 – 16 ).
       B . Keselamatan Israel ( 17 – 21 ).
1.       Janji akan keselamatan  ( 17 – 18 ).
2.       Keselamatan itu sempurna  ( 19 – 21 ).                                                                                          
      Ayat-ayat kunci; 1:10; 1:15; 1:21 (baca).

 III . POKOK  ISI.
       A . Dosa Edom ( 1 – 4 dan 10 – 14 ) sombong, mementingkan diri sendiri, memusuhi Israel dan senang atas kebinasaan bangsa Yahudi serta ikut menghancurkan umat Allah. Arti simbolis, Edom adalah Adam artinya manusia). Esau adalah lambang duniawi atau tabiat kehidupan lama yang terdapat dalam hidup manusia. Esau lambang yang tidak menghargai “kehidupan rohani“ yang kelihatan baik tetapi hatinya kejam dan memiliki sikap lebih mementingkan harta bendawi dari rohaniah dan mengatakan makanan lebih penting dari pada janji dan anugerah Allah. Dan yang melalaikan masalah rohani/ sorgawi, serta memiliki sikap memusuhi kehidupan orang oleh iman (bd. Ay. 3 – 4, 10, 11 – 14). Edom lambang segala bangsa yang memusuhi Allah dan umat-Nya (bd. 1. Kor. 3 : 17),  Tuhan akan menghukumnya kelak dengan cara yang keras.
     B . Hukuman bagi Edom (5 – 9 dan 15 – 16):
           Walaupun punya kekuatan, benteng batu yang kokoh akan direndahkan, dirampasi, ditipu, dilenyapkan.
     C . Berkat bagi Yehuda (17 – 21): diluputkan, dikudus, memiliki tanah.

IV . Kristus Dalam Kitab Obaja.
 Kitab Obaja menyoroti keangkuhan, dan beria-ria di atas penderitaan orang lain  (kemalangan umat-Nya). Dalam kitab ini ditonjolkan:

1. Sebagai Hakim Bangsa-bangsa (15-16).
2. Sebagai Penyelamat Umat (17-20).
3. Sebagai Pemilik Kerajaan (21).

Catatan : Nilai kitab ini secara rohani adalah “ tesis “ tentang “ Keadilan yang seimbang “. Apa yang diperbuat oleh Edom terhadap umat Tuhan, itulah yang dibuat oleh Tuhan kepada mereka (bd. Mat. 25 : 41 – 45).






                                                                                                               
                                                                                                                                                               














































K I T A B   Y U N U S

                Kitab ini menduduki tempat yang khusus dalam keduabelas kitab nabi-nabi kecil, karena kitab ini tidak memuat nubuatan nabi, melainkan tentang seorang nabi bernama Yunus. Bentuk sastra yang lazim terdapat dalam kitab nabi-nabi, seperti nubuat, pengakuan (confessiones dalam bentuk aku) dan berita (historis) tidak terdapat di dalamnya, yang sama hanya bentuk sastra saja . Kitab ini lebih tefocus berita seorang nabi.
Dari antara 12 nabi “kecil“ ada tiga nabi yang berasal dan bekerja melayani di kerajaan utara yaitu : Yunus, Amos dan Hosea. Yunus merupakan yang paling tua, karena ia bekerja melayani kira-kira tahun 784 – 722 sM. Jensen I.L dalam bukunya Survey Old Testament, membandingkan ketiga kitab nabi ini dalam sebutan demikian :
Yunus    : Tentang pelayanan yang gagal ( nabi dari bangsa Israel untuk bangsa Asyur).
Amos    : Tentang hukum yang dilanggar.
Hosea   : Tenang kasih yang dikecewakan ( patah hati ).
                Satu pokok kebenaran yang amat penting yang kita ditemukan dalam kitab Yunus adalah, bahwa kasih Allah sejak pada masa PL pun, tetap bersifat “Universal“ (bd. Yoh. 3 :16 ), sehingga tidak ada tempat bagi kesombongan Israel untuk menganggap diri mereka sebagai bangsa yang istimewa secara picik.

I . LATAR BELAKANG
A . Pribadi Yunus
            Nama Yunus dalam bahasa Ibrani “Yonah “ berarti merpati. Dalam bahasa Yunani Ionas, dan dalam bahasa latin Vulgata menggunakan judul Jonas. Anak “Anitai“ artinya tulus hati, benar. Kata “emeth“  artinya kestabilan, kepastian. Yunus berasal dari Gath – hepher + 4, 5 Km di timur laut Nazaret. Pelayanannya menyusul sesudah nabi Elia dan Elisa, namun sebelum Amos dan Hosea di Utara, pada masa pemerintahan Yerobeam II. (bd. 2 Raja. 14 : 23 – 29).
                       Dalam PB Tuhan Yesus menyebutkan bahwa Yunus adalah tokoh sejarah Israel yang nyata (bd. Mat. 12 : 39 – 41) yang Dia pakai sebagai lambang dirinya dan kematian-Nya.
                       Pada masa Yunus rupanya kekuasaan Asyur sudah semakin bertumbuh sehingga merupakan ancaman bagi bangsa Israel. Hal inilah yang menyebabkan rasa nasionalisme Yunus yang buta picik dan penuh kebencian, menjadi penghalang panggilan Tuhan padanya melayani ke ibu kota kerajaan Asyur tersebut.
                   Catatan sejarah. Tarsis kota yang dimaksud bukanlah tempat kelahiran Rasul Paulus (Tarsus), melainkan sebuah kota di negeri Spanyol bagian selatan yang juga dikenal dengan nama “ Tartessus “ (lihat peta di belakang). Sedangkan kota Yafo adalah kota pelabuhan terkenal di tepi laut tengah negara Israel. Niniwe adalah ibukota kerajaan Asyur, di tepi sungai Tigris, salah satu kota terbesar zaman dahulu ( bd. “kota yang besar itu“ (Yun. 1: 2 ; 3 : 2 ; 4 : 11). Luasnya tiga hari perjalanan (Yun. 3: 3). Kota Niniwe terdiri dari tiga kota : Rehobot – Ir , Kalah dan Resen. Jumlah penduduknya sebanyak 120. 000 orang (Yun. 4 : 11) tidak perlu diragukan.
                      Dari segi politik Niniwe merupakan pusat kerajaan Asyur, yaitu musuh utama bangsa Israel pada waktu itu. Bangsa itu sangat kejam, semua bangsa-bangsa lain gemetar terhadap tentara Asyur karena kekejamannya. Selain itu kota dan bangsa ini juga dikenal sebagai suatu kota yang penuh dan mahir dalam hal penyembahan berhala.

 B . Penulis dan Waktu
Tradisi Yahudi menyebutkan Yunus menjadi penulis kitab ini. Penulisan menggunakan kata dalam bentuk orang ketiga (bukan merupakan alasan untuk penolakan), hal ini dibuktikan (1:1). Bukti-bukti lain yang menguatkan Yunus penulisnya dari sumber lain (bd. 2 Raja.14: 25 yang berbunyi ia (Yerobeam II) mengembalikan,... yang diucapkan dengan perantaraan hamba-Nya nabi Yunus bin Amitai dari Gat- Hefer). Bukti lainnya termasuk penyataan Tuhan Yesus sendiri dalam PB (lih. Mat.12: 40).
      Diperkirakan bahwa kitab ini ditulis pada tahun 770 sM. Hal itu terkait dengan pemerintahan Yerobeam II di kerajaan utara (793-752 sM). Hal lain yang menguatkan tahun di atas, Nabi Yunus melayani sesudah zaman Elisa, sebelum Amos dan Hosea.

   C . Tema dan Tujuan
             Tema kitab ini adalah “ Pergilah Keseluruh dunia (Misi) “. Ada beberapa tujuan pokok penulisan kitab ini :
1.       Kasih Allah yang bersifat universal. Tujuan Allah untuk memilih dan mengkhususkan Israel adalah untuk pelayanan.
2.       Kasih dan pengampunan Allah yang besar diperhadapkan dengan kepicikan manusia.
3.       Lambang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus.
4.       Kedaulatan Allah atas alam semesta.

II . SUSUNAN  ( lihat bagan di belakang )
A . Perintah pertama dan Ketidak Taatan ,...                Ps. 1: 1 – 2 : 10.
      1. Perintah Tuhan                                                              ps. 1 : 1 – 2
      2. Ketidak taatan                                                                ps. 1: 3 – 1: 16.
      3. Pertobatan                                                                      ps. 1 : 17 – 2 : 9
      4. Pelepasan                                                                        ps. 2 : 10.

B . Perintah kedua dan Akibatnya,...                                Ps. 3: 1 – 4 : 11.
      1. Pengulangan perintah                                                 ps. 3: 1-2.
      2. Ketaatan                                                                           ps. 3: 3 –4.
      3. Pertobatan Niniwe                                                       ps. 3: 5 – 9.
      4. Penundaan hukuman                                                  ps. 3: 10.
      5. Kekecewaan Yunus                                                      ps. 4 : 1 – 3.
      6. Ajaran Tuhan Yesus pada Yunus                             ps. 4: 4 – 10.

Ayat-ayat kunci baca ; 2:8-9; 4:2, kata kunci “ketentuan Allah”.

      III . TEMA-TEMA PENTING
1.       Rencana Keselamatan Allah untuk bangsa-bangsa.
Tuhan tidak melupakan bangsa-bangsa lain, hal ini nampak melalui pengutusan nabi Yunus. Melalui bangsa Israel dan hamba-hamba-Nya, keselamatan harus disampaikan kepada setiap bangsa di dunia ni (bd. Kej. 12: 3 ; Kel. 19 : 6 ; Yun. 1: 2). Hal lain pemberitaan mengenai hukuman adalah anugerah Allah, Kasih dan anugerah Allah nampak dalam pengutusan para nabi sebagai “ missionaris “.
2.       Kegagalan Yunus sebagai hamba Allah.
Yunus dipanggil dan ditugaskan, tetapi tidak taat. ( Carilah 4 jenis aplikasi dari kitab Yunus bagi kehidupan kita orang percaya dan sebagai hamba Tuhan ).
3.       Tuhan Menguasai Seluruh Semesta Alam
a.       Angin ribut, didatangkan dan dihentikan ( 1: 4, 15).
b.      Ikan besar, harus datang dan memuntahkan Yunus ( 1: 17 ; 2: 10 ).
c.       Pohon jarak, ditumbuhkan ( 4 : 6 )
d.      Ulat disuruh menggerek pohon ( 4 : 7 ).
e.      Angin timur yang membawa panas terik ( 4: 8 ).
Kekuasaan Tuhan tidak terbatas, sebagai pencipta Dia berkuasa atas semua ciptaan-Nya dan dapat melakukan apa saja pun yang dikehendaki-Nya ( Maz. 115 : 3 ).
4.       Yunus Lambang
a.       Lambang Israel, yang ditugaskan Allah untuk memberitakan kasih-Nya kepada semua bangsa. Dalam pelariannya Yunus berlindung kepada orang kafir, namun ia menyaksikan Allah kepada anak-anak kapal. Yunus dibuang ke laut oleh orang-orang yang disusahkannya, tetapi diselamatkan Tuhan setelah bertobat. Aplikasi bangsa Israel akan diselamatkan karena percaya dan akan menyebut nama Tuhan, sebagaimana Yunus. Pada akhirnya bangsa Israel menjadi utusan Injil kepada semua bangsa ( Zak. 3: 8 ), seperti Yunus pergi ke Niniwe.
b.      Lambang kematian, penguburan dan kebangkitan ( ps. 1 ). Tiga hari, tiga malam Yunus dalam perut ikan ( bd. Mat. 12: 40, kisah Tuhan Yesus dalam kubur ). Namun Dia tetap hidup dalam perut ikan “sheol” yang dimasuki Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil kepada roh-roh di penjara ( 1 . Pet. 3: 19 ).
c.       Yunus merupakan lambang bagi Kristus yang dijadikan suatu tanda ajaib oleh Allah ( bd. Luk. 11 30 ). Di dalam lambang itu digenapi kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus untuk menyelamatkan dunia ini, suatu kebenaran yang cukup bagi kita.
5.       Menekankan Kedaulatan Allah
Kata kunci “ketentuan” Allah menentukan angin, badai, ikan, pohon, ulat dan angin timur. Ide kunci yang dapat kita pelajari ;  berseru, berbalik dan bertobat.
6.              Kristus Dalam Kitab Yunus.                                                                                                                         Tuhan Yesus menerima kebenaran riwayat kitab Yunus sepenuhnya ( Mat.12: 39 – 41 ). Melalui kisah Yunus, Kristus memakainya pararel tiga hari di perut ikan, untuk diri-Nya, tiga hari dalam perut bumi sebelum Dia bangkit dari kematian-Nya (Mat. 12: 40). Tuhan Yesus sebagai nabi untuk semua bangsa, dan hakim semua bangsa, namun dalam kitab ini, kita melihat dan belajar bahwa waktu adalah, pemberitaan dan pengampunan adalah hak Tuhan dan ada dalam tangan-Nya (2:9). Kristus digambarkan dalam kitab ini adalah Allah yang Mahapengampun yang mengampuni mereka yang bertobat dari dosa-dosanya.


                                Aritonang, MP.
               




























































K I T A B    M I K H A

                Kitab Mikha menurut H.E. Freeman, sebagai kitab yang paling jelas menubuatkan tentang masa depan Israel dan kedatangan Mesias serta kerajaan-Nya dari kitab-kitab PL yang lain.

I . LATAR BELAKANG
A. J u d u l
Dalam bahasa Ibrani Mikha dari  kata “ Mikhaia / Mikhayahu “, artinya Siapakah seperti YHWH. Dalam Septuaginta Michaias, dan dalam Vulgata Micha. Mikha berasal dari Moresyet merupakan lalulintas dari Yerusalem ke selatan (Mesir), sebuah kota perdagangan internasional, letaknya sekitar 40 km di barat daya Yerusalem, dekat kota Gat di kaki bukit yang subur di Yudea. Walaupun ia tinggal di pedalaman, namun ia mengetahui dengan baik keadaan Yerusalem, mungkin ia pernah tinggal di sana.
         Ada tiga orang penting dengan nama ini dalam PL :
1.       Mikha yang jahat ( Hak. 17 ).
2.       Nabi yang melawan Ahab dan nabi-nabi palsunya ( 1 Raja. 18 ).
3.       Penulis kitab Mikha, berasal dari Mores-yet-Gat ( 1: 14). Satu dusun ini terletak dekat Gat, terletak di jalur jalan Yerusalem – Mesir.

     B . Penulis dan Waktu
Tentang penulisnya sedikit saja yang dapat kita ketahui  hanya dalam (Yer. 26:18). Mikha singkatan dari Mikhaiah, artinya siapakah yang seperti YHWH? Mikha menghantar kebenaran ini dalam (Mik. 7:18), ketika ia berkata “Siapakah Allah yang seperti Engkau?”. Dalam arti rohani keunikan Yahwe patut dihormati dalam kehidupan sehari-hari dalam pergaulan dan ibadah, karena Tuhan telah membuat perjanjian dengan bangsa israel (umat-Nya). Hal lain yang mendukung pada zaman Yeremia, para tua-tua merajuk pada Mikha 3:12, untuk mendukung berita penghakiman yang diberitakan Yeremia ke atas bangsa Israel (Yer. 26:18).            Hal lain untuk meyakinkan kita tentang penulis kitab Mikha disebut berasal dari Mores-yet-Gat (1:1). Kedua alasan di atas menunjuk Mikha penulis kitab ini.
                Mikha melayani pada masa pemerintahan ; Yotam, Ahas, Hizkia, jadi dapat diperkirakan sekitar tahun 742–687 sM sezaman dengan Yesaya. Rupanya pelayanannya lebih pendek daripada masa pelayanan Yesaya yang melayani sejak masa Uzia sampai dengan raja Hizkia (bd. Yes. 1: 1, dan Mik. 1: 1). Yesaya rupanya melayani di kalangan atas dan Mikha melayani di tengah-tengah masyarakat lapis bawah, hal ini mungkin karena ia sendiri berasal dari rakyat jelata dan lebih mengenal keadaan mereka dan aspirasinya. Bagian yang lain yang mendukung penulisannya, pelayanannya terjadi sebelum penawanan bangsa Asyur tahun 722 sM. Dari penjelasan di atas kemungkinan penulisannya sekitar tahun 700 sM.

C. Latar Belakang Historis ( lih. Kitab Yesaya)
1 . Keadaan Politik.
                      Tahun 745 sM. Kerajaan Asyur menaklukkan bangsa-bangsa di sebelah barat. Bangsa-bangsa yang ditaklukkannya wajib membayar upeti (bd. 2 Raja. 15 : 19). Raja Pekah ( raja israel) jenu terhadap Asyur, ia bersekongkol melawan Ayur, tetapi Yoram raja Yehuda tidak mau mengikutinya. Ahas putra Yotam tidak beriman, maka Tuhan mengijinkan raja-raja lain mengalahkannya. Di situasi genting itu, raja Ahas (Yehuda) bukan mencari Tuhan, tetapi ia minta bantuan dari Asyur (menjadi sekutu dengan janji setia kepada Tiglat Pileser - bd. 2 Raja. 16 : 9 - 16).
                                  Kerajaan utara pada waktu itu diperintah oleh raja Hosea yang diangkat oleh Asyur yang kemudian memberontak. Di kerajaan Yehuda memerintah Hizkia, namun lama kelamaan ia juga berpaling dari Asyur ke Mesir. Dimasa-masa inilah nabi Yesaya dan Mikha melayani di Yehuda.
            2 . Keadaan Sosial.
Pada waktu itu terjadi kemerosotan moral, (kebejatan). Para Hakim dapat disogok, nabi-nabi kebanyakan nabi upahan. Bangsawan merampasi orang-orang miskin, maka terjadi permusuhan, ketakutan dan kebencian di kalangan umat Tuhan (lih. Mikha. 2 : 2 ; 3 : 2 , 9 - 11).
        Keadaan rohani memperihatinkan, bangsa itu tidak lagi mendengar firman Tuhan, agama hanya formalitas, akibatnya moral rusak dan mementingkan diri sendiri. Mikha mengecam para pembesar pemerintahan, imam, hakim yang didukung oleh nabi palsu. Mereka menyangka Allah tetap ada di tengah-tengah mereka (3: 11 b) karena perbuatan mereka di dukung oleh nabi-nabi palsu, dan mereka masih memegang secara formil janji Allah itu. Mikha berkata, janji Tuhan ditiadakan, karena perbuatan-perbuatan mereka yang jahat dan selama mereka/Yehuda tidak bertobat, maka hukuman itu pasti terjadi. Namun demikian, keunikan Tuhan pun nyata dalam arti bahwa ada keselamatan dan harapan. Sisa israel yang setia kepada Allah menjadi dasar untuk melanjutkan rencana Allah  bahwa Ia masih tetap ada dengan bangsa israel, bangsa pilihan-Nya. Keunikan itu menjadi terang dalam kelahiran Mesias, seorang pemimpin baru, dari keturunan Daud seorang raja yang baru (5: 1 dan Mat. 2: 6).

D.  Relasi dengan Bagian-bagian lain dalam Alkitab
1.       Dalam kitab Yeremia, para tua-tua di Yerusalem pada masa Yeremia mengakui kewibawaan Mikha terhadap raja Hizkia ( Yer. 26 : 17 - 18 ).
2.       Dalam Injil Matius, para ahli Taurat Yahudi dapat menentukan tempat kelahiran Mesias berdasarkan kitab nabi Mikha ( Mat. 2: 5 – 6).
3.       Tuhan Yesus mengutip dari kitab Mikha 7 : 6 ( bd. Mat. 10 : 35 ).

      E . Tema dan Tujuan
             Tema kitab ini adalah “ Siapakah seperti Tuhan “. Dalam kitab ini menonjol berita penghakiman, namun Mikha juga menegaskan kebenaran dan pemulihan. Mikha menunjukkan bagaimana kegagalan Israel, yang tidak hidup sesuai dengan perjanjian yang dibuat Allah mereka. (Ul. 28: 1-14), yang membuat mereka disingkirkan dari tanah perjanjian (Ul. 28: 15-68). Mikha membeberkan ketidakadilan Yehuda dan mendeklarasikan kebenaran dan keadilan Yahweh, hal itu ditunjukkan untuk mendisiplinkan mereka.
                Mikha mendakwa Israel dan Yehuda karena dosa yang menyia-nyiakan Anugerah Allah, menyuap para hakim nabi dan imam. Mereka hidup dalam ketamakan, keangkuhan penipuan dan kekerasan. Disiplin yang diterapkan Tuhan pada bangsa Israel adalah melalui penghukuman, namun Tuhan juga mendemonstrasikan kasih-Nya pada mereka dan Dia akan memulihkan mereka.

II . SUSUNAN  ( lihat bagan di belakang )
        Allah akan mengirimkan hukuman bagi Yehuda, namun pengampunan tetap tersedia,... ( sesuai dengan Rom. 11: 22 ).
A . Dosa dan Hukuman                                                          Ps. 1: 1 – 2: 13.
1. Hukuman bagi Samaria,...                                        ps. 1 : 2 - 7.
2. Hukuman bagi Yehuda,...                                         ps. 1: 8 – 16.
3. Hukuman bagi penindas,...                                     ps. 2 : 1 – 13.
B . Harapan dan Penghiburan,...                                        Ps. 3: 1 – 5 : 14.
                ( kata-kata “ Dengarlah “ dipakai 30 kali ).
1. Bagi para pemimpin dan nabi palsu     ps. 3 : 1 – 12.
2. Janji keselamatan dan kemuliaan
bagi Sion                                                              ps. 4 : 1 – 14.
3. Mesias akan datang                                   ps. 5 : 1 – 14.
      C . Pengadilan dan Pengampunan                      ps. 6 : 1 – 7 : 20.
1. Hukuman Tuhan bagi umatNya,...                        ps. 6 : 1 – 7 : 6 .
                    ( sidang  6: 2 ) – vonis ( 6 : 13, 16 ).
2. Pengharapan dan Pengampunan ,...   ps. 7 : 7 – 20.
                    ( merupakan doa ).
               
Ayat-ayat kunci baca ; 1:5-9; 6:8; 7:18-20.

III . POKOK – POKOK PENTING
         A . Buatlah Aplikasi- Aplikasi
a.       Pemimpin yang buta ( 3 : 1 ).
b.      Motivasi pelayanan yang salah ( 3: 10 – 11)
c.       Doa-doa sesuai dengan ( 4 : 8 ; 7 : 7 - 8 ).
d.      Pengampunan sesuai dengan ( 7 : 19 ).

          B . Nubuat-nubuat Utama
1.       Kejatuhan Samaria ( 1: 6 - 7), digenapi pada 722 SM.
2.       Serangan Asyur ke Yerusalem ( 1: 8 – 16 ), digenapi pada masa Hizkia.
3.       Serangan bagi Yerusalem dan Bait Allah ( 3 : 12 ).
4.       Pembuangan Babel ( 4 : 10 a ), digenapi tahun. 586 / 587 SM.
5.       Pemulihan kembali Yerusalem, digenapi pada masa Ezra dan Nehemia ( lih. 4 : 10 b ).
6.       Tempat kelahiran Tuhan Yesus ( 5 : 2 bd. Mat. 2 : 6 ; Yoh. 7 : 42).
7.       Pemerintahan Mesias,... belum digenapi.
8.       Israel dimuliakan,... “

          C . Antara Mikha dan Pemimpim-pemimpin Israel yang Menyeleweng.     
                Pemimpin dibagi tiga  jenis :
1.       Para pemuka, penghulu (Executif ) 3: 1 – 4 , 10 – 11 ).
2.       Pemimpin ibadah, Imam.
3.       Nabi-nabi – korektor.
               
       Aktualisasi kitab Mikha dalam perjuangannya untuk keadilan sosial supaya kelakuan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Ketidakadilan, korupsi dan hal memperkaya diri yang membuat orang-orang miskin menjadi koban, akan menimbulkan murka Tuhan dan hukuman pasti berlaku. Aktualisasi lain dari kitab ini juga terletak dalam tekanannya tentang harapan bagi semua orang yang percaya kepada rahmat dan anugerah Tuhan, bukan karena kebaikan manusia, tetapi pada anugerah-Nya dan kesetiaan Tuhan ( 7: 18-20). Bagi kita rahmat dan kesetiaan Tuhan harus diperjuangkan dalam membela hak-hak manusia dan menyampaikan Injil kerajaan Allah di dunia ini.
                                                       
         D. Tekanan dalam Kitab ini
1.       Mikha menekankan kepada bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah supaya tetap setia kepada Tuhan dan menjadi teladan bagi bangsa lain ( bd. 1: 2; 6: 1-2 ). Ia menyuruh segala bangsa, gunung, bukit mendengar, melancarkan pengaduan pada gunung-gunung. Gunung dalam Alkitab adalah lambang kerajaan.
2.       Pemerintahan yang palsu dan benar ( ps. 3 ), kecaman pada pemerintahan yang palsu. Tuhanlah yang memberikan pemerintah dan kuasa. Kekuasaan mempunyai tanggung jawab yang besar kepada Tuhan yang harus dipertanggung jawabkan. Pangkal kemurtadan, kemerosotan dan korupsi adalah kesalahan dalam mengunakan kekuasaan ( bd.pasal 5, memuji pemerintahan yang benar yang akan datang).
3.       Hakekat agama yang benar ( 6: 1 – 8 ), yaitu melakukan kehendak Allah ( 1: 5 ). Oleh karena itu setiap orang yang beragama perlu bertanya dan meneliti  pola dia beragama, apakah sudah melakukan kehendak Allah atau belum.
4.       Allah mendakwa umat-Nya dan Dia memanggil gunung-gunung dan bukit-bukit sebagai saksi, karena umat Tuhan menukar ibadah sejati dengan ritualitas kosong dan Umat Allah memisahkan keadilan Allah dalam hidup sehari-hari dengan tujuan menyembunyikan tindakan-tindakan mereka yang munafik.
                               
                                Akhir kitab ini ditutup dengan berita pengharapan, ada penghukuman, namun dibalik semuanya itu, Tuhan juga  memberikan pengampunan kepada orang yang mau bertobat dan percaya kepada-Nya.

        E. Pemberitaan tentang Hukuman dan Harapan.
Ada dua pemberitaan yang silih berganti tentang hykyman. Dalam Mik. 1:2-2:11, diberitakan tenmtang hukuman. Kedua inu kota ker. Utara dan ker. Selatan dituduh  sumber percemarab yaang menodai seluruh bangsa itu. Nabi Mikha menyerang  dan membeberkan dosa-dosa yang mengakibatkan adanya penghukuman, seperti npenindasan sewenang-wenang dam kejam dari golongan atas terhadap orangmiskin dan masyarakat rendah (Mik. 2:1-5,8-9) dan mencela kekerasan hati bangsa israel terhadap nubuat nabi tentang hukuman ( 2:6-19). Selain itu dosa-dosa pemimpin yang memeras golongan kecil (3:1-4) dan dosa-dosa nabi palsu yang menubuatkan dan menyampaikam ucapan-ucapan yang menyesatkan. Jika upah besar mereka berbicaba tentang berkat, jika tidak mereka berbicara dan menubuatkan kecelakaan.
            Dalam Mik. 6: 1-7, gunung-gunung dipanggil menjadi saksi tergadap pertentangan Allah dengan umat-Nya. Allah memegang tiga peran dalam menyatakan penghukuman, yaitu penggugat, jaksa pemumtut dan hakim (lih. Mik. 6:9-16).
Pengharapan
Dalam Mik.4), ada beberapa ciri tentang pengharapan amtara lain’ rumah, kerajaan-Nya atas seluruh bumi (ay.2), kedamaian yang tidak ada taranya (*ay.3), keselamatan dan lemakmuran sepenuhnya (ay.4). Belas kasihan terhadap prang-orang malang (ay. 6-7). Pembahjaruan kembali perjanjian iman dan kejayaan politik (ay.8), Yehuda menjadi terkemuka di antara bangsa-bangsa (ay. 9-10).
            Raja Mesianik (Mik. 5). Tempat kelahiran-Nya di Betlehem – Dia menjadi gembala sejati bagi umat Allah (ay.3). Kerajaan Yehuda akam berjaya atas musuh-musuhnya, bukan karena kekuatan fisik, tetapi karena kuasa Allah (5: 6-14). Campur tangan Allah yang membawa terang dan menjalamkan penghukuman (ay. 8-9), yang memperlakukan musuh yang mengejek israel pada saat mereka lemah dan Ia kembali akan menggembalakan umat-Nya (ay. 10, 14-17).

         F. Kristus dalam Kitab Mikha.
                Mikha memperkenalkan Kristus sebagai Allah Yakub (4:2), Hakim semua bangsa (4:3) dan Penguasa yang dinubuatkan lahir di Betlehem (bd.5:1 dgn. Mat. 2: 1-6). Para imam dan ahli Taurat mengutip dari Mikha 5:2, ketika menjawab pertanyaan Herodes mengenai kelahiran Mesias.















































K I T A B   N A H U M

                Kitab Nahum membahas secara khusus mengenai kerajaan asing yaitu Asyur. Kira-kira 150 tahun, sebelum nabi Yunus berkhotbah (menyampaikan hukuman terhadap Niniwe) bangsa yang terkenal jahat dan kejam. Pada waktu itu ada penyesalan/ pertobatan. Kemudian Tuhan memakai Asyur sebagai cambuknya untuk menghukum bangsa Israel. Kemudian kerajaan Asyur semakin besar hal ini membuatnya menjadi tinggi hati, sombong (bdg. Ans. 16:18), maka melalui nabi Nahum dinubuatkan keruntuhan Niniwe.

I . LATAR BELAKANG
1.    J u d u l
Kita tidak tahu banyak dalam PL tentang kehidupan pribadi Nahum, sebab namanya tidak muncul di lain kitab kecuali, di (Luk. 3: 25). Nahum yang hidup sesudah pembuangan. Nahum dalam bahasa ibrani atau Nakham, artinya “penghiburan/penghibur” atau menarik nafas, bandingkan dengan nama Nehemia artinya “ Tuhan menghiburkan “.
       Walaupun arti namanya penghiburan, namun tidak satu pun dari nubuatannya yang memberikan penghiburan pada bangsa lalim Asyur, yang menduduki Niniwe sebab penghiburan hanya diberikan kepada Yehuda, menghibur dalam kesusahan musuh.                Nama ini dapat dihubungkan dengan “ Naham “ (1 Taw. 4 : 19), Nahamani (Neh. 7 : 7), Menahem (2 Raja. 15 : 14) dan Tanhumet (Yer. 40 : 8).
       Menurut sejarah banyak puing telah ditemui di daerah Palestina selatan dengan tulisan “ dari Nahum bin Abdi “. Dari penemuan itu mungkin Nahum adalah satu keluarga besar yang menjadi tukang-tukang periuk di Palestina.

2.       Tempat Asalnya
Menurut (1 : 1) asalnya dari “ Elkosy “, letaknya kurang jelas  mungkin di :
n  di Asyur 40 km, sebelah utara kota Niniwe (desa Al – Qosh).
n  Para penulis di zaman leluhur menempatkan Elkosy disebelah selatan Yudea.
n  Yerome ahli sejarah mengidentifikasikan Elkosy dengan kata El- Kanzeh terletak di Galilea
n  nama lain untuk Kapernaum (Kafar – Nahum  artinya desa Nahum).
Kalau dilihat dari penjelasan di atas dan tema kitab ini menunjuk ke satu tempat di Yudea.

3.       Penulisan dan Waktu
Waktu keruntuhan Niniwe dinubuatkan tahun 612 sM. Hal itu berarti kitab ini ditulis sebelumnya. Untuk meyakini dapat dilihat dari perebutan kota Tebe oleh raja Asyurbanipal thn 664/ 3 sM, sudah terjadi dan diceritakan (3: 8-10). Dengan demikian, Nahum menyampaikan nubuatannya antara tahun 663-612 sM.
                 Kesimpulan, Nahum menulis/ melayani diantara kedua tahun ini, jadi dapat diperkirakan  + 650 sM. Hal ini diperkuat masa pelayanannya pada masa pemerintahan raja Yosia, yang sejaman dengan nabi Zefanya dan Yeremia.

4.       Latar belakang Politik
Nahum melayani dan hidup semasa/ sezaman dengan nabi Yesaya dan Mikha. Ketika itu ia bernubuat kepada kerajaan Asyur yang berada dalam puncak kemakmurannya (bd. Yes. 19 : 4). Pada waktu itu kerajaan utara dan Selatan/Yehuda membayar upeti setiap tahun kepada Assiria/Asyur Tiglatpileser I. Sesudah raja Asyur meninggal ia digantikan oleh Asyurbanipal, dan mereka/bangsa israel dibebani pajak yang tinggi dan Hosea diangkat menjadi raja tetapi kemudian ia memberontak pada Assiria. Kemudian  seterunya Babilonia bergabung dengan bangsa Media dan Persia menyerang Assiria/ Asyur.
5.       Keunggulan Asyur
a. Kemiliteran Asyur.
                722  sM - Asyur telah merebut dan mengalahkan Israel.
    701  sM - Penyerbuan terhadap Yehuda oleh Sanherib pada Zaman Hizkia.
                + 675 sM - Manasye ditawan ke Babel oleh raja Asyur (2 Taw. 33 : 11).
    + 640 sM - Asyur berada dipuncak kekuasaannya. Niniwe penuh dengan mangsa dan    rampasan (2 : 13 ; 3: 1). Cerita Nahum paling cocok dengan zaman ini.
                612 sM - Niniwe dikalahkab oleh pasukan Babel  +  Media  +  Skitia (pada bulan Ab / April / Mei).
Selain hal di atas yang turut menghancurkan Niniwe adalah banjir sungai Tigris yang merusakkan sebagian dari benteng kota Niniwe (lih. 1 : 8 ; 2 : 6, 8). Kota itu dirampas oleh orang Media, raja tewas dan istana dibakar. Hampir seluruh kota itu terbakar.
Menurut Athenaesus (seorang ahli sejarah), apinya berkobar selama 15 hari (bd. 1 : 10 ; 2: 13 ; 3 : 3, 15). Kota itu menjadi timbunan puing ( 3: 7 ). Niniwe menjadi tempat untuk kawanan domba (2: 13-15) dan betul, sampai sekarang tempat kota ini adalah satu bukit yang bernama “ Tell Kuyunjik “  artinya bukit dengan banyak domba.

  b. Kejahatan.
        Raja Asyurbanipal, yang memerintah pada zaman Nahum terkenal sebagai raja yang luar biasa kejamnya. Dia mengupas kulit para tawanan yang masih hidup dan memaksa seorang pangeran membawa kepala rajanya yang dikalungkan dilehernya. Asyurbanipal sendiri satu waktu pernah berpesta di bawah kepala raja Babel yang digantung di atas.

               c. Keagamaan.
 Raja Asyur dianggap sebagai wakil dewa-dewa di bumi. Niniwe lambang dunia jahat, kekejaman (bdg. 1: 11), yang memberi nasehat dursila kepada yang datang dari negeri Syam dengan maksud menakuti dan mengacaukan Yerusalem (bdg. 2 Raja. 18, 19 dan Yezh. 36) juga disebut sebagai bermulut kotor, meninggikan diri, menganggap dirinya lebih dari Allah yang harus disembah. Asyur digambarkan sebagai musuh Allah dan dapat dibandingkan dengan anti Kristus dalam kitab Wahyu (666).

               d. Keadaan Yehuda.
        Raja Manasye memerintah  tahun 686 – 642 sM, ia melakukan yang jahat di mata Tuhan (2 Raja. 21: 2), menyembah berhala dan kemudian ditawan oleh Asyur, bertobat dibebaskan dan kembali ke Yerusalem. Tetapi ia tidak sungguh-sungguh bertobat, masih tetap membuat dan menyembah patung-patung (bd. 2 Taw. 33). Kemudian kerajaan Asyur menaklukan Yehuda (1: 13), orang Yehuda tidak dapat merayakan hari-hari raya yang sudah ditetapkan Tuhan (1 : 15). Akibat yang mereka alami Yehuda penuh dengan pedagang dan pegawai asyur (3: 16 – 17).
                                       Raja Amon memerintah tahun 642 – 640 sM . Jahat di mata Tuhan (lih. 2 Raja. 21 : 20), beribadah kepada berhala-berhala ( okultisme ).
         Yosia, memerintah tahun  640 – 609 sM. Pada pemerintahannya terjadi Reformasi (2 Raja. ps. 22 – 23). Ceritera Nahum tentang keadaan Yehuda mungkin paling cocok dengan zaman itu.
e.  Nabi-nabi yang melayani pada waktu Nahum. Ada tiga nabi antara lain ; Yefanya, Yeremia, Habakuk.
6.       Tema dan Tujuan
                Tema kitab ini adalah kehancuran/kejatuhan Niniwe sebagai pembalasan Allah kepada bangsa lalim Asyur-Niniwe. Pertobatan Niniwe melalui peringatan nabi Yunus, ternyata tidak bertahan lama, mereka kembali ke pola kehidupan mereka yang kejam, bengis dan keji.
                                Sargon II menghancurkan Samaria, Israel ditawan dan dicerai-beraikan tahun 722. SM. Selanjutnya putra Sargon raja Asyur Sanherib (705-681 sM) menyerang Yehuda, namun tentara malaikat menyelamatkan umat Tuhan karena doa Hizkia dan memusnahkan 185 ribu tentara Asyur.
                                Akibat kesombongan dan kekejamannya, Niniwe tidak mungkin lagi luput dari malapetaka yang dinubuatkan Yang Maha Kudus melalui nabi Nahum. Semua kebengisan, kekuatan dan kecongkakan Asyur akhirnya berhenti di bawah kedaulatan Allah. Kitab ini ditulis untuk menghibur Yehuda (umat Allah).

   II . SUSUN KITAB ( lihat bagan di belakang )
                1 : 1                          Judul
                1 : 2 – 2 : 2.        Kedaulatan Tuhan.
                    a. 1: 2 – 1: 8.  Sifatnya, pembalas dan pelindung
                    b. 1: 9 – 2 : 2. Keputusannya
   ay. 8.   Yehuda harus selamat.
                           ay. 9.    Niniwe harus hancur.
 2: 3 – 3: 11.        Pemusnahan kota Niniwe.
                a. 2 : 3 – 14.   Cara pemusnahan
                b. 3 : 1 – 10.   Sebab-sebab Pemusnahan
                c. 3 :11 - 19.   Tiada  pengobatan /pertobatan.

Ayat-ayat kunci; 1: 7-8; 3:7 (baca).

III . TEMA  dan MAKSUD KITAB
        a. Tema kitab ini adalah “Kehancuran Niniwe”. Tuhan oleh karena kekudusan-Nya dan kebaikan-Nya menjadi pembalas terhadap musuh-musuh-Nya (bdg. Rom. 12: 19-21). Siapapun dia penguasa dunia yang memiliki kekuatan luar biasa, dan bagaimanapun kejahatan penguasa dunia dan manusia, Tuhan tahu, melihat dan akan menghukum.
                    Umat Tuhan akan diselamatkan dari tangan “si jahat“ orang dursila (bhs. ibr.  Belial (1: 15). Umat Tuhan akan dipulihkan kembali (2 : 2). Oleh karena itu umat Allah (Yehuda) harus menyerahkan diri kembali kepada Tuhan dengan cara :
1.                                                                   Merayakan hari raya
2.                                                                   Membayar nazar ( 1 : 15 ) - bd. Reformasi Yosia.

  b.Tuhan pembalas kejahatan, sebab Dia Allah yang Mahakudus dan adil. Namun walaupun Ia menghukum, dan juga lambat marah, dalam penghukuman tampak kasih-Nya dan kuasa-Nya sangat besar (bd. Rom. 12: 19-21). Tuhan baik, Dialah tempat perlindungan dihari-hari kesesakan, Dia mengenal mereka yang berlindung di dalam-Nya.

           c.Dalam menginterpretasikan kitab ini perlu dilihat :
1.     Nahum adalah seorang nabi yang benar-benar berjiwa nasionalistis. Berdasarkan imannya kepada Yahwe, ia mengumumkan keadilan Allah yang menentang ketidakadilan dan sifat-sifat yang tidak berperi kemanusiaan bangsa Asyur.
2.     Sifat Yahwe dilukiskan bahwa Yahwe adalah hakim untuk seisi dunia, dan kecemburuannya akan menghancurkan yang bersalah. Hanya dengan hidup beriman, maka orang luput dari kemarahannya dan dapat diperlakukan dengan hormat sebagai mahluk mulia.
3.     Kejatuhan Niniwe jelas melukiskan, barang siapa hidup dengan, dalam ketidak adilan, ia juga mati dalam ketidak adilan, dan barang siapa hidup dengan berprinsipkan kejahatan, akhirnya akan dirangkul kejahatannya sendiri. Di sini ada satu peringatan bahwa tidak ada suatu bangsapun yang tidak dapat dikalahkan. Oleh karena itu sikap moral mempunyai makna yang besar dalam kehidupan umat Allah dan ini relevan dengan kehidupan masa kini.

          d. Kristus Dalam Kitab Nahum.
Dalam kitab ini kita melihat Kristus sebagai Allah yang cemburu dan Dia akan melakukan  pembalasan kepada musuh-musuh-Nya.
     
           Aplikasi :
1.       Setiap generasi harus bertobat sendiri, dan tidak ada cucu Allah. Bila pernah bertobat  bahkan dipakai Tuhan tidak berarti “selamat” kalau tidak setia pada Tuhan dalam seluruh hidupnya.
2.       Keadilan dan hukuman Tuhan tidak selalu langsung datang cepat. Mengapa ? Tuhan panjang sabar. Dia memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat (bd. Maz. 37).
3.       Sifat/ pribadi Allah :
      Allah selaku Hakim yang Adil, Dia tidak dapat dipengaruhi :
 -  Dia menghukum mereka yang berbuat jahat dan yang menindas umat-Nya .
                         -  Dialah yang Mahakuasa, Raja pemerintah-pemerintah pun ada dalam kuasa-Nya dan akan dihukum-Nya dengan adil.
                         -  Dialah yang membenarkan dan menolong orang yang tertindas.
                         -  Kasih setia-Nya tetap kepada mereka yang berharap kepada-Nya.

4.       “ Murka yang benar “ dari Allah atas kejahatan, dosa dan kekejaman.
5.       Tuhan Mahatahu hal itu nampak dalam:

a.    Pemusnahan kota Niniwe dinubuatkan
b.    Cara pemusnahan juga diketahui-Nya, dan diberitahukan-Nya sebelumnya ( yaitu tentang banjir dan api dan perang ).















K I T A B    H A B A K U K

                Di antara nabi-nabi kecil, nabi Habakuk merupakan nabi terakhir kerajaan Yehuda. Kalau Nahum dan Zefanya menubuatkan kehancuan kota Niniwe, maka Habakuk sama sekali tidak menyebutkan lagi Asyur sebagai suatu kekuatan yang berarti karena sudah hancur.
                Pada masa akhir kerajaan Yehuda, Babel merupakan kekuatan yang terbesar dan belum ada tanda-tanda kemunduran. Kerajaan ini terkenal dengan kekejamannya, maka Habakuk menubuatkan kehancuran Babel, musuh utama dan yang menyusahkan bangsa Israel. Nubuat kehancuran Bebal merupakan hal yang “tidak masuk akal“ namun justru di dalam hal inilah kebenaran rohani dinyatakan (bd. 2 Kor. 4 : 18 ; Ibr. 11 : 2 – 3).
                Terhadap kerajaan Yehuda, nada tulisan Habakuk sama seperti Yeremia yang sezaman dengannya meratapi bangsanya dan menogor kesalahannya. Pada bagian-bagian permulaan dan tengah kitab ini berisi kesedihan, kemudian ditutup dengan “ lontaran iman “ yang ceria dalam penantian dan iman. Dalam kebingungan karena akan diserbu musuh (Babel), akhirnya nabi Habakuk bergantung pada Allah sebagai keselamatan dan kekuatannya.

Catatan.
Ada tiga nabi yang bernubuat tentang  kerajaan yang menyusahkan bangsa Israel, antara lain nabi Obaja kepada Edom, Nahum yang bernubuat tentang bangsa itu/ Niniwe, dan Habakuk yang bernubuat tentang karajaan Kasdim ( Babel ).

I . LATAR BELAKANG
1.    Nama
Nama Habakuk  dalam bahasa ibrani ibr. “Khabaqquq “ dari kata kerja “ khabaq “ artinya memeluk, melipat memegang tangan “yang merangkul“. Untuk memahami arti nama ini kita harus mehaminya dalam bentuk aktif “seseorang yang memeluk atau bergantung”. Nama ini hanya terdapat 2 kali saja, yang langsung menyebutkan status nabi. Rupanya pada waktu yang sama ia juga bertugas di bait suci sebagai seorang Lewi yang harus menyanyi, memainkan kecapi untuk ibadah (3 : 1 – 19 b  ; bd. 1 Taw. 9 : 33 dan 1 Taw. 25 : 1-3). Kegiatan yang lain dilakukannya menyampaikan ( ucapan illahi, penglihatan dan dia juga berdoa (1 : 1 ; 3 : 1). Nabi ini dipakai Tuhan untuk menghibur dan mengarahkan sisa orang percaya pada zaman yang jahat untuk tetap setia kepada Tuhan.

2.    Penulis dan Waktu.          
             Secara jelas  Habakuk mengindentifikasikan dirinya sebagai seorang nabi dalam (Hab. 1:1 dan 3:). Ia berlatar belakang seorang imam. Rupanya sesudah Niniwe hancur, kerajaan Kasdim Babel menjadi kerajaan terbesar dan yang paling ditakuti di antara semua bangsa. Kitab ini ditulis tidak lama sebelum penyerbuan Babel, jadi penulisannya diperkirakan sekitar tahun 608  sM. (bd. 1: 5 – 11).

3.  Keadaan Politik dan Kerohanian
    a . Segi Politik.
           Pada zaman Habakuk Israel (ker. Utara) tidak ada lagi, karena telah dibuang ke Asyur (+ 100 tahun yang lalu, sesuai dengan peringatan para nabi). Sekarang Ker. Selatan ( Yehuda ) yang tinggal, tetapi diancam oleh kerajaan asing yaitu Kasdim ( Hab. 1 : 6) dari Mesapotania dengan ibukota Babel. Habakuk menubuatkan bahwa bangsa itu akan datang menguasai Yehuda (Hab. 1: 9).  Memang betul tidak lama kemudian nubuatan Habakuk itu digenapi, tiga kali berturut-turut orang Kasdim datang untuk menyerang Yehuda dan Yerusalem antara lain :
     Thn. 605 sM. Beberapa perkakas dari rumah Tuhan dan sebagian dari bangsa diantaranya nabi Daniel, diangkut ke Babel sebagai tawanan (2 Taw. 36 : 6 – 8). Yosia raja yang baik itu gugur ketika melawan Mesir. Ia diganti oleh Yoahas. Tiga bulan kemudian diganti oleh Elyakim, namanya diganti oleh Firaum Nekho menjadi Yoyakim.
     Thn. 597 sM masa pemerintahan raja Yoyakhim, perbendaharaan bait suci dan istana raja serta golongan atas dan menengah penduduk Yerusalem ( termasuk nabi Yehezkiel ) ditawan ke Babel (2 Taw. 10). Dia raja yang jahat, menghujat Allah dan membuang gulungan nabuat Yeremia ke dalam api (Yer. 36) . Ia mengulangi dosa-dosa Manasye, merupakan masa-masa hari-hari terakhir kerajaan Yehuda, di mana penuh dengan kejahatan dan ketidak adilan.
     Thn. 586 sM. Bait suci dan tembok kota Yerusalem dihancurkan, sisa bangsa Yehuda di buang ke Babel (2 Taw. 36 : 17 – 20). Dengan demikian dapat diperkirakan  masa pelayanan nabi Habakuk berlangsung sebelum tahun 605, yaitu pada bagian akhir zaman raja Yosia (yang memerintah sampai tahun 609 sM).

   b . Segi Rohani.
Penghancuran yang akan datang melalui Babel tidak karena kekuatan militer kerajaan  Babel melainkan karena kehendak dan penentuan Tuhan sebagai jawaban atas kejahatan bangsa Tuhan sendiri. Habakuk menyebut 11 macam dosa di Yehuda (Hab. 1 : 2 – 4. baca).

4.       Tema dan Tujuan Kitab Habakuk.                                                                                                            
Tema kitab ini adalah orang benar hidup karena percayanya. Tema ini muncul dari kebingungan Habakuk, berkaitan dengan “iman” dan masalah yang dihadapi bangsanya :

a.    Mengapa Allah tidak menjatuhkan hukuman atas kejahatan yang semakin meningkat dan merajalela di Yehuda (1:1- 4) ?
b.    Mengapa Allah yang Kudus memakai bangsa lalim seperti Babel sebagai alat penghakiman (1: 12 - 2:1) ?
                               
                Dalam kebingungannya Habakuk menggumulinya dalam terang firman Tuhan, yang akhirnya dapat menyingkapkan teka-teki dalam pergumulan imannya selama ini, dan  akhirnya kitab ini ditutup dengan kemenangan iman, orang benar akan hidup oleh imannya. (2: 4). 
               
II . SUSUNAN  ( lihat bagan di belakang )
1. Judul                                                                                 ps. 1 : 1
2. Situasi Yehuda                                                              ps. 1 : 2 - 4.
3. Bangsa Babel sebagai bahaya                 ps. 1 : 5 – 11.
4. Doa  I : “mengapa Tuhan diam”                             ps. 1: 12 – 17.
5. Sikap  I : “beriman”                                     ps.  2 : 1 – 7.
6. Hukuman atas Yehuda                                              ps. 2 : 6 – 20
7. Doa  II : “ Tuhan akan menghakimi”     ps. 3 : 1 – 15.
8. Sikap  II : “bersukacita dalam iman”     ps. 3 : 16 - 19
                       Ayat-ayat kunci baca; 3: 17-19, dan kata kunci; 2:4.

III . TEMA –TEMA  PENTING
1.       Apakah Tuhan tidak Adil ?
Perasaan nabi Habakuk sangat peka terhadap ketidak adilan. Sangat sulit bagi dia untuk menyesuaikan kepercayaannya kepada Allah yang Mahaadil dengan apa yang dia alami (bdg. Maz. 73 : 14 ; Yer. 12 : 1 -2 ) :
a.       Mengapa justru orang benar yang harus menderita di bawah orang-orang jahat ? (1 : 3 – 4). Dan yang lebih berat lagi untuk hamba Tuhan ini adalah pergumulannya, mengapa Tuhan  tidak mendengar doanya dalam hal ini untuk mencegah kejahatan orang fasik itu ( 1 : 2 ). Hukuman Tuhan terhadap Yehuda tidak menyeluruh, Ia membiarkan sisa-sisa umat-Nya hidup untuk melanjutkan misi keselamatan dan berperan sebagai bangsa yang dibaharui. Pada saat jawaban Tuhan datang, yaitu bahwa tidak lama kemudian Tuhan sendiri akan campur tangan dan membela orang-orang yang benar justru membawa pergumulan yang baru untuk Habakuk. Hukuman Tuhan terhadap Yehuda yang dasyat, tidak menyeluruh, Ia akan membenarkan sisa umat-Nya yangf percaya hidup untuk melanjutkan misi keselamatan sebagai landasan untuk bangsa yang dibaharui.
b.      Mengapa Tuhan akan memukul bangsa Israel bukan dengan  “ tongkat yang suci “ melainkan melalui satu bangsa yang justru lebih jahat dari pada bangsa Israel ?
Pandangan Habakuk ini sebagai manusia sangat terbatas dan keliru, namun yang baik pada dia dalam kebingungannya ia tidak meninggalkan Tuhan, melainkan mencurahkan isi hatinya, pergumulannya kepada Tuhan. ( bd. arti nama Habakuk ). Ia sungguh menantikan jawaban Tuhan (2 : 1) yang akhirnya menenangkan hatinya kembali.
                Tuhan menjawab nabinya dengan lima “celaka“ terhadap Babel, tongkat-Nya, karena Babel tidak hanya melaksanakan apa yang ditugaskan Tuhan kepadanya, melainkan menyerang Israel dengan cara kejam yang berlebih-lebihan. Tuhan melihat siapa yang tak benar yang “membusungkan dada – tidak lurus hatinya “. Oleh sebab itu Babel sendiri akan menanggung hukuman dari Tuhan. Keadilan Tuhan sempurna tanpa cela, baik dalam jemaat-Nya maupun pada dunia.
Sikap kita dalam menghadapi kebingungan dan pergumulan:
           1. Menyampaikan dalam doa, dan jangan berdosa terhadap Tuhan.
                                        2. Menantikan Tuhan dan keadilan pada saatnya.

2.       Orang percaya akan tetap Hidup.
Dalam kitab ini nampak jelas perbedaan antara orang fasik dan orang percaya . Orang fasik adalah orang jahat di Yehuda dan  kerajaan Babel. Yang disembah orang fasik adalah kekuatannya sendiri (1 : 11). Walaupun mereka membusungkan dada, itu sia-sia sebab sebentar lagi mereka akan dipotong/ dihukum Tuhan sebab mereka “ tidak lurus hatinya “ (2 : 4). Berbeda dengan orang benar, akan hidup karena percayanya dan takut akan Tuhan .
        Ciri khas orang benar hanya satu yaitu “percaya” (ibr. emuna (2: 4). Kepercayaan terhadap apa yang telah diucapkan Tuhan (ibr. aman, batakh) , bhs. Yunani ‘pistis’ artinya tidak bergoyah, itulah tanda orang benar dari dahulu (lih. Kej. 15 : 6 ; Yes. 28 : 16 ; 30 : 15). Percaya berarti menyerahkan diri secara total dan tetap kepada Tuhan sama seperti seorang anak yang mempercayai kata dan kuasa bapanya sepenuhnya. Oleh sebab itu  yang akhirnya  menang, bukanlah kerajaan yang berkuasa melainkan orang sederhana itu yang tidak dapat berbuat selain dari pada hanya mengantungkan diri sepenuhnya kepada Allah dan pemeliharaan-Nya.
        Jawaban dari Tuhan atas pergumulan Habakuk begitu pasti sehingga harus ditulis dan diukirkan oleh nabi Habakuk pada loh-loh agar dapat dibaca setiap orang yang lewat (2: 2). Jawaban ini juga menyelesaikan segala keragu-raguan nabi Habakuk sendiri mengenai “ ketidak adilan Tuhan “.

3.       Doa Nabi Habakuk
a.       Tuhan datang untuk menghukum, sekarang tinggal ia menyembah Tuhan atas hikmatnya yang jauh melebihi segala pikiran manusia.
b.      Tuhan datang untuk menyelamatkan orang percaya. Dengan firman dari Tuhan ini Habakuk dapat menghadapi segala kebingungan, kesukaran bahkan kesusahan yang akan datang, walaupun secara manusia ia gemetar (Hab.3: 13).
c.       Orang percaya tidak lepas dari akibat penghukuman Tuhan. Sekarang Habakuk tahu bahwa maksud segala hukuman, bencana. Dalam bencana dia percaya Tuhan akan datang untuk menyelamatkan semua orang yang percaya kepada-Nya. ( Hab. 3: 13 ).

   Pengetahuan dan keyakinan pada firman Allahlah yang akan memberi kekuatan (3: 19) kepada Habakuk, dan semua orang percaya untuk dapat tetap bertahan dalam segala penderitaan, bahkan untuk memuji Tuhan dalam dan untuk semuanya itu (Hab. 3 : 17 – 19). Hanya dengan mata iman yang diterangi oleh Firman dan janji Allah yang pasti kita dapat melihat Tuhan bekerja dibalik segala kesusahan dan penderitaan untuk mendatangkan keselamatan dari Tuhan yang sempurna bagi kita (bdg. Yak. 1:2).

4.       Kristus Dalam Kitab Habakuk                                                                                                                   
        Dalam kitab ini Kristus digambarkan sebagai Juruselamat. Kata “keselamatan” yang muncul tiga kali dalam (Hab. 3:13, 18), adalah akar kata : (Yeshua) – Yesus. Mat. 1:12. Dia dipandang sebagai Sang Kudus (1:12 bdg. 1. Yoh. 1:9), dan orang yang hidup oleh iman (2: 4), di mana suatu hari kelak akan memenuhi bumi dengan “pengetahuan akan kemuliaan Tuhan, seperti air yang menutupi lautan” (2:14).

5.       Habakuk “ Kakek Reformasi “
Kitab Habakuk yang kurang dikenal inilah yang memainkan peranan penting dalam reformasi, di mana “ hati Injil “ ditemukan oleh Dr. Marthin Luther thn. 1514 yang mendasari reformasi pada satu saat ia membaca Roma. 1 : 17 ( baca ).

Tuhan membukakan kepada Marthin Luther kebenaran dan dasar Alkitab yang sekian lama   “tertutup“ yaitu bahwa manusia tidak mungkin dibenarkan di hadapan Allah berdasarkan perbuatannya yang baik dan saleh (Rom. 3 : 20 , 28), melainkan semata-mata atas dasar iman yang mempercayai bahwa keselamatan telah dikerjakan untuk kita oleh Yesus Kritus.
Marthin Luther telah menemukan kembali jantung pemberitaan Paulus. Dan Paulus sendiri hanya mengutip kebenaran firman Tuhan ini dari nabi Habakuk (2 : 4) bd. (Rom. 1: 4 ; Gal. 3 : 1 ; Ibr. 10 : 37 – 39).

Itulah sebabnya Habakuk disebut “ Kakek Reformasi “.

                                                                                Habakuk
                                                                                      :
                                                                                      :
                                                                                Paulus
                                                                                      :
                                                                                      :
                                                                                Marthin Luther.

Kita melihat bahwa dalam Perjanjian Lama tidaklah “ out of date “ , melainkan Firman Tuhan yang tidak mempunyai batas berlakunya, sehingga selalu sangat “ up to date “ dan memanggil kita kepada iman yang tidak goyang, dan iman itulah yang akan membawa kita kepada keselamatan yang kekal.
K I T A B    Z E F A N Y A

Nabi Zefanya sezaman dengan nabi Yeremia dan ia dari kalangan raja. Dia sezaman dengan raja Yosia raja Yehuda (640 – 609 sM) – lih. 1: 10. Setelah pelayanan Yesaya dan Mikha, kira-kira 50 tahun tidak ada lagi kedengaran suara nabi (tanpa nabuat selama dua angkatan), lalu muncullah Yeremia dan Zefanya memecahkan kesunyian. Pada waktu itu bangsa israel jatuh dalam kekafiran/ penyembahan berhala, penyembahan kepada Yehovah diabaikan. Raja-raja jahat seperti Manasye, dan anaknya Hizkia pada waktu pemerintahan mereka keadaan moral dan agamawi orang Yahudi mundur. Ia menentang kebangkitan agama/ibadah serta menghukum, dan menganiaya dan bahkan sampai menumpahkan darah mereka yang setia kepada Tuhan/ agama Yahudi (lih. 2 Raj. 21: 26). Pada waktu itu terjadi, bangsa israel menjalankan penyembahan pada berhala di bukit-bukit pengorbanan (bd.2.Raj. 23: 5; 2 Taw. 33: 6). Dalam situasi inilah Zefanya melayani dan dalam pelayanannya ia memperingatkan tentang hukuman, pembaharuan dan masa depan.
Zefanya adalah seorang nabi yang tegas, berbicara jelas, sederhana dan kadang harus menahan diri, dan emosi terhadap kelakuan bangsanya. Dalam pelayanannya ia menggunakan daya imajinasi yang mengesankan dengan lukisan-lukisan yang hidup.

I . LATAR BELAKANG
    1. J u d u l
a.    Nama. Zefanya dalam bahasa Ibr. “Tsaphan-yah” yang berarti tersembunyi atau “ disembunyikan Yahweh “. Judul dalam Septuaginta dan Vulgata  “Sophonias”.
b.    Silsilah Zefanya luar biasa panjang, biasanya dalam silsilah nabi-nabi lain hanya nama ayahnya saja disebut, mungkin ia ingin menunjukkan hubungannya dengan raja Hizkia. (1: 1). Waktu dan jarak pemerintahan raja Hizkia dan raja Yosia tidak begitu jauh, tetapi dapat juga (bisa jadi) nabi Zefanya seumur dengan raja Yosia.
c.     Tempat. Yerusalem yang digambarkan dengan banyak perincian (1: 10-11). Oleh karena itu diperkirakan bahwa Zefanya adalah penduduk Yerusalem.

     2.   Penulis dan Waktu
Dalam (1:1) tercantum dalam kitab ini ditulis oleh Zefanya bin Kusyi bin Gedalya bin Amarya bin Hizkia. Dalam kitab ini ditulis silsilah yang panjang, hal ini memberi kesan adanya darah biru sang nabi. Ternyata dia adalah cicit raja Hizkia yang terkenal saleh.
Zefanya melayani pada zaman raja Yosia (+ 639 – 608 sM). Yosia mulai memerintah pada usia yang masih muda (8 tahun). Setelah ia dewasa dia membersihkan Yehuda bagian selatan dari berhala-berhala (2 Taw. 34 ; 2 Raja. 22.). Raja Yosia juga memperbaiki Bait Allah. Ketika perbaikan bait Allah dilakukan ditemukan kitab Taurat ( 2. Raja. 22 : 8,... ; 2. Taw. 34 : 14,... ) itu kira-kira tahun 621 sM, kemudian terjadi reformasi.
         Rupanya reformasi yang  dilakukan Yosia tidak berakar dalam kehidupan bangsa Israel. Revival nampak mengesankan dari luar, tetapi setelah berlangsung selama enam tahun baru kelihatan, rupanya tidak mendalam hanya secara fisik – tidak secara rohaniah. Penduduk Yerusalem dan Yehuda digambarkan dalam (Zef. 1 : 4 - 5), hidup tidak sesuai dengan  pembaharuan rohani (reformasi yang dipimpin raja Yosia ). Di perkirakan bahwa kitab ini ditulis sebelum masa reformasi, yaitu pada tahun + 628 sM.  Di mana kota Niniwe belum jatuh, dimusnahkan (lih. 2 : 13).
          Latar belakang historis, Manasye naik tahta thn 687 SM, pada waktu itu kerajaan Yehuda dikuasai Asyur. Raja Manasye tunduk dan setia kepada Asyur, maka penduduk dipaksa menyembah dewa-dewa kafir, dan beribadah kepada berhala, dewa bulan, bintang dan mempersembahkan anak-anak sebagai korban persembahan. Dalam tradisi raja-raja di israel Manasye dianggap sebagai raja yang paling jahat, dalam pemerintahannya merajalela ketidak adilan dan sikap acuh terhadap Allah. Dalam keadaan inilah nabuat ini disampaikan nabi Zefanya, (red. ada pendapat diucapkan sebelum reformasi Yosia).

     3. Tema dan Tujuan
         Tema kitab ini adalah “Diselamatkan untuk menerima berkat“. Kitab ini menyajikan secara luas mengenai Hari Tuhan. Nubuat Hari Tuhan, untuk memperingatkan Yehuda dan Yerusalem akan datangnya “Hari Tuhan” yang dasyat (1:14), sebagai ganjaran atas kemerosotan moral dan kemunduran rohani.
                      Hari Tuhan sebagai penghakiman, mengacu pada kekudusan dan keadilan Allah yang harus menghancurkan dosa sekaligus menuntut bangsa-bangsa untuk bertanggung jawab dihadapan-Nya. Di sisi lain melalui nubuatan yang disampaikan Nabi, Allah juga mengajak umatnya bertobat, agar mereka menikmati berkat dan perjanjian Tuhan.
         Ada kemungkinan peringatan Zefanya mempengaruhi raja Yosia sehingga ada reformasi. Selain tentang hari Tuhan nabi Zefanya juga menubuatkan kebinasaan Asyur, dan penggenapannya terjadi tahun 612  sM Niniwe jatuh.

II. SUSUNAN  (lihat bagan di belakang)
            1. Judul : Apa dan siapa Zefanya                    ps. 1 : 1
            2. Pemberitaan hari Tuhan                                               ps. 1: 2 – 2 : 3.
                Universal hari Tuhan                                       ps. 1 : 2 – 3
                Berpusat di Yerusalem                   ps. 1:  4 – 18
                Pintu Harapan                                                   ps. 2 : 1 – 3.
3. Pengenaan hari Tuhan                                              ps. 2 : 4 – 3 : 8
                Terhadap bangsa-bangsa                             ps. 2 : 4 – 15
                Terhadap Yerusalem                                      ps. 3 : 1 – 8
4. Kemenangan Tuhan
                        Yerusalem baru                                                ps. 3 : 9 – 13
                        Israel baru                                                           ps. 3 : 14 – 20.

        Kalimat-kalimat dan konsep - konsep yang diulangi :
“ Hari Tuhan “ (1 : 7,8,14 ; 2: 2, 3 ; 3 : 16).
“ Seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Nya ( Ku ). (1 : 18 ; 3 : 8).
“ Tuhan ,... di antaramu “ (3 : 15 – 17).
“ Sisa “          (2 : 7, 9 : 3: 13,19).
“ Rendah hati “          (2 : 3 a  ; 3 : 12).
“ Congkak, meninggikan diri “ (2 : 8, 10, 15 ; 3 : 11).
                               
Ayat-ayat kunci baca ; 1:7, 12; 2:3; 3:8.

III . TEMA-TEMA PENTING
        Hari Tuhan penghukuman atas Yehuda/ Yerusalem – dan keselamatan untuk sisa
Israel (orang yang percaya dan setia kepada Allah). Ayat-ayat untuk penghukuman terhadap Yehuda (lih. 1 : 4 -18 ; 2 : 1 -3 ; 3 : 1 – 7). Penghukuman atas bangsa  bangsa ( lih. 1 : 2 – 3 : 18 ; 2 : 4 – 15 ; 3 : 8 - 10 , 14).
1.      Hari Tuhan
        Hari Tuhan mencatat dua aspek kudus yaitu penghakiman (hukuman) bagi orang jahat dan berkat (pemulihan) bagi orang percaya, kartena dimurnikan oleh penderitaan, sehingga dapat melayani-Nya lebih murni.
a.       Sama seperti kitab Obaja, Yoel, Amos dan Yesaya, kitab Zefanya juga membicarakan hari Tuhan. Namun kekhususan berita nabi Zefanya : penghukumannya untuk seluruh dunia, secara universal (lih.1 : 2 – 3, dan bdg. Kej. 6 : 7 dst. air Bah ), tetapi lebih ngeri dari pada air Bah).
b.      Namun penghukuman akan di mulai dengan Yehuda. Penghukuman terhadap Yehuda memang keras, namun bukanlah akhir segalanya. Ia memulihkan sisa-sisa umat Allah, kasih dalam perjanjian-Nya tetap menang. Penghukuman merupakan segi positif untuk pemulihan, tanpa itu sisa israel yang dimurnukan tidak muncul. Sisa Yehuda akan berkuasa atas musuh-musuh Allah (Zef. 2:7), melayani Allah dengan rendah hati, jujur dan tulus (Zef. 3:12-13) dan mereka merupakan pasukan yang berjaya karena percaya kepada Allah (Zef. 3:17). Zefanya juga melihat kesombongan. Allah tidak membiarkan kesombongan, harapan satu-satunya bagi umat Allah, terletak pada pengakuan kepada Allah akan kelemahan mereka ( Zed. 2:3).
c.       Sifat – sifat hari Tuhan.
Melenyapkan semuanya (1 : 2 , 18 ; 3 : 6) – sudah dekat (1 : 7, 14) – hari perjamuan korban (1 : 7 - 8) – hukuman (1 : 8) – teriakan (1: 10) – ratapa1 : 10) – keruntuhan hebat (1 : 10) – kekayaan dirampas (1 : 13) – rumah-rumah dan kota-kota menjadi sunyi (1 : 13 ; 2 : 4, 9, 13) – cepat datang (1 : 14) – pahit (1: 14) – pahlawan akan menangis (1: 14) hari kegemasan (1: 15) – hari kesusahan dan kesulitan (1 : 15) – hari kegelapan dan kecuraman (1: 15) – hari berawan dan kelam (1 : 15) – menyusahkan manusia (1 : 16) – hari peniuapan sangkakala dan pekik tempur (1: 16) – darah dan usus tercurah (1 : 17) – hari kegemasan Tuhan (1 :18) – bumi dimakan habis oleh api (1 : 18 ; 3 : 8) – kebinasaan dasyat (1 : 18 ; 2 : 5) – Ekron dibongkar-bangkirkan (2 : 4) – celakalah (2 : 5 ; 3 : 1) – Moab dan Amon menjadi pedang jeruji tempat penggalian garam (2 : 9) – Tuhan mendasyatkan mereka (2 : 11) – para allah orang kafir dilenyapkan (2 : 11) – orang Etopia mati tertikam (2 : 12) – Tuhan mengacungkan tangan-Nya (2 : 13) – Asyur dibinasakan (2 : 13) – Niniwe menjadi tempat binatang liar (2: 15) – jalan-jalan dirusakkan (2: 15 ; 3: 6) – tidak ada penduduk (2 : 4, 9 ; 3: 6) – geram Tuhan ditumpahkan (3 : 8) – orang-orang congkak disingkirkan (3 :11).
d.      Kapan digenapi ?
Waktu dekat dalam konteks kitab ini (1 : 7. 14) thn. 586 sM.
Akhir zaman (1: 2, 3, 18 ; 3: 8).

2.       Keselamatan.
a.       Hanya untuk sisa (2 : 1 - 3 ; 3 : 13) :
Syaratnya harus bertobat, orang harus hidup benar adil ; supaya diselamatkan pada hari penghukuman yang pasti akan datang. Oleh karena itu carilah Tuhan (2:3) - Aku akan,... demikian firman Tuhan. Mencari Tuhan dengan rendah hati dan lemah lembut (3: 12), cari perlindungan pada nama Tuhan (3 :8, 12).
b.      Keselamatan disebabkan pertobatan, bukan karena perbuatan amal manusia, melainkan perbuatan Tuhan.

1.     Aku memberikan bibir lain yang bersih (3 : 9)

2.     Aku menyingkirkan orang congkak (3 : 11).
3.     Akan kubiarkan (3 : 12)
4.     Ia membaharui (3 : 17).
5.     Aku akan bertindak (3 : 19).
6.     Aku membuat... memulihkan (3 : 20).
c.       Janji-janji untuk sisa yang tertinggal akan :
1.     Terlindung pada hari kemurkaan Tuhan (2 : 3)
2.     Mendiami daerah di pinggir laut, Filistin  (2 : 7).
3.     Memperoleh warisan dari Amon dan Moab (2 : 9)
4.     Tidak malu, karena orang-orang durhaka disingkirkan (3 : 11).
5.     Raja Israel, yakni Tuhan, ada di antaramu (3 : 15).
6.     Mengumpulkan sisa yang tertinggal (3 : 20)
7.     Diberi nama termasyur (3 : 20).
d.      Orang percaya antara bangsa-bangsa (3 : 9 – 10) .
1.     Akan menyembah Tuhan
2.     Akan diberi bibir lain
3.     Akan memanggil nama Tuhan
4.     Akan membawa persembahan.

3.       Kristus Dalam Kitab Zefanya.
                Di tengah-tengah malapetaka dan aniaya besar, Mesias dilukiskan sebagai Sang Kebenaran (3:5 - bdg. Why. 16:1), dan Raja Israel yang dielu-elukan ( 3:15 ).
                Pernyataan Zefanya mengenai hari murka Allah yang menimpa orang jahat (1:  2-3 - bdg. Mat. 13:40 - 42), dan hari keselamatan bagi umat-Nya (1:14-15 bd. Mat. 24:31) menyumbang kepada pernyataan tentang akhir zaman, di mana Anak Manusia akan datang menghakimi yang hidup dan yang mati (Rom. 9:22-23).
                               
IV . Aplikasi.
        1. Aplikasi 1 : 1 - 3 : 7 (pada masa kini).
                Akhir zaman yang akan datang (1 : 2 – 3 ; 2 .Pet. 3 : 10 - 12 )
                Apakah kita mengkhotbahnya ? (1 : 18 ; 3 : 8)
Tidak bisa menyelamatkan diri dengan uang (1 : 18)
Yang harus bertobat, adalah orang benar menurut dirinya sendiri (2 :1 - 3), sebab “ rumah Allah ” pertama-tama dihakimi (1 Pet. 4 : 17). Sebab dosa-dosa para pemuka agama/ bangsa  sangat beratnya dan dampak dosa mereka  akibatnya luas  (1 : 8 ; 3 : 3 – 4).

2. Definisi dosa ?
                     Banding (1 : 17) “berdosa kepada TUHAN” , dengan (1. Yoh 3 : 4).

3. Hari Tuhan.
        Untuk sebagian orang penghukuman, untuk sebagian orang yang percaya hari pemulihan/ berkat.
4. Janji pertama kepada Israel/ Abraham (Kej. 12 :1 – 3).
                    Adakah nubuatan dalam Zefanya yang menggenapi janji tersebut?
                      - Memberkati engkau (3 : 20).
                      - Namamu masyur (3 : 20).
                      - Mengutuk orang yang mengutuk ( 3 : 11, 15, 19 )

5. Bandingkan (3 : 11 – 20), dengan (Rom 11: 25 – 28). Israel akan diselamatkan.

6. Kerajaan Sang Mesias lebih banyak diberitakan dari pada kehidupan Mesias di bumi.

K I T A B   H A G A I

                Ada tiga nabi sesudah pembuangan yaitu Hagai, Zakharia dan Maleakhi. Pelayanan mereka meliputi masa dari tahun 536 sM. sampai dengan 400 sM. Khusus dalam kitab Hagai dan Zakharia, kita melihat dalam kedua kitab ini dijelaskan secara terperinci tentang keadaan sebelum tibanya Ezra dan Nehemia di Yerusalem. Dalam kedua kitab ini, nama Darius muncul masing-masing tiga kali, hal itu mungkin karena ia ramah terhadap orang Yahudi yang telah kembali dari pembuangan (Ez. 4 : 23 – 6: 22).

                Hagai dan Zakharia melayani pada masa permulaan “restorasi” sedangkan Maleakhi pada masa berikutnya ( thn 400 SM ). Setelah kita nanti mempelajari masing-masing kitab, maka kita akan tahu perbedaaan tugas-tugas mereka itu.

  I.      LATAR BELAKANG
A.      J u d u l
                Hagai dalam bahasa Ibrani adalah “Khagag” yang menjadi khaggay yang artinya “merayakan,       seperti pesta, menari “. Dalam Septuaginta Aggaios dan dalam Vulgata Aggaeus. Nama Hagai juga disebut dalam (Ezra 5:1 ; 6:14), dan sembilan kali dalam kitab Hagai.

B. Penulis dan Waktu
        Hagai dikenal tidak hanya melalui kitabnya ini, ia juga disebut-sebut dalam (lih.Ezra. 5:1-2; 6:14). Ia memperkenalkan dirinya sebagai “Nabi Hagai” (1:1) namun tanpa silsilah. Ia hidup sezaman dengan Zakaria dan Zarubabel, oleh karena itu tidak perlu diragukan lagi bahwa Hagai yang dimaksudkan adalah penulis kitab ini. Adalah tepat, Hagai penulis sebab ia merupakan nabi yang mendorong dan menguatkan bangsa Yahudi untuk gigih membangun kembali Yerusalem, dan ia juga dapat menyaksikan kenyataan pembangunan itu, sehingga ia pantas ikut “ merayakan, memestakan dan menari “.
Latar belakang kehidupannya tidak disebutkan, yang pasti ia ikut di tawan ke  wilayah Babel dan sebelum dibuang ia hidup di Yerusalem di tengah kemuliaan lahiriah bait Allah. Kemudian ia kembali dalam kelompok pertama yang dipimpin oleh Yerubabel dan imam Yoshua thn. 536 sM (bd. Ezra 2: 2 ). Hagai juga menyaksikan bagaimana pembangunan bait Allah tahap pertama gagal akibat perlawanan-perlawanan orang Samaria (musuh-musuh mereka).
Hagai mengasihi bait Allah dan mengerti akan derita bangsa Israel tanpa bait Allah. Nabi ini dapat disebutkan sebagai nabi yang dapat langsung melihat hasil pelayanannya. Bersama dengan Zakharia, Hagai merupakan pasangan pelayanan yang saling melengkapi (Ezr. 5 : 1 ; 6: 14). Waktunya ketika dekrit dikeluarkan raja Persia Koresy ( thn.538 sM), hampir 50.000 orang Yahudi diijinkan kembali pulang ke Yerusalem termasuk Zarubabel, Imam Besar Yosua, Nabi Hagai dan Zakaria (Ezr. 1: 2 - 4).
                        Pada tahun kedua kepulangan mereka, fondasi Bait Suci diletakkan (Ezr. 3: 8-13; 5: 16). Pembangunan itu terhambat oleh karena gangguan orang Samaria, dan tekanan Persia ditambah lagi kemunduran kerohanian umat Tuhan. Pada pemerintahan raja Darius (520 sM) tahun kedua masa pemerintahannya, Tuhan mengutus Hagai untuk mendorong umat Yahudi dalam merekonstruksi Bait Suci mereka (1:1 bd. Ezr. 5:1-2). Rupanya berita yang ditulisnya ini di tandai pada tahun itu semua. Sebagai buktinya ada               empat kali firman Tuhan dengan perantaraan Hagai, masing-masing dinyatakan dengan tanggal dan tekanan tersendiri yaitu :

1.       Berita pertama, mendorong bekerja, tgl 1/ 6 / 520, tekanannya ” Bangunlah Rumah itu “ (1: 8).
2.       Berita kedua, meneguhkan kemauan dan kemampuan, tgl 21 / 7 / 520, tekanannya “ Aku ini menyertai kamu “ (2 : 5).
3.       Berita ketiga; menguatkan Iman, tgl 24 / 9 / 520, tekanannya “ Mulai hari ini Aku akan memberi berkat “ (2 : 20).
4.       Berita keempat, menenteramkan hati, tgl 24 / 9 / 520, tekanannya “ Pada waktu itu,... Aku akan mengambil engkau “ (2 : 24).
                                Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan kitab ini ditulis Hagai sekitar tahun 520 SM. Pada saat itu umat Tuhan melalaikan kewajiban kepada Tuhan (agama), dan sibuk dengan kepentingan sendiri. Pada waktu itu Bait Allah merupakan pokok yang dipermasalahkan sebab mereka mengabaikannya.
                Catatan : Perhatikan data ini :

568 sM   - Bait Allah dihancurkan.
539 sM   - Babel diruntuhkan oleh Koresy.
538 sM  - Dekrit Koresy ; bangsa Yahudi pulang (bd. Ezr. 1: 1 - 4).
536 sM  - Pelaksanaan pemulangan gelombang pertama (Ezr. 1: 5 – 2  : 7; Neh.                          12).
536 – 535 sM   (bdg. Ezr. 3 : 1 – 6). Membangun mezbah dan persembahan korban.
535 – 534 sM   (bdg. Ezr. 4 : 1 – 5), Pembangunan berhenti.
520 sM  Pekerjaan pembangunan bait Allah selesai.
                                Catatan lain yang menguatkan apa yang ditulis dalam (Hag. 2 : 9), menjadi kenyataan dengan peristiwa Yesus mengajar di bait Allah pada masa PB.

       C . Tema dan Tujuan
Tema kitab ini adalah “ Carilah dahulu Kerajaan Allah “. Isi kitab ini merupakan rangkuman laporan pasca pembuangan yang merupakan rekonstruksi bait Suci. Dalam mendorong semangat umat Yahudi yang mengalami banyak hambatan, dan Hagai memiliki keyakinan dan kesadaran yang kuat bahwa berita yang disampaikannya berasal dari Tuhan. Ia berulangkali menegaskan otoritas beritanya dengan mengawalinya “ Demikianlah firman Tuhan semesta alam ”.  Hagai menulis untuk memberikan semangat bagi kaun Yahudi yang baru pulang untuk membangun kembali Bait Suci di Yerusalem.

II . Susunan ( lihat bagan di belakang )
 A. Khotbah pertama Teguran Tuhan dan tanggapan ;             ps. 1 :  - 1 : 15 )
                Teguran Tuhan                                                                  ps.1 ; 1 – 11
                Respon                                                                                 ps. 1 : 12 – 15.
       B . Khotbah ke II, III, IV.                                          ps. 2 : 1 - 23.
                Khotbah I – II dorongan semangat           ps. 2 : 1 – 10
                Khotbah III                                                          ps. 2 : 11 – 20
                Kecusian                                                              ps. 2 : 11 – 15
                Akibat – berkat                                                 ps. 2 : 16 – 20
                Khotbah ke IV akibat ketaatan dan janji  ps. 2 : 21.
                                Dalam khotbah-khotbah ini janji itu diturunkan kepada Yerubabel sebagai keturunan Daud, di mana tahtanya akan tetap (bd. Maz. 89 : 21 – 38; 2 Sam. 7 : 16) – mengacu langsung kepada Mesias (bd. Luk. 1 : 31 – 33).

                Ayat-ayat kunci baca: 1 :7-8, 14 ; 2 : 6- 9, dan terutama 1: 8. 
                
III . POKOK-POKOK PENTING “Amanat”.
       1. Amanat.
         Amanat Pertama :
            Hagai menyalahkan bangsanya karena melalaikan pekerjaan membangun bait Allah  hal itu (melalaikan Tuhan, agama ) tetapi mereka mengejar kepentingan sendiri (1: 2 , 4).
Amanat kedua. Hagai membangun semangat bangsanya karena patah hati, sebab rumah Allah yang dibangun itu kurang megah dibandingkan dengan yang dulu. Hagai menguatkan mereka untuk membangun dengan memberi tiga fakta untuk meyakinkan umat Allah:
a.   Perjanjian Tuhan dengan umat-Nya tetap berlaku dan Ia tetap setia ( 2 : 6 ).
b.      Roh Tuhan tetap tinggal di tengah-tengah mereka ( 2 : 6 ).
c.   Janji kedatangan seorang yang menjadi harapan ( 2 : 6 - 10 ).                
Sebagai umat Tuhan dan orang percaya hati kitapun harus dijiwai oleh ketiga fakta besar di atas, dan juga harus selalu siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus ke dua kalinya ( bd. Ibr. 12 : 26 – 27 ).
    Amanat ketiga :
             Jangan menganggap pembangunan bait Allah, membuat Allah berutang kepada mereka, dan dengan beramal ‘memberi’ mereka menganggap diri menjadi suci. Semuanya hanya anugerah, selanjutnya Allah akan memberkati mereka (2: 15 – 19).
         Amanat ke empat:
             Kepada Zerubabel wakil keturunan Daud, diberikan cincin meterai lambang kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Hal ini berhubungan dengan pemilihan keturunan Daud pada akhir zaman yang akan memerintah segala bangsa.
    2. Kemuliaan bait Allah di masa mendatang.
            Allah akan memenuhi Bait-Nya dengan kemegahan, sebab Dialah pemilik bumi dan  segala isinya, pemilik emas dan perak (2: 6-9).
    3. Kristus dalam Kitab Hagai.
            Focus kitab ini adalah pembangunan bait Allah. Dalam kitab ini digambarkan Kristus sebagai pemilik yang memulihkan keagungan Bait Suci (2:  7-9), dan yang menghukum dan melemparkan kerajaan dunia (2: 22).


















K I T A B    Z A K H A R I A

                Nabi Zakharia bernubuat bersamaan waktunya dengan nabi Hagai (sekitar thn. 520 sM). Mereka berdua diutus Tuhan untuk melayani kelompok bangsa Israel yang telah kembali dari pembuangan di Babel yang berada di kota Yerusalem dan sekitarnya.
                Jika dalam pemberitaannya Hagai lebih banyak menyampaikan teguran dan dorongan langsung (foretelling) agar pembangunan bait Allah dilanjutkan, maka Zakharia menyampaikan tentang penglihatan-penglihatannya mengenai apa yang hendak Tuhan lakukan atas Israel. Tekanan pemberitaanya mengobarkan semangat bangsa israel untuk membangun kembali Bait Allah.           Kitab ini merupakan kitab yang paling panjang dari antara kitab-kitab nabi-nabi kecil. ( 14 pasal). Dan banyak dikutip dalam PB, karena nubuat-nubuatnya tentang Kristus  (selidikilah ), sehingga kitab ini dikatakan sebagai buku PL yang “paling Mesianis“. Selain itu kitab ini juga limpah dengan nubuat-nubuat tentang Eskatologis.

I . LATAR BELAKANG
1.    Nama
Dalam bahasa Ibr. Zekarya yang berarti “ Allah mengingat “. Nama ini merupakan nama umum dalam bangsa Yahudi, (ada tiga belas orang yang memakai nama ini dalam PL). Ayahnya bernama Berekhya bin Ido. Keluarga Zakharia kembali ke Yehuda pada “angkatan /gelombang I“ (Neh. 12 : 4, 16) tahun 536 sM. Dalam versi Septuaginta dan Vulgata menyebutnya Zacharias.

2.    Pelayanan
Pelayanannya dimulai sekitar tahun 520 sM. sebagai imam (bd. Hag. 1: 1 ; Zakh. 1: 1) dimana pada saat yang sama nabi Hagai juga melayani. Tradisi Yahudi menyebutkan bahwa ia bersama Hagai yang mengumpulkan bagian-bagian Alkitab PL sebelumnya.
                       Tugas utama Zakharia dan Hagai adalah mengobarkan semangat bangsa Yahudi dengan janji kedatangan Mesias untuk membangun Yerusalem, terutama pembangunan Bait Allah yang terhenti pada 534 sM (14 thn ?) - dan baru selesai tahun 516 sM (bd. Ezra 6 : 14 - 15). Kegagalan dalam pembangunan itu karena bangsa itu tawar hati dan ada perlawanan tetangga-tetangga mereka, keadaan buruk ini sebenarnya menunjuk kegagalan rohaniah dan ini penyebab, penghambat yang menyedihkan itu.

3.    Penulis dan Waktu
Penulisnya Zakharia bin Berekhya bin Ido adalah imam yang memimpin kaum Lewi (Neh. 12: 4), sejaman dengan Zerubabel (Ezr. 6:14) dialah yang diyakini penulis kitab ini. Alasan yang lain karena menurut tradisi Yahudi, Zakharia dan Hagai mengumpulkan bagian-bagian Alkitab PL.
Berdasarkan ayat 1: 1, 7 dan 7: 1, waktu penulisannya adalah sekitar tahun 520-518 sM, (kemudian 516 sM). Kemungkinan besar ps. 1 – 9, ditulis tahun 520 – 518 sM sedangkan pasal-pasal berikutnya sesudahnya sampai tahun 516 sM sesudah bait Allah ditahbiskan.

4.    Latar Belakang Historis.
     Setelah dekrit Koresy untuk segera mengembalikan orang Yahudi yang terbuang di Babel ke negerinya untuk membangun kembali bait Allah di Yerusalem (bd. 2 Taw. 36: 22-23; Ezr. 1: 2). Zerubabel anak Sealtiel adalah ahli waris resmi tahta Daud, dialah yang memimpin rombongan perjalanan pulang itu (Ezr. 3: 8; 5: 16). Kedatangan mereka  disambut dingin, dan para musuh-musuh menghalangi pembangunan bait Allah. Selain itu ada juga perlawanan lokal yang membuat pembangunan tertunda (keadaan politis). Hal lain yang menjadi penghalang pecahnya ikatan kebangsaan dan muncullah individualisme, suatu usaha mencari arti dan maksud kehidupan dalam eksistensi pribadi.
              Dalam situasi dihambat Zakharia dan Hagai menggerakkan bangsa itu memperbaharui semangat dan  aktivitas, dan menyiapkan lapangan untuk pembangunan bait Allah tersebut.

5.    Tema dan Tujuan
             Tema kitab ini adalah “ Kerajaan Allah di Yerusalem “. Kitab ini ditulis untuk memberi semangat kepada kaum Yahudi yang baru pulang dari Babel untuk menyelesaikan pembangunan bait Suci. Zakharia menekankan pada mereka dalam pemberitaannya, dan ia juga menekankan, menunjukkan bahwa Allah bekerja dalam memulihkan Israel untuk kembali kewarisan rohani dalam mempersiapkan kedatangan Mesias. Secara doktrinal kitab ini menunjuk pentingnya peran bait Allah guna mengembalikan kaum israel kepada Allah.
                        Kitab ini juga memperlihatkan providensia Allah untuk membawa kembali umat-Nya ke tanah air mereka, dan juga menyoroti tentang hal dekatnya hari Mesias yang akan memulihkan kehidupan umat-Nya.

II . SUSUNAN  (lihat bagan di belakang)

A. Penglihatan-penglihatan                                                                 ps. 1 – 8.
1. Pendahuluan : seruan pertobatan                                      ps. 1 : 1 – 5.
2. Pemulihan Israel ; 8 penglihatan :                                         ps. 1 : 7 – 6 : 8.
Secara fisik :
a. Penunggang kuda di antara pohon Murad               ps. 1: 7 – 17
b . Empat tanduk dan empat tukang besi                      ps. 1: 18 – 21
c . Seorang memegang Tali ukuran                   ps. 2 : 1 – 13
Secara rohani :
d . Imam besar Yosua dan iblis                                            ps. 3 : 1 – 10
e . Kandil emas dan pohon zaitun                                     ps. 4 : 1 – 14
f . Gulungan kitab yang terbang                                         ps. 5 : 1 – 4
g . Perempuan dalam gantang                                            ps. 5 : 5 – 11
h . Empat kereta                                                                       ps. 6 : 1 – 8.
                                Dan Sang Tunas                                                                ps. 6 : 9 – 15.
      B . Berita- berita Teguran dan Penghiburan                    ps. 7 – 8
                                Puasa yang munafik                                                        ps. 7
                                Bangsa israel di himpun – zaman baru    ps. 8

C . Nubuat – nubuat tentang Kedatangan Mesias      ps. 9 – 14.
Ps. 9-11, peristiwa-peristiwa menjelamh Akhir Zaman
1. Hukuman atas bangsa-bangsa                                               ps. 9 : 1 – 8
2. Mesias dan pemulihan Israel                                  ps. 9 : 9 – 10 : 12.
3 . Dua jenis gembala                                                                     ps. 11: 4 – 17.
 Ps. 12- 14, Peristiwa-peristiwa Akhir Zaman
4. Pembebasan dan pembaharuan Yerusalem                   ps. 12 : 1 – 9.
5. Ratapan atas Dia yang tertikam                                             ps. 12 : 10 – 14
6. Penyingkiran berhala dan nabi palsu                   ps. 13: 1 – 6
7. Ujian bagi umat Tuhan                                                              ps. 13 : 7 – 9
8. Kemenangan terakhir ; Tuhan jadi Raja                             ps. 14 : 1 – 21.
               
Ayat-ayat kunci baca ; 8: 3; 9: 9-10.

III. POKOK - POKOK PENTING
       A . Kitab ini menyatakan tentang apa yang harus dikerjakan oleh bangsa Israel dengan hati dan tangannya (terutama dalam hubungan dengan pembangunan bait Allah ), sebab sikap yang dingin telah menghalangi pembangunan bait Allah tersebut. Dalam kitab ini juga dinubuatkan tentang akhir zaman.
                                Ada empat pokok dan tujuan utama :
1.       Kebangunan rohani ( bd. 1 : 2 – 3 ).
2.       Penyelesaian pembangunan bait Allah ( bd. 1 : 16 ; 4 : 9 )
3.       Penghiburan bagi umat Allah ( bd. 2 : 13 ).
4.       Nubuat tentang kedatangan Mesias.
Ada 10 nubuat yang referensinya dalam Perjanjian Baru. (selidiki).
     
       B. Penglihatan-penglihatan.
                Penglihatan pertama : penunggang kuda, berarti Tuhan akan menjatuhkan hukuman kepada bangsa itu karena perbuatannya menganiaya bangsa israel.
               
                Penglihatan kedua : Empat tanduk dan empat tukang besi, berarti segala bangsa yang menyerahkan Yehuda, israel dan Yerusalem adalah alat Tuhan untuk menghukum bangsa itu.
                 
            Penglihatan ketiga : Seorang yang memegang tali ukuran akan pergi mengukur Yerusalem, tetapi seorang Malaekat menemui orang tersebut artinya; kemakmurannya akan besar sekali sehingga kota itu akan melampaui ukuran yang diambil pengutur itu. Tuhan sendiri akan menjadi tembok kota (2: 5) , dan menjadi kemuliaan di dalamnya.
               
            Penglihatan keempat : Yosua berdiri di depan Malaekat diberi persalim pakaian (Yosua pememimpin agama), artinya Tuhan tidak menuduh Yosua lagi, dan sekarang setanlah yang dituduh. Yosua lambang bangsa itu dan pakaian yang kotor diganti, artinya Tuhan sudah berkenan kembali kepada umat-Nya dan negeri mereka.
               
            Penglihatan kelima : Kandil emas berhiaskan dua pohon zaitun ( 4: 1 - 14). Zerubabel adalah pemimpin pemerintahan, ia sudah memulai pembangunan bait Allah. Hal ini mengandung arti bahwa Tuhan sudah berkenan kembali kepada Yerusalem dan Sion ( lih. 4: 12, 14).

                Penglihatan keenam : Zakharia melihat suatu gulungan kitab yang terbang, panjang melayang di udara. Gulungan kitab yang melayang, supaya dapat dibaca setiap orang. Hal ini memberi penjelasan mengapa sampai masa itu senantiasa ada kesusahan, itu mengambarkan sumpah serapah Tuhan atas kejahatan yang masih ada dan setiap kejahatan harus ditindak. Inti semuanya Tuhan membaharui sikap dan melenyapkan yang tidak suci/ kenajisan dari tengah-tengah umat-Nya.
      C . Kedatangan Gembala, raja Israel dan berkat bagi Sion (ps. 9 – 10).
                Bersukacitalah hai puteri Sion, bersorak-soraklah,... lihat Rajamu datang kepadamu. Gambaran tentang Juruselamat (Mesias) yang akan datang. Yerusalem kota sebagai lambang kebenaran karena Tuhan dan gunung Tuhan yang Kudus, dan Allah akan tinggal di pusat Yerusalem (8: 3).
    
      D . Gembala yang teraniaya dan akibatnya :
1.       Gembala palsu yang menjual domba-domba.
2.       Gembala yang baik, menderita – dihina dijual (bd. Mat. 29 : 9- 10).
    
      E . Kesusahan dan Kemenangan (ps. 12 – 14).
                Pembebasan dan pembaharuan Sion, Yehuda mengalami kesusahan, Yerusalem dikepung, dan segala bangsa berkumpul melawannya tetapi Tuhan mencurahkan Roh pengasihan, dan permohonan untuk keluarga Daud dan penduduk Yerusalem.
                      Mereka yang memandang kepada Dia yang tertikam (12 : 1 – 3), dan yang memanggil nama-Nya akan dijawab-Nya dan Allah menyebut “mereka umatKu“ (13 : 7 – 9). Semua orang-orang kudus bersama-sama dengan Dia dan Tuhan menjadi raja atas seluruh bumi mengacu kepada (Kedatangan Tuhan Yesus kelak  bd. Yoh. 19: 37 ; Why. 1 : 7).

F. Zakharia dalam PB.
        Ada kira-kira 71 kutipan dari kitab Zakharia dalam PB. Kebanyakan dalam kitab Wahyu, hal ini mungkin karena sama-sama menekankan tentang kedatangan Mesias ( akhir zaman).

G. Kristus Dalam Kitab Zakaria.
        Kitab ini termasuk salah satu kitab yang sangat Mesianik dalam PL dan kitab yang paling apokaliptik menyeroti eskatologis dan persiapan kedatangan Mesias kembali (advent).




                                                                                                                        Aritonang, MP.























K I T A B  M A L E A K H I

Kitab Maleakhi adalah kitab yang terakhir dalam kanon PL yang menggambarkan kegagalan keturunan Abraham sejak ia dipanggil (+ 2000 sM), sampai pulang dari Babel. Rupanya bangsa Israel yang telah melewati masa-masa kejayaan, juga perzinahan rohani dan pembuangan sebagai sarana penyucian Tuhan lalu kembali secara ajaib, ternyata tidak banyak berarti bagi kemajuan rohani bangsa itu.
                Persoalan utama yang disoroti dalam kitab ini adalah masalah menghina persembahan, pernikahan campuran yang melibatkan hampir seluruh umat itu. Oleh sebab itu bila dilihat dari segi umat itu sendiri, maka pantas Tuhan dan kita untuk kecewa. Namun hal yang paling berharga dan juga menonjol adalah kasih dan kesetiaan Allah serta kesabaran-Nya untuk memelihara, mendidik dan memberikan janji-Nya.
                Apabila kita menggunakan kitab ini sebagai pendahuluan kedalam pemberitaan Injil, maka akan semakin jelas bahwa terang Injil sungguh merupakan kebutuhan bagi setiap manusia baik yang “jahat, biadab“ maupun bangsa pilihan Allah yang telah mengalami pendidikan hampir seribu lima ratus tahun itu.

I . LATAR BELAKANG
    A . Nama
  Maleakhi  dalam bahasa ibr. Malak-i “Malekhiah“ artinya utusan-ku/utusan YHWH. Nama ini hanya satu kali dipakai dalam Alkitab (Mal. 1 : 1). Tetapi kata “utusan “ empat kali “diselipkan“ dalam kitab ini kata (mal’ak = duta besar, malaekat, raja, utusan. (lih. 1: 1 ; 2 : 7 ; 3 : 1). Hal ini senada dengan isi kitab ini yang mengantisipasi kedatangan “Utusan Allah” (bd. 3:1), dan nubuat tentang datangnya pendahulu Mesias, bandingkan Yohanes Pembaptis (Mat. 11:10). Di septuaginta menyebutnya Malachias, dan dalam bahasa latin Maleachi.
Maleakhi hidup pada zaman pembuangan sesudah Hagai dan Zakharia. Kitab Maleakhi ditulis tidak lama sesudah zaman Nehemia. Dan pada zaman Maleakhi, orang Yahudi sudah 100 tahun lamanya kembali ke tanah mereka, namun Yehuda masih merupakan salah satu propinsi dibawah Imperium/ kekuasaan Persia. Meskipun pada saat itu pengaruh Persia hari demi hari semakin surut, namun orang Yahudi masih tetap memberi pajak/ upeti kepada Gubernur (Mal. 1: 8).
Pada waktu itu bangsa Israel menikmati kebebasan beragama, namun walaupun demikian Tuhan mengutus nabi Maleakhi kepada mereka oleh karena terjadi kemerosotan-kemerosotan secara rohani (moral ) dan juga menyangkut hukum Taurat dan adat istiadat Yahudi/ Israel.
Dosa-dosa pemimpin agama/ Imam, mereka tidak menghormati Allah – dihina (1: 6). Para imam mempersembahkan persembahan cemar – najis (1 : 7). Mempersembahkan barang rampokan/ rampasan (1 : 13), dan mencemarkan jabatan imam (2: 8) bd. Bil. 25: 12 - 13; Neh. 13 : 29. Dosa-dosa umat Tuhan yang lain mereka kawin campur (2 : 11), juga perceraian (2 : 14), dan dalam mempersembahkan korban kepada Tuhan. Dosa lain peraturan ibadah diremehkan dan tidak memberikan perpuluhan (3 : 8 – 10).

   B . Penulis dan Waktu
            Malaekhi disebut sebagai penulis (1:1). Waktunya dapat ditarik melalui beberapa  hal :
1.         Bait Alah sudah ditahbiskan dan sudah dilakukan upacara-upacara korban di dalamnya. (bd. 1 : 7  10 ; 3 : 1 , 8).
2.         Bupati tanah Yehuda kemungkinan besar bukan lagi Nehemia, sebab dia tidak di sebutkan. Kebobrokan kerohanian umat itu menggambarkan bahwa Bupatinya rupanya tidak setegas Nehemia .
3.         Dosa-dosa yang dituntut Maleakhi sama dengan yang dikoreksi Nehemia selama waktu pelayanan keduanya yaitu ; (a) kelesuhan keimaman (1:6 bd. Neh. 13: 4-9), (b) mengabaikan perpuluhan untuk kaum lewi (3: 7-12 bd. Neh. 13: 10-13), (c) banyaknya kawin campur dengan wanita asing (2: 10-16 - bd. Neh. 13:23-28).
Maka sesuai dengan perkiraan di atas kemungkinan besar, Maleakhi melayani (bernubuat sesudah bait Allah dibangun kembali pada tahun 520-515, kira-kira tahun 435 sM. - bd. Neh. 13 : 6).  
    C.  Latar Belakang Historis
             Orang Yahudi yang pulang dari pembuangan dengan harapan-harapan yang tinggi, dan hidup yang lebih baik, tetapi kenyataannya menghadapi banyak kesulitan dan dikelilingi musuh-musuh, antara lain orang Edom, Arab, Mesir dan orang Samaria yang menghalangi kesempatan bagi mereka hidup lebih baik. Tahun demi tahun kemakmuran yang diidamkan tidak kunjung tiba, malahan kehidupan semakin sulit, selain itu terjadi kemarau yang berkepanjangan, akibatnya panen gagal dan terjadi kelaparan (3:1).
                       Dalam situasi ini mereka menyangsikan kasih Allah (1: 2), di sisi lain orang yang berbuat jahat dan yang percaya pada diri sendiri lebih beruntung (3: 14-15). Bangsa itu berdebat, dan mereka berkata tidak ada gunanya menuruti hukum-hukum Allah dan berjalan dan hidup dalam pertobatan. Mereka sering tidak membayar perpuluhan, karena itu para imam terpaksa meninggalkan tugasnya demi mencari nafkah.
                               Nabi Maleakhi menegor tentang keragu-raguan dan kemunafikan mereka. Dia berkata kesengsaraan yang menimpa mereka bukan karena kesalehan mereka, tetapi karena keberdosaan, di mana para imam yang bejat (1:6), tidak lagi menghormati tugas-tugasnya dalam bait Allah (1:13). Mereka tidak menyerahkan persembahan dengan sungguh-sungguh, durhaka, menceraikan istri dan kawin dengan wanita bangsa lain (kawin campur). Nabi Maleakhi mengutuk dosa-dosa bangsa itu dan mendesak mereka untuk bertobat (3:7), dan memberikan persembahan persepuluhan, maka Tuhan akan memberkati mereka (3: 10).
    D. Tema dan Tujuan   
Sesuai dengan tema “Kasih Allah tehadap orang berdosa”. Tema ini mengarah kepada tekanan ketulusan penyembahan kepada Allah, dan menjaga kemurnian di hadapan Allah sebagai umat yang dikuduskan-Nya, seraya menunggu kedatangan Mesias.

                                Maleakhi menegur umat Tuhan karena kelalaian mereka terhadap ibadah sejati kepada Tuhan, dan memanggil mereka untuk bertobat (1:6; 3:7). Persembahan yang kudus adalah mempersembahkan diri dengan hidup kudus dan berkenan kepada Allah, sehingga Allah tidak segan-segan mencurahkan berkat kemurahan-Nya atas panen dan kesejahteraan bangsa. Oleh sebab itu Israel harus hidup sesuai dengan panggilannya sebagai bangsa yang kudus seraya menunggu kedatangan Mesias. Juga menekankan Pengharapan akan muncul melalui penghakiman Tuhan yang bertujuan menyelamatkan.

II. SUSUNAN  (lihat bagan di belakang)
      A. Berita Mengenai Kasih                                                       ps. 1: 1 – 5.
1.       Penyataan Allah mengenai kasih-Nya kepada bangsa Israel ( ay. 2)
2.       Jawaban atas penyataan tentang cara mengasihi yang benar ( ay. 2)
3.       Allah berkenan bila merendahkan diri, menyatakan satu di antara banyak bukti         ( ay. 3 -5 ).
Catatan :
     a . Dalam PL kita mendapat penyataan kasih Allah terhadap Israel ( ay. 2 )
     b . Dalam PB kita telah diberitahukan tentang Allah telah mengasihi seluruh dunia.
      B . Berita Pertobatan                                                (ps. 1 : 6 – 2 : 17).
           1. Kepada para Imam                                          ( ay. 6 )
   a . Tidak menghormati Allah     ( ay. 6 ).
   b . Mempersembahkan persembahan mereka yang tidak layak ( ay. 8 )
   c . Menolak persembahan mereka yang tidak berkenan  ( ay. 10 ).
               d . Walaupun israel mengalami kegagalan, Allah tetap pada pendirian-Nya, dan namanya adalah besar ( ay. 11 ).
   e . Kegagalan Israel ( ps 2 : 1 – 9 ).
           2. Kepada para Umat Israel.
               a . Saling menghianati satu dengan lainnya            ( ps. 2 : 10 ).
               b . Allah melawan dosa-dosa dalam rumah tangga ( ps. 2 : 11 – 17 ).
               c . Berita Pengharapan  (ps. 3 – 4).
                                Penghakiman mendatang ( ps 2 : 17 – 3 : 5 ).
     Urutan yang menyangkut nubuatan ( utusan Tuhan ) :
     1.  Masa dan pekerjaan Yohanes Pembaptis  ( ps 3: 1 ).
     2 . Kedatangan Kristus serta pekerjaan-Nya, yang terjadi ( 3 : 1 – 6 ).
                 3. Keadaan yang menyedihkan dari umat-Nya sebelum kedatangan-Nya kembali
pertobatan dan perpuluhan  ( ps 3: 7 – 15 ).
     4 . Pemulihan kembali ( ps 3 : 16 – 18 ).
     5 . Hari Tuhan ( ps. 4 : 1 ).
     6 . Kesukaan pada kedatangan-Nya ( ps. 4 : 2 – 4).
     7 . Kedatangan Elia sebelum hari Tuhan ( ps. 4 : 5 ).
Ayat-ayat kunci baca ; 2:17; 3:1; 4: 5-6.

I . POKOK PENTING
A.                                                                            Pencemaran kurban-kurban.
Para imam bersalah, karena mengabaikan kewajibannya, menghina nama Tuhan dan mencemarkan perjanjian dengan lewi (1: 6- 2: 9). Ada macam-macam  ketidak setiaan bangsa Israel, yaitu dalam hubungan-hubungan masyarakat, kebaktian dan perkawinan.
B. Perpuluhan. Ps. 3 : 6 – 12.
Dalam kitab ini Tuhan menjanjikan berkat khusus bagi umat Israel, asal saja mereka mau bertobat, serta mengubah sikap yang acuh tak acuh terhadap Tuhan dan ibadah, dan dibidang keagamaan. Allah berjanji akan memberkati mereka asal mereka memenuhi kewajiban mereka dengan memberikan perpuluhan mereka kepada Tuhan.
Dosa Israel menyangkut persembahan antara lain :
1 . Penyembahan yang formalitas
Penyembahan yang benar selalu diikuti dengan kesediaan berkorban bagi Allah. Tuhan tidak hanya menuntut hati, tetapi juga persembahan mereka dan korban syukur yaitu persembahan persepuluhan. (Im. 27 : 30 – 32 ; Bil. 12 : 24 – 28) dan persembahan khusus (Kel. 24 : 27 – 28 ; Im. 7 : 32 ; Bil. 5 : 9 ; Kel. 25 : 27).
2 . Bersikap skeptis terhadap kewajiban, bahkan merampasi milik/ kepunyaan Allah (3: 8).. Kata “Menipu “ lebih tepat diterjemahkan dengan “merampasi “ (bdg. Ams. 22 : 23).
Hal lain yang disoroti adalah hubungan pertobatan  dengan Perpuluhan antara lain :
            2. Taw. 31 : 11 –12 – Pertobatan Hizkia disertai dengan kesediaannya memberi korban persepuluhan dengan korban khusus. Neh. 10 : 38 – pertobatan bangsa Israel diikuti persembahan. Mereka memuji Tuhan dengan persembahan. Berkat melalui ketaatan memberi ;
                 a.   Janji Tuhan.
Allah yang tidak berubah ( ay. 6 ) akan mengubah kutuk atas mereka, menjadi berkat sesuai dengan firman Tuhan.
b.  Erat hubungannya dengan Israel sebagai bangsa pilihan.
           Bangsa akan melihat pemeliharaan Tuhan terhadap mereka. Bangsa lain akan menyebut  mereka berbahagia ( ay. 12 ).
Apa artinya perpuluhan bagi kita dan apa aplikasinya. Apakah persembahan persepuluhan diwajiban bagi orang Kristen ?.
     C . Kedatangan Mesias
1.       Pra kedatangan Mesias.
Dalam kitab Maleakhi (3: 1 a), ditekankan sebelum Mesias datang, Tuhan mengirim utusan untuk mempersiapkan jalan  yaitu memberi kesempatan agar manusia berbalik/ bertobat kepada Tuhan. Utusan adalah sebagai perintis jalan. Utusan penting sebab zaman nabi berakhir, namun pemberitaan “belum selesai”. Pembuangan bukanlah akhir sejarah umat Allah, dan kembali dari pembuangan bukanlah awal zaman baru. Maleakhi mengarahkan perhatian unat Allah ke masa depan, dengan rasa takut akan penghukuman, dan pengharapan akan penyembuhan. Kedatangan Tuhan Yesus digenapi dalam dua tahap :
1. kedatangan Kristus ysng pertama kali, untuk menyelamatkan semua orang yang percaya akan penyataan Allah; dan
2. kedatangan Kristus yang kedua kali, yakni menghakimi dan penyelamatan terakhir.[1]
Hal ini penting oleh karena situasi pada waktu itu sikap bangsa israel/ manusia pada Tuhan antara lain :
a . Ibadah palsu. (1 : 6-14), mereka menghina Tuhan dengan membawa roti cemar ke atas mezbah Allah, dengan membawa korban binatang yang cacat dan sebagainya ( bd. 2 Tim. 3 : 1 – 9 ).
b . Kemerosotan moral ( Mal. 2: 10 – 16 ; 3: 13 – 18), di mana terjadi kawin campur dan perceraian, perzinahan dan mulut kotor, kemunafikan, dsb. Maleakhi mendesak supaya bertobat sebab upacara ibadah bukan secara formalitas tetapi secara rohaniah dilakukan dengan ketulusan dan kesungguhan.
2.       Kedatangan Mesias.
            a .Mal. 3 : 1 b, Maleakhi menubuatkan bahwa Mesias datang sebagai Malaekat perjanjian. Kedatangan Malaekat perjanjian dengan mendadak dan kehandiran-Nya tidak seorang pun yang tahan tetap berdiri, karena Ia datang seperti pemurni logam dan sabun tukang binatu ( bd. Mat. 24: 44 ; 25 : 31 – 34).
            b . Akibat kedatangan Mesias menurut kitab Maleakhi.
                        Kedatangan Mesias menurut kitab Maleakhi, di mana Tuhan akan menghukum,  membenarkan dan menyelamatkan.
*. Menghukum orang-orang fasik :
     -  4 : 1.  - orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami yang akan dibakar.
                             - 4 : 3. - orang-orang fasik akan diinjak-injak oleh orang-orang benar karena menjadi abu di bawah telapak kaki mereka.
*. Menyelamatkan orang-orang benar.
     - 3: 17. - Mereka akan menjadi milik kesayangan-Nya, dikasihi dan disayangi seperti anak-Nya.
                             - 4: 2 .  -  Mengalami pemulihan/ kesembuhan dan terjadi kesukaan.
                             - 4 : 3 . -  menginjak-injak orang fasik.
                             - 4 : 6.  -  terjadi perdamaian.
Jelaslah bahwa Maleakhi menubuatkan/memfocuskan kedatangan Mesias yang kedua kalinya dan maknanya pada kita :
a.    Kitab ini ditutup dengan janji kedatangan Tuhan Yesus.
b.   Berita kedatangan Tuhan Yesus tidak salah ditanggapi seperti masa Maleakhi, umat Tuhan jadi malas tetapi harus menjadi dorongan untuk keselamatan.
c.    Zaman Maleakhi dinodai dua penyakit agama yaitu formalitas dan skeptisme,  kedua hal ini berkembang menjadi membantah, melawan Tuhan.
d.   Golongan yang saleh dan setia kepada Tuhan merupakan hadiah bagi Tuhan, bagi mereka ini ada janji (4: 2), dan mereka menyambut Tuhan ”Amin datanglah kiranya Ya, Tuhan ( Maranatha )”.                                                      
            Amanat :
Permohonan-permohonan dengan sangat kepada Allah cukup banyak dalam kitab ini, karena belas kasihan nabi kepada bangsanya, supaya mereka bertobat – berpaling kepada Allah, meninggalkan dosa-dosa dan kembali kepada Allah. Permohonan itu disertai janji kebahagiaan bagi yang bertobat dan peringatan, serta hukuman bagi yang tidak taat (tidak mau bertobat).
       Hal lain yang disoroti adalah tentang “ utusan Tuhan “ (3: 1 – 2). Lihat Aku  menyuruh utusanku – mengacu kepada kedatangan Tuhan Yesus (Kej. 3: 15 ; Mal. 4: 16 ). Amanat kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, dan nubuat pada masa yang akan datang.
D.  Teodisi (Pembenaran Tindakan Allah)
        Ketertundaan pembangunan bait Allah, menimbulkan tuduhan-tuduhan yang dilomtarkan bangsa itu kepada Allah dengan cara; Tuhan tidak adil, tidak mempertahankan kasih-Nya. Ia merasa senang dengan orang yang berbuat jahat. Jawaban Tugan terhadap serangan mengenau keadilan-Nya dapat dibagi atas tiga kelompok :
1.        Allah adalah segala sesuatu
Tuhan semesta alam adalah raja yang besar dan nama-Nya sitakuti bangsa-bangsa (a:14). Dari terbir matahari sampai terbenam, nama Tuhan  besar diantara bangsa-bangsa, dan disetiap tempat dibakar dan dipersemnahkan korban bagi namaKu, dan juga korban sajian yang tahir (1:10).
2.       Walaupun Allah, Allah seluruh dunia, namun israel mendapat tempat yang istimewa, akibat pemilihan Allah kepada bangsa itu. Israel putra dan hamba Tuhan, sehingga harus takut dan hormat terhadap Dia (1:6). Korban-korban harus merupakan pilihan, karena sebagai ungkapan tanda terima kasih atas pemilihan mereka. Kekudusan bangsa itu sebagai keluarga Allag harus dijaga dan dilindungi olrh krkekudusan perkawinan (2: 10-16). Umat harus mengak bahwa sesuatu milik-Nya, dan mereka harus mengungkapkan itu mrlslui perpuluhan.
3.       Hari Tuhan. Dalam kitab ini diulangi tentang hari Tuhan “Dengan mendadak Tuhan akan masuk ke bait-Nya”. Hari Tuhan menekankan tindakan Allah akan dibenarkan, tuduhan terhadap keadilan-Nya akan dijawab (4:1). Hari Tuhan tidak sepenuhnya berupa kegelapan dan api. Allah mempunyai “kitab peringatan” yang di dalamnya tertulis nama-nama dari orang-orang yang takut akan Tuhan. “mereka akan menjadi milik  kesayangan-Ku sendiri, firman Tuhan semesta alam, pada hari yang Kusiapkan” (3:17). Ia akan membedakan antara orang benar dan orang fasik, yaitu orang yang beribadat kepada Allah dan orang yang tidak beribadat pada-Nya (3:18). Hari itu datang, menyala seperti perapian, ‘tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesenbuhan pada sayapnya (4:12).[2]
E.  Perintis jalan.
        Nabi Maleakhi mengajarkan kedaqtangan kembali nabi Elia (4:5), sebagai gagasan mempersiapkan kedatangan Mesias. Maleakhi menamai pelopor itu “utusanku”. Dalam PB Yohanes Pembaptis diakui sebagai perintis jalan, walaupun gelar itu tidak langsung dikenakan pada dirinya (lih. Yoh. 1:21; Mrk 1: 2-8; Luk. 7:27-28 – bdg. Mal. 11:14).

F. Kristus Dalam Kitab Maleakhi.
             Kitab Maleakhi merupakan pembukaan nubuatan yang terdiam selama 400 tahun. Akhirnya Rasul Yohanes Pembaptis, memecahkan kesunyian, dengan berkata dan menunjuk kepada Tuhan Yesus “Lihat ! Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh. 1: 29). Yohanes adalah  yang datang sebagai pelurus jalan bagi Mesias, dan pada ayat-ayat berikutnya (3: 2-5), setelah itu nabi langsung memberitakan tentang hari kedatangan Kristus sebagai Hakim Agung.
                                                               
                               
Shalom,                                               


Pdt. Mangatas P. Aritonang, M.Th.


[1]  Ibid. 460.
[2] . Ibib. hal. 448-449