KHOBAH MINGGU,
Tgl. 27 Maret 2016
Di Gereja Santosa Asih Bekasih.
Tema : “ M A K N A P E N D E R I T A A N K R I S T U S ”
Pendahuluan.
Dalam kelender Gerejawi,
Minggu-minggu ini, disebut Minggu PRAPASKAH. Maksudnya mengajak Umat Kristen
mengenang, masa-masa penderitaan Tuhan Yesus, sebelum di salibkab, untuk
menebus dosa-dosa umat manusia. Tujuannya, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya, dikuatkan imannya ketika dia menghadapi ; penderitaan, persoalan,
masalah dan kesulitan, sehingga dia memadang kepada Tuhan Yesus, yang lebih
dulu telah mengalaminya dan memang dalam penderitaan itu, sebagai sumber
penghiburan dan kekuatannya.
Sesuai
dengan Minggu Prapaskah dengan Tema “Makna Penderitaan Krustus” ada beberapa
hal yang mau kita pelajari dan renungkan.
1.
Tuhan
Yesus mengingatkan bahwa murid-murid-Nya akan menganghadapi Penderitaan (ayat.
3 – 6). Hidup adal;ah masalah, berarti
setiap oprang yang hidup opasti
menghadapi masalah; kesulitan, penderitaan, persoalan. Hanya orang yang
sudah mati, yang tidak memiliki masalah. Kalau kita perhatikan latar belakang
pasal ini, di pasal – pasal sebelumnya.
Ada banyak orang mengikuti Tuhan Yesus, mereka berbondong-bodong datang kepada
Tuhan. Ada yang sakit, yang timpang, kelaparan dan yang dirasuk setan. Mengapa?.
Karena Tuhan Yesus melepaskan mereka dari penderitaan mereka. Yesus
memperingatkan di akhir zaman, di dalam hidup manusia, akan melihat tanda-tanda
Zaman, Deru perang, Nabi-nabi palsu, kesengsaraan, sebagai tanda-tanda akhir
zaman sudah dekat. Oleh karena itu dalam perjalanan hidup, menghadapi masalah
kesulitan-kesulitan, mari kita mencari Tuhan Yesus, datang kepada-Nya karena di
dalam Iman kepada Yesus ada kemenangan, ada jalan keluar dari setiap kesulitan,
hidup, karena Dia sudah lebih dadulu menderita. Dalam hal inilah kita memahami
Makna Penderitaan Kristus dalam hidup kita.
2.
Jangan
terobang ambing dengan ajaran Palsu. (ayat 7 – 9). Kalau kita perhatikan, ada
banyak ajaran-ajaran palsu yang
menyesatkan dan memakai nama Tuhan, agama. Salah satu contoh yang
menjadi headline tiap pemberitaan, banyak pemuka-pemuka agam mencari
keuntungan, bahkan menipu dengan berkedok agama. Melalui ayat ayat ini kita
diingatkan berjaga-jaga. Artinya waspada terhadap ajaran –ajaran yang
menyesatkan, sebab Dia berkata akan ada gempa bumi, bangsa melawan bangsa, deru
perang, orang yang bertahan dalam imannya akan dianiaya. Satu hal dalam
menghadapu penderitaan dalam nubuat Yesus ini, supaya kita berpegang teguh
kepada Tuhan Yesus, sebab Dialah kebenaran. Kita tidak perlu takut, melawan
ketidak adilan karena Dia akan membela kita (bd. Maz. 23: 1-6).
3.
Dimasa-masa
Sulit, kita diminta menyaksikan Injil, Khabar Baik. (ayat. 11-13). Di dalam
ayat-ayat ini dikisahkan, akan ada pertentangan, penghianatan dalam keluarga.
Kasih semakin lutur, manusia memantingkan. Dalam suasana yang demikian kita
diminta menjadi saksi, memberitakan Injil, khabar baik. Sebab Ijil adalah
kekuatan, kuasa yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma. 1: 16-16).
Tuhan menasehatkan murid-murid-Nya supaya tetap dan bertahan dalam iman sebab
itulah sumber kekuatan dan keselamatan bagi setiap oranfg yang percaya.
Tema Kohtbah “ Makna Penderitaan
Tuhan Yesus. Ada tiga hal yang dapat kita pegang :
1. Kita diingatkan, bahwa setiap kita
selama hidup ini pasti mengalami dan menghadapi banyak penderitaan, namun
didalam menghadapinya, mari kita renungkan penderitaan Tuhan Yesus di kayu
Salib memandang kepada Dia, supaya kita kuat dan menang.
2. Jangan terobang ambing dengan
ajaran-ajaran palsu, sebab dikhir zaman, dewasa ini banyak nabi-nabi, guru-guru
palsu yang berkedohkan agama untuk menipu dan menyesatkan orang demi
kepentingan opribadi dan kelompoknya.
3. Dimasa-masa sulit kuita harus
menyaksikan Injil, yang adalah kekuatan bagi orang, yang mengubah hidup
manusia, sebab Injil adalah kuasa yang menyelamatkan. Dan tetap bertahan dan
berpegang teguh dalam Iman kepada Tuhan Yesus.
A m i n
Pdt. Mangataas P. Aritonang, M.Th.
K H O B A H M I N G G U, Tgl. 29 Mei 2016
Di GEREJA KRISTEN PROTESTAN INDONESIA JALAMBAR.
Tema “ Biarlah semua bangsa
mengenal-Mu ya Tuhan”
Pendahuluan.
Dalam Minggu Trinitas ini, kita diajak merenungkan Doa
Salomo, ketika menahbisan Bait Allah di Yerusalem. Adsa beberapa hal yang
diminta salomo dalam doanya ini kepada Allah :
ü
Agar Allah menemati
Janji-Nya kepada Daud dan orang-orang
yang sewtia kepada-Nya.
ü
Agar Allah
mendengar doa umat-Nya, dan memberi pengampunan, bila umat bertobat.
ü
Agar Allah
mendengar dan mengabulkan doa-doa orang asing (ay. 41-43).
Inti dan tujuan doa Salomo ini agar melalui bait Allah,
segala bangsa mengenal Allah (Tuhan Yesus). Sesuai dengan Tema Khotbah Minggu
ini, mengenal Allah dan Kuasa-Nya.
1. Sikap Salomo di hadapan Allah (ay.
22).
Walaupun
dia Raja, yang berkuasa, dia merasa kecil, tidak berarti di hadapan Allah. Salomo berdiri , berdoa di hadapan rakyatnya,
ia menadahkan tangannya ke langit. Menurut tradisi di Timur Tengah, hanya orang
yang berkedudukan rendah yang berdiri, sedangkan raja selalu duduk dihadapan
rakyatnya. Raja biasanya disanjung dipuji oleh rakyatnya, tapi Salomo
menunjukan kepada rakyat dan bangsa Hanya Allah yang disembah dan dipuji di
dunia ini. Sikap ini menunjukkan kepada rakyatnya dan semua bangsa di dunia
ini, mengakui dan menyadari bahwa hanya Allah (Yahwe) yang harus disembah. Salah
satu sifat megatif manusia, ingit dihormati dan disembah, dan sering mengambil
tempat Allah. Pertanyaan siapakah yang kita sembah, dan yang berkuasa dalam
hidup kita? Seering berkuasa dalam hidup kita adalah ego, kesembongan kita,
sehingga orang lain tidak mengenal dan melihat Tuhan Yesus dalam kehidupan
kita, tapi melihat kesombongan, aku kita, sehingga sering ada perkataan;
katanya orang Kristen, beragama koq kelakuannya begitu. Pertanyaan sudahkah
orang lain, sudah mengenal Tuhan melalui hidup kita?.
2. Dalam Dianya Salomo mengakui kuasa,
kebesaran Tuhan (Ay. 23).
Kalau
kita dengar kisah pembangunan bait Allah di (1 Raja-raja. 5), Kayu Aras dari
Libanon, kayu Senobar dan tukang-tukang, dari raja Tirus, Hiram, mereka
menyumbangkan dan berpartisipasi dalam pembangunan bait Allah, karena mereka
mendengar kuasa Allah yang diberikan kepada Salomo. Sauh mana kita mempercayai
dan mengaminkan kuasa Tuhan dalam hidup ini. Di Luk. 7: 1-10, dikisahkan
seorang pertwira Romawi, yang mendengar kuasa Tuhan Yesus, kita Orang Yahudi
mengundang Tuhan Yesus untuk menolong hambanya yang sakit keras, perwira itu
berkata, tidak usah Yesus datang, karena saya tidak layak menerima-Nya. Dia
percaya kuasa Tuhan, hambanya sembuh.
Kalau kita percaya Tuhan Yesus berkuasa dalam hidup kita, dunia, temapt
kita hidup akan mengenal Tuhan dan menerima-Nya sebagai Juruselamatnya.
3. Doa Safaat Salomo, supaya semua
bangsa mengenal Allah (Ayat. 41-43).
Biasanya
Doa safaat lahir dari kasih dan kepedulian, simpati, merasakan apa yang
dirasakan orang lain. Dalam doanya ini Salomo berdoa kepada Tuhan supaya semua
bangsa mengenal Tuhan, mengenal Kuasa-Nya dan menerina Dia sebagai Juruselamanya, Tuhan satu-satunya yang harus
disembah dalam hidup ini. Salah satu tugas gereja orang percaya,menaikkan doa
safaat, mengasihi sesamanya, mengasihi
jiwa-jiwa agar orang lain diselamatkan . Firman Tuhan dalam Gal. 6:2,
bertolong-tolongan, untuk mengujudkan Hukum Tuhan. Tujuannya supaya mereka
mengerti dan memahami bahwa Tuhan mengasihi mereka, sehingga mereka menerima
Tuhan sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Pertanyaan apakah kita sudah mendoakan
orang lain, orang yang masih jauh dari Tuhan supaya mereka mengenal Tuhan?.
Minggu,
Trinitatis, ada beberapa hal yang kita pelajari dan harus kita lakukan dalam
hidup ini sebagai orang percaya :
a.
Sikap kita
sebagai orang perceya, memperkenalkan Tuhan, sebagai Juruselamat, melalui
kesaksian, perbuatan yang nyata, seperti kasih memperhatikan dan menolong orang
lain.
b.
Mengakui Kuasa
Tuhan dalam hidup ini, dengan hidup sesua dengan kehendak Tuhan, hidup
memperjuangkan kebenaran dan keadilan, sebab Allah adalah Allah yang Adil dan
benar.
c.
Menaikkan doa-doa
safaat, dengan tidak jenu-jenu, mendoakan kleselamatan mereka dan mengenal
Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dunia ini.
A m i n .
Tuhan
Yesus memberkati,
Pdt. Mangatas. P. Aritonang, M.Th.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar