N A B I – N A B I KECIL
Nabi-nabi kecil
menunjuk kepada dua belas kitab nabi terakhir dalam Perjanjian Lama (dalam
bahasa Yunani”dodekapropheton”). Mereka disebut, dipandang kecil hanya karena
berbeda dalam banyak dan luasnya bahan tulisan (lebih singkat dibandingkan
dengan Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel), dan oleh karena secara prinsip nabi-nabi
ini mengulang apa yang telah dikatakan oleh nabi-nabi besar.
Beberapa di antara nabi-nabi kecil hidup pada zaman yang sama, seperti
Hosea, Amos Mikha dan Yesaya bernubuat dan melayani pada zaman pemerintahan
Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda. Dalam masa itu di kerajaan
utara keturunan raja Yehu mengalami kemakmuran dibawah pemerintahan Yerobeam
II.
Nabi-nabi kecil ini
adalah orang-orang benar dan bersemangat, kuat dan tak suka kompromi. Mereka
menginsafi hubungan pribadi dengan Allah dan tanggung jawabnya sebagai wakil
Allah di tengah-tengah bangsanya. Mereka sangat berdukacita melihat
ketidaktaatan dan kedurhakaan, dan kebutaan rohani serta malapetaka yang akan
menimpa bangsa itu.
Ciri-Ciri
Khas Kitab Nabi-Nabi :
Nabi-Nabi menyampaikan
peringatan, penghakiman dan hukuman. Disamping itu mereka juga memanggil umat
Allah untuk menerima Anugerah-Nya melalui pertobatan, dan juga memberitakan
keselamatan dan kemuliaan yang akan datang (pengharapan). Pada kesempatan lain
Nabi-Nabi juga mengukuhkan perjanjian Allah dengan Abraham dan Daud.
Nabi – nabi kecil
menurut urutan kronologis antara lain :
1.
Hosea
2.
Yoel.
3.
Amos
4.
Obaja.
5.
Yunus
6.
Mikha
7.
Nahum.
8.
Habakuk
9.
Zefanya
10.
Hagai
11.
Zakharia.
12.
Maleakhi.
Aritonang, MP.
K I T A B H O S E A
“ Aku menyukai kasih setia,... pengenalan akan Allah “ (6 : 6)
“ Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela “ (14 : 5)
Hosea adalah nabi
terakhir untuk kerajaan utara, maka tepatlah sebutan bahwa Hosea merupakan
“Nabi Israel pada jam NOL“. Situasi Hosea mirip dengan nabi Yeremia (nabi pada
masa krisis Kerajaan selatan). Rupanya teguran nabi Amos pada bangsa itu tidak
membuat mereka berbalik dengan sungguh-sungguh kepada Allah, tetapi malahan
sebaliknya ternyata justru membuat mereka semakin tegar tengkuk, jahat dan
meninggalkan persekutuan dengan Allah.
Bangsa israel yang
hidup berdampingan dengan penduduk tanah Kanaan, akhirnya berasimilasi menjadi
satu. Bangsa itu tertarik dengan ritus-ritus kesuburan dan upacara-upacara
merayakan kematian dan kebangkitan dewa-dewa Baal yang dilakukan sesuai dengan
pergantian musim setiap tahun hal ini menarik perhatian mereka. Menurut dan
bagi mereka Yahwe, terlalu teoritis dan tidak berhubungan dengan keseharian
mereka, akibatnya pemujaan dan penyembahan semakin dipengaruhi ritus-ritus
Baal. Hosea memerangi pemujaan kepada Baal, pada tatacara pemujaan pada Yahwe.
Ia berkata bangsa ini bukan menyembah Allah tetapi menyembah Baal. Akibatnya
buruk, mereka akan diperbudak Mesir dan Asyur akan menguasai mereka.
Dalam sejarah bangsa israel di kerajaan utara, masa antara kematian Yerobeam II, dan
kehancuran Israel merupakan masa yang paling gelap dalam sejarah kerohanian,
dan politik bangsa Israel di kerajaan utara, terjadi kudeta-kudeta berdarah.
Namun demikian justru dalam keadaan demikianlah “kasih Allah” dinyatakan dengan
suatu “ratapan“ seorang suami yang sangat mencintai isteri yang jadi pelacur
itu, satu kisah yang sangat mengharukan.
I . LATAR BELAKANG
A .
Pribadi Hosea
Di dalam
bahasa Ibrani “ Hose’a “ artinya “penyelamat” , dari kata ini berkembang
menjadi Yoshua,... Yesus (YHWH
penyelamat.Yang menarik di sini adalah bahwa nama Hosea, Yosua, dan Yesus
semuanya diambil dari akar kata Ibrani yang sama, HOSHEA artinya “keselamatan”.
Bagaimanapun juga kemudian, Yosua dan Yesus menambahkan kebenaran bahwa “Yahweh
adalah keselamatan”. Sebagai utusan Allah, Hosea menawarkan keselamatan kepada
bangsanya, jika mereka berbalik dari penyembahan berhala, bertobat dan kembali
kepada Tuhan.
Anak bin Beeri (artinya sumur, mata air
yang memancar ). Tidak ada penjelasan lebih jauh tentang asalnya. Kemungkinan
ia dari keluarga tukang roti ( 7 : 4 ) penduduk asli Samaria (bd. 1: 6, 7, 11)
. Bila betul, maka ia satu-satunya nabi Israel yang melayani untuk Ker. selatan
(kerajaan selatan yang disebut Yehuda). Yang menjadi bingkai pemberitaannya
adalah tragedi dalam keluarganya, sehingga kehidupannya merupakan alat peraga.
B . Penulis dan Waktu
Penulis adalah Hosea, dicantumkan pada ayat pembukaan Hosea bin Beeri,
suami Gomer (Hos. 1:3). Hosea hidup melayani semasa dengan nabi Amos ( bd. 2
Raja. 14 : 23 – 17 : 41). Menurut 1 : 1 , Hosea melayani pada zaman raja-raja
yang memerintah di :


Pelayanan Hosea berlangsung selama beberapa
dekade, dimulai dari akhir pemerintahan raja Uzia (sekitar 767-740 SM) dan raja
Yerobeam II (sekitar 782- 753 SM) dan selesai di awal tahun pemerintahan raja
Hizkia diperkirakan sekitar tahun
(755-715 sM). (sekitar 715 sM), maka periode penulisan.
C. Latar
Belakang Politik
Pada waktu ia
melayani kerajaan utara kuat, dari sudut ekonomi makmur dan damai. Sesudah
Yerobeam II meninggal thn. 753 sM terjadi perpecahan, Raja-raja
berganti-ganti dari (Zakharia, Salum, Manahem, Pekahya, Pekah, Hosea (782 –
722 sM).
Pada waktu itu kerajaan utara berada dal;am bahaya, kerajaan Asyur terus
menyerbu kea rah barat. Untuk memelihara keamanan dan kesatuan bangsa, merteka
harus membayar pajak ke Asyur. Sesudah Yerobeam diantara raja-raja sering mereka
mengadakan pembunuhan dahulu untuk menjadi raja ( lih. 2 Raja. 15). Kurun waktu
itu merupakan bagian terakhir kerajaan utara. Waktu itu Asyur terus mengancam,
tetapi raja-rajanya tidak lagi mencari pertolongan kepada Tuhan, melainkan
mengandalkan kepintaran diplomatik dan uang. Untuk memelihara keamanan dari
perang, dan kesatuan bangsanya mereka membayar pajak ke kerajaan Asyur. Menahem
mencoba membeli Asyur dengan membayar upeti, raja Pekah mengadakan perjanjian
dengan Aram untuk melawan Asyur, dan ia dibunuh ( 734 sM ). Bangsa Asyur
mengangkat raja Hosea. Kemudian ia
bersekongkol dengan Mesir untuk melawan Asyur. Inilah awal kehancuran total (
bd. 2 Raja. 17 : 1 – 23 ).
Secara rohani terjadi sinkritisme, yaitu percampuran agama/ kepercayaan,
perzinahan rohani. Kuil-kuil berhala didirikan di Betel dan Gilgal, rakyat
berziarah ke sana, mengadakan penyembahan dengan memberikan korban kepada Baal.
Dosa-dosa penyembahan dan persembahan anak lembu emas berbiak, berkembang
sehingga menenggelamkan Israel dalam “kubangan perzinahan”, yang kemudian
diikuti dengan tindakan sadisme, pembunuhan raja demi raja sesudah Yerobeam II.
Inilah dosa yang terbesar di mata Tuhan dan
pada masa-masa inilah Hosea bernubuat, di zaman yang penuh anarkis itu, ia
menegor bangsa itu atas nama Tuhan ( Hos. 6: 7-14). Di kerajaan selatan pada
waktu itu yang memerintah raja Yotam dan Ahas, dan nabi yang melayani Yesaya
dan Mikha.
Keadaan Sosial
Para
penguasa berlaku sewenang-wenang terhadap rakyat. Rakyat diperas, terjadi suap,
kejahatan yang terorganisir. Akibatnya terjadi kemerosotan ahlak, kemunafikan,
para pemimpin agama mementingkan diri sendiri, hidup dalam pesta pora,
minum-minum mabuk tidak lagi menghiraukan jeritan rakyat, melainkan penindasan
merajalela di mana-mana sehingga terjadi kemiskinan dan semakin banyak orang
hina dan menjadi melarat.
D. Tema dan Tujuan
Tema kitab
ini adalah “ Kasih Allah terhadap yang murtad “. Tujuan kitab ini untuk
mendemonstrasikan betapa besar dan tak putus-putusnya kasih setia Allah bagi
Israel, umat pilihan-Nya yang terus menyeleweng dan meninggalkan Dia dengan
menyembah ilah-ilah lain (berhala). Tujuan itu nampak melalui perkawinan Hosea
dengan perempuan sundal Gomer. Hal ini menunjukkan kasih setia dan
kerinduan-Nya untuk bersekutu dengan umat-Nya memberkati dan menyelamatkan
umat-Nya.
Walaupun mereka sudah rusak secara moral
sebagai publik maupun pribadi yang digambarkan dengan “istrinya yang
bersundal”, namun nabi Hosea menghimbau mereka agar kembali kepada Allah yang
setia dan panjang sabar (bertobat) dengan hati yang remuk dihadapan Allah.
II . SUSUNAN KITAB (Lihat bagan di belakang)
1. Pernikahan Hosea – Gomer ps.
1 – 3.
2. Celaan atas kebrokan Israel ps.
4 – 8
3. Kepastian hukuman bagi Israel ps.
9 – 10
4. Kemenangan kasih dan rahmat Allah ps.
11.
(merupakan aplikasi/
sisipan ).
5. Kemurtadan dan pemberontakan
Israel
akan mendatangkan hukuman
dan kemusnahan ps. 12 – 14 : 1 .
6. Rahmat Allah atas yang menyesal
dan bertobat ps.
14 : 2 – 9.
7. Penutup ; Akibat bagi yang bijaksana dan yang memberontak ps. 14 : 10.
Pasal
kunci ; ps. 4, yang intinya ; Israel
mengingkari pengenalan akan Allah, sehingga mereka ditolak sebagai imam.
Ayat-ayat kunci baca; 3:1; 4:1; 11:7-9.
III.TEMA-TEMA PENTING
A . Keluarga Hosea.
Pernikahan
Hosea dan Gomer sebagai lambang hubungan Allah dengan umat-Nya. Alkitab
menggambarkan hubungan antara suami – isteri sebagai lambang hubungan Tuhan
Yesus dengan umatNya ( bd. Ef. 5 22 –
33). Mengapa hubungan ini dipilih ? :
a.
Hubungan dimulai tidak oleh isteri, melainkan oleh suami
( Tuhan ).
b.
Hubungan yang paling
erat (tidak ada persatuan yang lebih dalam dari hubungan antara suami dan
isteri ).
Ini menunjuk pada hubungan kasih yang terjadi antara
Allah dengan umat-Nya yang berdosa dan terhadap bangsa-Nya, dan bangsa terhadap
Allah.
Ada yang menolak fakta pernikahan ini
sebab bertentangan dengan Kel. 20: 14 dan Im. 21: 7, tetapi justru di sinilah
intinya.
Ada
tiga argumen bahwa pernikahan itu adalah fakta :
1.
Penghayatan kasih Allah pada umatnya (jika pengandaian,
maka penghayatan pada kasih Allah pun jadi kabur)
2.
Perizinahan sebagai lambang dosa, penyembahan berhala
memang merupakan
gambaran yang umum dalam PL (selidiki!)
3.
Ketidak setiaan Gomer baik sebelum maupun sesudah
diperistri Hosea adalah
tepat dengan keadaan sejarah bangsa Israel. (sebelum Abraham ... Musa
... Hakim-hakim ... s/d Raja-Raja sampai
saat ini).
Maka yang menolak kenyataan itu berarti
menumpulkan dan mengaburkan makna dan berita kitab Hosea dan kasih Allah.
B . Nama Anak-anak Hosea
Nama anak-anak Hosea mempunyai arti, bukan hanya untuk keluarga sendiri,
melainkan nama dari anak-anak itu memiliki makna dan tujuan, dan selalu
diberikan sesuai dengan suatu perintah jelas dari Tuhan untuk menjadi
peringatan dan lambang untuk seluruh bangsa Israel.
Nama “Yizreel
“ = Allah menabur, “ Allah menghambur “ ( 1: 4 ) artinya positif, dan bisa
negatif.
Nama “Lo –
Ruhama “ = “ tidak disayangi “, tanpa belas kasihan ( 1 : 6 ).
Nama “Lo – Ami
“ = “ bukan Umatku “ ( 1 : 5 ).
Makna rohaninya kalau Israel terus menghina Tuhan melalui pemberontakan dan
tidak mau bertobat, maka semuanya yang terkandung dalam tiga nama itu, akan
menimpa bangsa Israel (ada hukuman), tetapi bila ada pertobatan maka apa yang
terkandung di dalam nama anak-anak itu tidak akan terjadi (bd. 1:10 – 12).
C . Penolakan sebagai imam (ps. 4)
Kehidupan
persundalan israel mengingkari pengenalan akan Allah yang hidup, (4: 1,2,6)
sehingga mereka ditolak sebagai imam.
D.
Kebodohan dan Tidak tahu berterima kasih (9:10,12; 13: 4-8,14).
Dalam pasal ini
ditekankan pengenalan akan Allah dan ketaatan pada-Nya dan hukum-Nya.
Pengenalan kepada Allah bukan hanya berarti pengetahuan tentang Dia, tetapi
harus dengan hubungan dengan Dia di dalam kasih dan ketaatan. Hosea menyinggung dan
memperingatkan bangsa israel tentang sejarah kebaikkan Allah, namun kelakuan
bangsa israel tidak sesuai dengan kebaikkan yang dilakukan Tuhan kepada mereka.
Kegagalan bangsa itu tidak bersyukur, dan kalau dihubungkan dengan penyembahan
berhala yang mereka lakukan, mereka menolak kasih karunia Allah.
E.Kerinduan dan Belas Kasihan Allah Yang Tak
Berobah ( ps. 11 – 14 ).
Kerinduan Tuhan didasari oleh kasihNya, ketika israel masih muda, Kukasihi
dia, Aku menarik engkau dengan tali kesetiaan dengan ikatan kasih,... masakan
Aku membiarkan engkau (bdg. 11: 4, 8- 11; 12 : 6, 9- 10; 13 : 14 ; 14 : 6).
Penghukuman pasti datang, tetapi kalau dosa ditinggalkan, maka penyakit
disembuhkan dan akhirnya kasih itulah yang menang (ps. 14). Dalam pasal ini
juga ditekankan pengenalan akan Allah dengan ketaatan pada hukum-Nya.
Pengenalan tentang Allah bukan hanya pengetahuan tentang Dia, tetapi juga harus
dengan hubungan dengan Dia dalam kasih dan ketaatan.
Dalam kitab
ini, nampak menonjol kasih (khesed), seperti kasih bapa terhadap anaknya (bdg.
Luk. 15 : 11 – 32). Walaupun anaknya melukai hatinya, tetapi ia merindukan
persekutuan, pertobatan anaknya, Allah tidak melihat dosa dan kesalahan
anak-anak-Nya, tetapi dengan sabar menunggu umat-Nya berbalik kepada-Nya inilah
kasih anugerah Tuhan Yesus bagi manusia berdosa.
F. Kristus Dalam Kitab Hosea.
Dalam
kitab Hosea, Mesias ditampilkan sebagai Anak Allah (11:1 bd. Mat. 2:15),
sebagai satu-satunya Juruselamat umat-Nya (13:4 ; bd. Yoh. 14: 6), Mesias yang
akan menebus kita dari kematian (13:14 - bd. 1. Kor. 15: 55), dan yang
mengasihi kita secara luar biasa (11: 4). Ia Juruselamat yang menyembuhkan
mereka yang berbalik kepada-Nya (6:1).
K I T A B Y O E L
Kitab Yoel digolongkan
kepada kelompok nabi-nabi tertua berdasarkan tempatnya dalam kanon, tetapi
dalam Septuaginta kitab ini di tempatkan sesudah Hosea dan Amos dan Mikha
(seharusnya sesudah pembuangan). Dalam susunan Alkitab di tempatkan antara
Hosea dan Amos hal itu mungkin karena lebih memperhatikan isi kitab ini dari
pada tanggalnya. Ada beberapa persamaan isi kitab ini dengan kitab Amos, maka
berdasarkan itulah kitab Yoel ini mungkin ditempatkan sebelum Amos (lih. dan
bandingkan Yl. 3: 16 dan Am 1: 2a ; Yl. 3: 18a dengan Am. 8:13, tentang hukuman
atas musuh-musuh Israel di (Yl. 3), dapat dibandingkan dengan (Am 1 – 2).
Dalam kitab ini “hari Tuhan” merupakan sentral. Dan Rasul Petrus mengutup
dari kitab ini ketika ia berkhobah pada hari Pentakosta (lih. Ris. Ras. 2:
15-17). Maka sekalipun hanya tiga pasal, kitab ini sungguh padat dan jelas.
Untuk mengerti situasi masa Yoel, selidikilah keadaan alam tanah Palestina
terutama yang bersangkutan dengan hama “Belalang”.
I . LATAR BELAKANG
A . Nama
Di
dalam 1 : 1, disebut “ Yoel bin Petual “. Dalam bahasa ibrani “ Yo’el “ artinya
YHWH adalah Allah. Petual artinya membujuk, meyakinkan (Allah yang,...). Nama
ini sangat sesuai dengan pemberitaan Yoel yang menegaskan bahwa Allah
berdaulat, pemilik seluruh ciptaan maka seluruh bangsa di muka bumi, harus
tunduk dibawah kontrol kuasa-Nya. Arti nama Yoel merupakan dasar pemberitaannya
tentang Hari Tuhan. Tidak ada informasi yang lain tentang dirinya kecuali nama
ayahnya Petuel. Rupanya ia bukan kelompok imam ( bd. 1: 13) , karena ia mencela
para imam, dengan berkata hai para imam, hai para pelayan Tuhan (lih. 2 : 17).
B . Penulisan dan Waktu
Penulisnya
adalah Yoel seperti yang tercantum pada 1:1. Waktu penulisannya, tidak ada
pendapat yang bulat tentang waktunya. Namun dengan disebutkan musuh-musuh
Israel seperti Filistin, Mesir, Fenisia dan Edom, maka kesimpulan yang terdekat
adalah masa sebelum pembuangan. (+ 587/ 586 sM).
Latar
belakang kitab ini, pada masa pemerintahan raja Yoas (Yehuda) sekitar
abad IX sM, ia mengadakan pembersihan terhadap penyembahan berhala
yang dibangun oleh Izabel dan menghidupkan kembali penyembahan kepada Allah
(lih. 2 Raja. 10 – 12). Keadaan bangsa israel ketika itu sangat menyedihkan.
Serangan bencana belalang melanda negeri itu, sebagai hukuman atas
ketidaktaatan, dan dosa (bd. Ul. 28: 38 – 39). Akibatnya semua orang putus asa,
pada masa inilah nabi Yoel bernubuat dan menganjurkan bangsa itu supaya
bertobat.
Ada
yang memperkirakan penulisannya sekitar thn. 835-400 sM, tetapi sulit untuk
dipertanggung jawabkan, karena nubuatnya tentang hari Tuhan (bd. Rat. 1:12;
Yehz. 7:19; Zaf. 2:2-3). Namun kebanyakan serjana modern memperkirakan sekitar
thn. 835-400 sM waktu yang paling cocok, karena kerajaan utara tidak muncul
lagi. Namun jika di kitab ini disebut pertama-tama tentang hari Tuhan dalam PL,
maka Yoel lebih tepat Yoel menulis kitab ini abad ke 5 sM.
Tempat,
sekalipun tidak disebut di mana ditulis, namun berkali-kali nama Yerusalem dan
Yehuda disebut hal ini menunjuk tempat pekerjaannya di sekitar bait Allah,
sehingga dapat dilihat, disifatkan, golongkan ia nabi kultis (1: 14-14; 2:
15-17). Melalui nabi-nabi di sekitar bait Allah Tuhan memakai nabi-nabinya
sebagai sarana bergaul dengan umat-Nya, dan melalui nabi nabi itu Allah
mengarahkan umat Tuhan supaya bertobat, karena kedatangan Tuhan (hari Tuhan )
sudah dekat. Sedangkan yang dimaksud dengan Israel bukanlah kerajaan utara,
melainkan seluruh keturunan Yakub (2:17; 3:2,16).
C. Tema dan Tujuan
Tema
kitab ini adalah “Hari Tuhan”. Yoel menggunakan bala kelaparan dan hama
Belalang yang menyerang Yehuda secara mendadak, sebagai objek peringatan dan
pelajaran terhadap israel pada hari Tuhan, yang digambarkan seperti kilat, dalam hitung jam semua tanaman ludas
dan pucuknya habis dimakan hama.
Tujuan
kitab ini satu himbauan, jika bangsa Israel bertobat dan kembali kepada Allah,
maka Dia yang Mahakasih akan memulihkan hubungan-Nya dengan Israel dan
memberkati mereka. Berita ini benar dan berlaku untuk masa depan, di mana dan
kapan pun, namun agar pemulihan dan berkat yang dijanjikan Tuhan terjadi
dan dialami, maka Israel harus mengalami
masa penghakiman terlebih dahulu, barulah Roh Allah akan datang, (dicurahkan).
Ini merupakan perpaduan berita yang menyebabkan mereka kembali kepada Tuhan.
Tujuan lain kitab ini tentang nubuat pemberian Roh Kudus kepada orang percaya (
2: 28-29).
II . SUSUNAN KITAB
A . Hukuman Atas Bangsa Israel Ps. 1 : 1
– 2 : 11.
1. Judul ps.
1 : 1.
2. Makna hukuman ps.
1: 2-3.
3. Tulah dan akibatnya ps.
1 : 4 – 20
4. Bangsa yang akan memusnahkan umat Allah ps.
2: 1 – 11.
B . Seruan Pertobatan :
Ps. 2 : 12 – 17.
C . Janji Berkat Tuhan : Ps. 2 : 18 – 3 : 21.
1.
Musuh dari utara akan diusir.
hasil tanah akan dipulihkan ps. 2
: 18 – 27
2. Pencurahan Roh Kudus ps. 2
: 28 – 29
3. Tanda-tanda dan keselamatan pada
akhir zaman ps. 2
: 30 – 32.
4. Hukuman atas musuh-musuh umat
Allah ps.3 : 1 – 16.a
5. Tuhan hadir di tengah-tengah
bangsa-Nya ps. 3: 16 b – 21.
Ayat-ayat kunci baca ; 2:11-14, dan 2: 28-32.
III . POKOK-POKOK PENTING
1.
Hari Tuhan.
Pokok : Hari Tuhan “ lima kali disebut dalam (lih. 1: 5 ; 2: 1 , 11, 31 ;
2: 14 ). Untuk menyatakan hari Tuhan
Yoel pakai dengan tiga cara :
a.
Hari Tuhan dalam penggenapan setempat pada zaman
penulisannya.
b.
Dalam penggenapan pada akhir zaman.
c.
Penggenapan berganda dua masa, kini dan masa akan datang.
Tulah belalang dipakai
sebagai “alat peraga dan kontak“ pemberitaan. Hama ini merupakan hal yang
sering terjadi di sana. Ada tiga ( 3 ) pandangan yang berbeda terhadap arti
hama Belalang, antara lain :
1.
Arti “ naturalis
“. Yang terjadi memang wabah belalang,
tidak lebih dari itu.
2.
Arti “ simbolis “ .
Belalang itu adalah bangsa-bangsa musuh yang datang menyerang.
3.
Arti “Eskatologi “ .Belalang yang akan hanya
muncul pada akhir zaman ( monster ) bd. Why. 9 : 1 – 11.
Hama
belalang harus dilihat sebagai alami dan iklim. ( lih. Menggali isi Alkitab
Kitab Yoel penjelasan tentang hama Belalang ). Sikap Injili terhadap
penafsirannya sesuai dengan sikap kita pada penafsiran kitab Kidung Agung,
Yunus dan Hosea sebagai simbolis.
Dalam
kitab ini yang menyolok tentang hari Tuhan, dan sifat-sidat Allah yang maha
kasih. Kitab ini mengajarkan, bahwa Allah mengendalikan sepenuhnya alam
semesta. Allah yang mendatangkan tulah belalang sebagai pasukan-Nya yang diutus
dan Ia juga yang menarik (2:20). Allah pencipta dan pemelihara, tidak ada
kekuatan di luar Allah, Dia mengontrol alam semesta ini. Dalam PB hari Tuhan,
adalah hari kedatangan Tuhan Yesus. Di dalam PB hari itu tiba-tiba (secara
mendadak ). Hari itu diikuti dengan perang Harmagedon, di mana ‘binatang buas‘
nabi-nabi palsu dan anti Kristus dikalahkan dan setan dicampakkan ke dalam
lubang yang tidak terduga dalamnya.
Bersamaan
dengan kejadian itu, akan terjadi Kerajaan Kristus. Kerajaan itu didahului
kerajaan 1000 tahun. Di mana terjadi kekacauan, tanda-tanda ajaib, setan
dibiarkan. Kemudian kejahatan berakhir, dan segenap umat manusia dihukum di
hadapan arasy putih Tuhan, dan terjadinya langit dan bumi yang baru (bd. Why.
21 ; 2. Pet. 3: 1).
4. Selain hal di atas Kitab ini juga
berbicara tentang Hari Pentakosta.
Selain menekankan hari Tuhan, Yoel juga
mene3kankan sifat Allah yang penuh belas kasihan. Ia mengendalikan sepenuhnya
alam semesta. Allah yang mendatangkan tulah belalang, sebagai pasukan-Nya
(2:11), yang diutus dan ditarik oleh-Nya (ay. 20). Allah pencipta dan
pemelihara, tidak ada kekuatan di luar Dia, Allah mengontrol alam semesta ini.
Yoel. 2: 28 – 3: 21, berbicara tentang pentakosta (bdg.
Kis. Ras. 2: 16), menjelaskan apa yang disampaikan nabi Yoel. Pencurahan Roh
Allah diawali dengan pertobatan (kembali kepada Allah). Kemudian diikuti dengan
janji pembebasan di masa akan datang, melalui pencurahan Roh Allah, dan
tanda-tanda di langit dan di bumi. Datangnya hari Tuhan, dinubuatkan bahwa
setiap yang berseru atas nama Yahweh diselamatkan ( ay. 28 – 32).
Kita tahu gereja lahir pada hari
Pentakosta, namun Yoel tidak berbicara tentang Gereja. Untuk memahami nubuat
Yoel tentang pentakosta, kita harus kembali melihat pada masa raja Daud dalam
(lih.2 Sam. 7). Di ayat-ayat itu diterangkan Allah menawarkan diri memberikan
kerajaan pada orang Yahudi dan menawarkan diri-Nya sebagai Almasih (Mesias ),
tetapi bangsa itu menolak, bahkan sampai menyalibkan Tuhan Yesus. Di kitab
Kisah Rasul Petrus kembali menawarkan dan memberitakan apa yang ditulis nabi
Yoel.
5. Tentang Pengharapan Masa Depan.
Tuhan menjanjikan
pengharapan masa depan dengan pencurahan Roh Kudus (Yl. 2:28-29), namun Ia
menuntut tanggung jawab umatnya – bertobat dan melaksanakan perjanjian mereka
dengan Allah (bdg. Yer. 31:31-34; Yezh. 36:27).
6.
Kristus Dalam Kitab Yoel.
Dalam kitab
ini Kristus ditampilkan sebagai yang akan mengutus Roh Kudus (2: 28,
bandingkan. Yoh. 16:7-15 dan Kis. 1:8), yang akan menghakimi bangsa-bangsa (3:
2), dan Dialah perlindungan dan kubu
pertahanan bangsa Israel (3:16).
K I T A B A M O S
Nabi Amos melayani di
Kerajaan Utara semasa pemerintahan raja Yerobeam. Di masa pemerintahannya ia
meresmikan dua tempat peribadatan di Betel dan Dan, supaya bangsa Israel di
kerajaan utara, tidak lagi pergi beribadah ke Yerusalem, sebagai pusat ibadah bangsa
israel (lih. 1 Raja 12: 25-32; 1 Raja 15 : 20; 16: 19, 26, 31). Sejak raja Omri
memerintah ibu kota kerajaan utara menjadi Samaria (1 Raj. 16: 24). Kemudian
thn 842, Yehu seorang panglima merebut tahta dan mengadakan pembaharuan
peribadatan (bdg. 2 Raj. 10).
Pada waktu itu kerajaan itu terancam oleh ker. Aram yang diperintah oleh
raja Hazael yang tinggal di Damsyik. Raja inilah yang membantu orang Filistin
melawan Yehuda – Israel. Kemudian
kerajaan Aram terancam oleh Asyur, situasi ini menguntungkan Israel. Raja
Israel memperluas daerahnya, perdagangan luar negeri hidup kembali yang membawa
kemakmuran secara ekonomi tetapi kerohanian menjadi (merosot) semu. Di situasi
inilah nabi Amos bernubuat dan pemberitaan hukuman “langsung dan tajam“ sama
seperti Yohanes Pembatis dalam PB. Objek tegurannya ialah para pemimpin dan
masalah ibadah yang dikaitkan dengan keadilan Sosial. Hal lain tentang keadilam
sosial, sejak dari awal Allah menyuruh bangsa israel memperhatikan kaum yang
tidak punya kemampuan (lih. Kel. 23:6), tetapi dalam pertemuan-pertemuan di
pintu gerbang, hanya pria dan orang kaya yang berhak untuk ikut
pertemuan-pertemuan. Aturan itu memperbesar ketidak adilan hak orang yang punya
semakin besar, dan menjadikan orang miskin menjadi budak. Hal ini bukanlah
masalah kecil, sepele dimata Tuhan, tetapi adalah dosa dan tidak sesuai dengan
kehendak Allah.
Menurut kisah Amos memberanikan diri muncul di Betel, yaitu tempat
berdirinya bait Allah. Ia memberitakan kehancuran seluruh bangsa israel dalam malapetaka
peperangan (3:1). Apa yang dinubuatkan Amos, aneh bagi bangsa israel, sebab
bangsa itu berkeyakinan “Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar,
berlimpah kasih setia-Nya” (Kel. 34:6). Allah pasti mengampuni dan
menyelamatkan mereka dari semua dosa-dosanya walaupun mereka meninggalkan Tuhan
dan beribadah kepada dewa-dewa Baal. Para teolog menyebut nabi Amos sebagai
nabi “Keadilan sosial“ mungkin karena dalam pelayanannya ia banyak menyoroti
tentang ketidak adilan.
Hal lain karena sejak awal Allah menyuruh bangsa israel memperkatikan kaum
yang lemah, miskin yang tidak punya kemampuan (Kel. 23:6). Tetapi dalam
pertemuan-pertemuan di pintu gerbang, hanya pria, dan orang kaya yang punya hak
mengikuti. Aturan itu membesarkan hak yang kaya dan menjadikan orang miskin
menjadi budak. Ketidak adilan ini bukanlah masalah kecil, tetapi dosa dan tidak
sesuai dengan kehendak Allah.Nabi Amos merupakan satu diantara tokoh-tokoh nabi
yang tampil secara menarik dalam PL karena gaya dan pemberitaannya.
I . LATAR BELAKANG
A . Pribadi Amos
1.
Arti nama Amos adalah “penanggung beban “ dari kata ibr. “amas“ artinya membawa ).
2.
Tidak ada penjelasan di bagian lain dalam Alkitab tentang
nabi ini.
3.
Ia berasal dari Tekoa, satu dusun kecil + 9 Km
sebelah di selatan Betlehem, sebelah timur laut mati.
4.
Ps. 1 : 1 dan 7 : 14, menunjukkan bahwa ia adalah seorang
peternak domba dan pemungut buah ara hutan. Maka kemungkinan besar dia seorang
wiraswasta kecil, tetapi orang yang gigih dan terpelajar. Walaupun ia bukan
kelompok / keturunan nabi, kemungkinan besar pengetahuannya itu diperoleh
karena ia seorang “penjualan wool“. (lih. 1 : 3 - 4, 11, 13 ; 2 : 1 - 2 ; 9 :
7), karena profesinya itu memungkin ia untuk bisa banyak bergaul dengan
kalangan sekitar bait Allah maka pengetahuannya tentang keagamaan dan politik
luas. (red. Carilah referensi tentang desa Tekoa).
5.
Yang ajaib dalam pelayanannya, Amos berasal dari Yehuda/
kerajaan selatan, tetapi dipanggil Tuhan untuk memberitakan Firman di kerajaan
Utara. (1 : 1 ; 7 : 14 - 15 ). Panggilannya sebagai nabi membuat Amos melayani
di kerajaan Utara.
6.
Amos cukup menguasai Pentateukh ( lih. 3: 1 ; 4 : 11; 5 : 25 ; 2 : 9 - 10 ; 7 : 16 ; 3 : 13 ;
1 : 11 ; 5 : 6 ).
B . Penulis dan Waktu
Kitab
ini ditulis oleh Amos, hal ini didukung juga oleh klaim dalam kitab ini
(lih.1:1; 7:14), juga dari bahasa pastoralnya (7:10), dan isinya yang
memaparkan pengetahuannya tentang kehidupan di lapangan (bd. 3: 4-5; 9: 9).
Yang menarik dari kehidupannya, walaupun ia hanya seorang peternak, namun Amos
sangat akrab dengan firman Tuhan.
Waktu
penulisannya dapat diperkirakan dari masa pelayanannya, ia hidup dan melayani
pada zaman Uzia raja Yehuda (790-739 sM) dan yang memerintah di Israel (utara)
Yerobeam bin Yoas raja Israel (793-753 sM), dua tahun sebelum gempa bumi (1:1).
Dari penjelasan di atas dapat diperkirakan Amos bernubuat dalam periode antara
tahun (767-753 sM) dan masa pelayanannya tahun 765 – 755 sM, sesudah nabi Yunus
dan sebelum Hosea. Dapat diperkirakan ia menulis kitab ini + thn. 760 sM
di israel, kira-kira 12 tahun sebelum penghancuran kerajaan utara .
C. Latar Belakang Politik dan Kerohanian
Untuk mengetahui isi kitab ini, kita perlu
melihat latar belakang sejarah bangsa israel. Kerajaan kesatuan yang diciptakan
Daud dan Salomo pecah menjadi dua
Kerajaan Utara dan selatan thn. 922 sM (lih.1 Raja. 12). Yerobeam bin
Nebot raja pertama kerajaan Utara meresmikan dua tempat ibadah di Betel dan
Dan, maksudnya supaya rakyat tidak lagi pergi beribadah ke Yerusalem (1 Raja.
12: 25-32; 15: 30; 16: 19, 26, 31).
Untuk mengetahui situasi politik pada waktu itu, dapat dibaca di kitab
(2 Raja. 14: 23 – 15: 7 ; 2 Taw. 26). Situasi politik pada waktu itu di
kerajaan utara, masa pemerintahan Yerobeam II, aman dan jaya (2 Raja. 14 : 25).
Sedangkan di kerajaan selatan memerintahan raja Uzia, sebelum ia kena penyakit
kusta.
Dalam
bidang sosial ekonomi kedua raja ini berhasil ( Utara – Selatan ), makmur,
damai. Memiliki angkatan perang yang kuat sehingga mereka tidak merasa cemas,
dan takut terhadap serangan musuh (Asyur).
Situasi
sosial, kekayaan dan kemewahan hanya dirasakan orang tertentu, yaitu pejabat
dan para imam. Kemewahan yang mereka miliki diperoleh dengan cara menekan,
merampas hak orang-orang rendah, hina dan miskin. Dalam bidang moral terjadi kemerosot yang dalam,
hidup menurut ajaran Taurat sudah tidak berlaku lagi (diabaikan). Para pemimpin
hidup dikuasai hawa nafsu dan sex, dosa-dosa lain seperti pelanggaran dan
penipuan dalam bidang hukum dan dagang merajalela (lih. 8: 5-6).
Situasi kerohanian, kedua raja tidak berkenan dihadapan Tuhan, karena
dosa-dosa dan kesombongannya. Masyarakatnya yang makmur menjadi terbius dalam
pelacuran, hidup dalam kemunafikan, keserakahan, dan ketidak adilan semakin
menyolok. Disisi lain bangsa Israel penuh dengan agama kafir, kuil-kuil berhala
ada di Betel, Gilgal dan Bersyeba. Agama dipisahkan dari hukum Taurat (2 : 7b –
8) yang akhirnya agama tidak mempunyai manfaat lagi pada kerohanian (akibatnya
keyakinan yang semu), dan tidak menghasilkan moral dan keadilan sosial.
Di tengah-tengah kemewahan dan kesenangan
duniawi terjadi penindasan terhadap orang-orang miskin, perhambaan, tanah-tanah
mereka dicaplok orang-orang kaya, riba yang tinggi terhadap orang miskin, dan
para hakim tidak jujur dalam menjalankan tugasnya. Akibatnya pemerintahan rusak
dan terjadi huru hara karena rakyat tidak percaya lagi pada pemerintah dan
Allah. Dalam situasi inilah nabi Amos tampil sebagai nabi dengan kecaman-kecaman
pedas terhadap bangsa israel.
D. Tema
dan Tujuan.
Tema kitab ini
adalah “Bersiap Bertemu dengan Allah”. Berita dan nubuat yang disampaikan Amos,
bernada penghukuman yang diakhiri dengan kata-kata pengharapan. Amos
mengingatkan bahwa Allah khalik langit alam semesta yang berdaulat akan datang
sebagai pejuang, yang akan menghakimi bangsa-bangsa yang telah menolak dan
melawan otoritas-Nya.
Amos selama melayani di kerajaan Utara, ia berusaha
menarik dan membawa suku-suku di utara yang makmur dan materialitistis dibawah
pemerintahan raja Yerobeam bertobat kembali kepada Allah sebagai satu-satunya
jalan keluar dari penghakiman Tuhan yang semakin dekat.
Kitab ini
menunjukkan kebencian Allah terhadap kejahatan, sebab Ia adalah Allah yang
Mahakudus dan Mahaadil. Kendati pun demikian Allah berjanji meninggalkan sisi-sisa
bangsa yang setia dan bertobat, satu saat mereka akan dipulihkan karena
perjanjian-Nya, namun di sisi lain Tuhan tidak akan membiarkan dosa lewat
begitu saja tanpa ada penghukuman dari-Nya, sebab Dia adalah Allah yang
Mahakudus yang membenci dosa.
II. SUSUNAN ( lihat bagan di belakang)
A. Jenis-jenis
hukuman, kepada delapan bangsa (Ps. 1 – 2) yaitu ;
Siria,
Filistin, Tirus, Edom, Amon, Moab, Yehuda, Israel ( lihat pengelompokan dan
perkembangannya ).
B. Khotbah-khotbah (Ps. 3 –
4).
1. “ Dengarlah “ beginilah,...
2. “ Namun kamu tidak berbalik “,... ( cari 4 ayat bahwa ia berbicara terus
terang serta tajam ).
C.
Penglihatan-penglihatan dalam bentuk drama/ pragmen (Ps. 7: 1 – 9: 10).
Ada
lima penglihatan antara lain; belalang, api, tali sipat, buah-buahan, Tuhan
dekat
mezbah. Ini menggambarkan hukuman-hukuman yang akan diberlakukan Tuhan.
D. Janji Mesias ( Eskatologi Ps. 9: 11 – 15.
Perhatikan
kata-kata, mendirikan, menutup, membangun, memulihkan, menanam dan tidak akan disabut
lagi.
Ayat-ayat kunci baca;1:2; 3: 1-2; 4: 11-12; 5:4 dan
8:11-12.
III
. INTI BERITA
1.
Hukuman
Allah
mahatinggi dirangkaikan dengan mengadili/menghukum segala bangsa (bdg. Am. Ps.
1-2). Allah ada di mana-mana (9:2, 5-6), Ia membentuk gunung-gunung dll.
(4:13). Allah memerintah di sorga dan di bumi, hadir di mana-mana dalam segala
alam (9:5-6), dan Ia berurusan dengan segala bangsa. Dengan dasar itu Ia
menghukum karena kesalahan mereka (3:2). Hukuman dan penyingkapan dosa
diberitahukan dengan bahasa yang keras dan terus terang, Amos menegor :
a.
Dosa bangsa Israel. menegor kaum pria dan wanita yang ada
di istana seperti lembu basam ( 4: 1), karena mendesak suami untuk hidup mewah
dengan memeras dan mengambil hak orang miskin. Juga tentang kemunafikan dalam
ibadah dan perayaan-perayaan (bdg. Amos.
5 : 11, 23-24 ).
b.
Pengadilan yang akan datang
c.
Kebenaran dan kesucian Allah
d.
Kemurahan Allah dan janji keselamatan.
2. Allah Mahatinggi
Inti
PL Allah memilih bangsa israel menjadi umat-Nya. Pemilihan itu menuntut
tanggung jawab, moral yang lebih tinggi dari pada bangsa-bangsa lain. Allah
memilih, menyelamatkan bangsa israel, supaya
punya hubungan yang khusus dengan Allah (3:2). Inti
perjanjian dalam PL adalah pemilihan
menjadi umat-Nya. Dengan dasar itu, Ia menghukum mereka akibat dosa-dosanya,
namun Ia tidak akan memusnahkan Yakub sama sekali. Hanya orang-orang berdosa
dari antara umat-Nya (9:8-10).
Allah mahatinggi
dikaitkan, mengadili/menghukum segala bangsa (bdg. Am. Ps. 1-2). Allah ada
dimana-mana (9:2,5-6), Ia yang membentuk gunung-gunung (Am. 4:13). Allah
memerintah di surga dan di bumi, dan ia berurusan dengan segala bangsa. Allah
menghukum melalui kelaparan dan penyakit sampar (4: 6-11) dan menyelamatkan
umat pilihan-Nya.
3. Penglihatan
1.
Belalang, Amos melihat belalang yang memakan habis hasil
bumi. Amos berdoa, mohon ampun, supaya terhindar dari wabah belalang.
2.
Api, lambang penghukuman. Amos berdoa supaya api
dihentikan, dan penghukuman tidak terjadi.
3.
Tali sipat, lambang penghukuman cepat menurut keadilan
Tuhan (7: 7 – 9). Amos tidak mendoakan pembatalannya lagi, karena penghukuman
sudah ditentukan.
4.
Buah-buahan musin panas ( ps. 8 ), mencapai titik
ramunnya menjadi busuk, hal ini berarti penghukuman sedang mengancam.
5.
Tuhan berdiri dekat mezbah ( ps. 9 ), dekat mezbah palsu
di Betel, Ia berkata “ pukullah,... (9 : 1 ) artinya penghukuman dilaksanakan,
namun di tengah-tengah penghukuman itu
kasih Allah tetap ( bd. Hab. 3: 2 ; 9 : 9 ). Ada satu pelajaran di
tengah-tengah penghakiman yang dahsyat, nampak ada kasih Allah, dan nubuat
tentang pemulihan Israel dan masa depan tentang kedatangan Mesias.
6.
Kitab ini diakhiri dengan perjanjian yang lebih cerah.
Pondok Daud yang dirobohkan akan diperbaiki, dan didirikan seperti zaman dahulu
kala (Am. 9:11).
4. Kristus Dalam Kitab Amos.
Amos
menampilkan Kristus sebagai yang akan membangun kembali dinasti Daud (9:11),
dan sebagai (Raja, Mesias, Tuhan) yang akan datang memulihkan umat-Nya.
Aritonang, MP
K I T A B O B A J A
Sekalipun kitab ini
merupakan kitab yang paling tipis dalam PL tetapi punya nilai yang besar,
karena menekankan keadilan yang seimbang. Selain nabi Yunus, juga Obaja adalah
nabi yang menulis khusus nubuat- amanat Tuhan untuk bangsa non – Yahudi. Dalam
hal ini hukuman pada bangsa Edom, hal ini dilatar belakangi perlakuan mereka
yang kejam dan tidak lagi bersifat bersaudara terhadap bangsa israel. Pada
waktu bangsa Israel ditimpa malapetaka, dijarah dan ditawan bangsa Babel tahun
587 sM bangsa ini tidak membantu, malahan bersukacita, karena mereka menyimpan
dendam. (pelajarilah dari Ensiklopedia tentang asal dan riwayat bangsa Edom).
Dilihat dari sejarah
bangsa Edom adalah keturunan Esau (lih. Kej. 25: 24-30) saudara Yakub (lih. Ul.
23: 7 – Obaja 10, 12 dan silsilah Kej. 30). Walaupun Yakub dan Esau sudah
berdamai ( lih. Kej. 33), namun bangsa ini tidak mengijinkan bangsa Israel
melewati perbatasannya ( Bil. 20: 14 – 21). Ketika raja Daud memerangi dan
mengalahkan mereka (lih.1 Sam. 14: 47 ; 2 Sam 8 : 13 - 14) bangsa ini dendam
dan benci sejak itu tersimpan dendan,
kebencian yang berkepanjangan. Inilah dasar nubuatan hukuman, cawan yang penuh
kepada bangsa Edom. (bd. Amos. 1: 11; Yl. 3: 19; Yezh. 35 : 5 ; Maz. 137 : 7) .
I . LATAR BELAKANG
A. J u
d u l
Judul kitab ini adalah nama
penulisnya. Dalam bahasa Ibrani Obaja (“Obhadhyah “ artinya “ melayani Allah “
artinya menyembah Allah atau yang beribadah). Nama ini adalah nama yang umum
dalam bangsa Yahudi, dan arti nama itu bertolak belakang dengan sikap bangsa
Edom. Dalam PL terdapat ada 13 orang dengan nama ini (bd. 1 Taw. 12: 9; 1 Raja
:18:3; 2 Taw. 34: 12 dan Ezr. 8: 9), khusus tentang penulis kitab ini tidak
ditemukan referensinya dalam PL.
B. Penulis dan Waktu
Penulis kitab ini adalah seorang nabi yang berasal dari Yehuda yang tidak
begitu dikenal (1:1). Latar belakang keluarga Obaja tidak banyak yang dapat
diketahui karena tidak dicantumkan, hal ini memberi kesan bahwa ia bukan
berasal dari garis keturunan raja atau keluarga imam.
Waktu peristiwa dan penulisannya tidak dapat ditentukan dengan pasti, namun
ada empat kemungkinan yang sesuai dengan peristiwa “perampokan di Yerusalem“ (
bd. 1 : 11 – 14 ) :
1. + 925 sM. Oleh Sisak, raja kafir ( 1 Raja. 14 :
25-26 ), ada hubungannya dengan Rahabeam.
2. + 845 sM. Oleh orang Filistin, dan orang Arab,
zaman raja Yoram ( Edom memberontak ) bd. 2 Taw. 21 : 16 – 17.
3. + 790 sM. Oleh kerajaan utara ( Yoas raja
Israel ) bd. 2 Raja. 14 : 11 – 14.
4. + 596 sM.
Pembuangan ke Babel bd. 2 Raja.
25 : 8 – 17, akhir kitab Tawarikh.
Akan
tetapi kebanyakan ahli cenderung untuk memilih dari kemungkinan-kemungkinan di
atas pada kemungkinan yang “ lebih tua “ yaitu + 925 sM.
C. Latar
Belakang Nubuatan (Hukuman kepada Edom)
Kebencian yang mendalam
antara kedua suku ini dilatar belakangi :
1.
Penolakan pemimpin-pemimpin Edom yang tidak mengijinkan
bangsa Israel mengambil jalan langsung ke sebelah timur Kanaan. Penolakan itu
dianggap penghinaan yang sulit dilupakan.
2.
Orang-orang Edom adalah orang kafir, musuh YHWH, sehingga
penolakan mereka untuk takluk di bawah pemerintahan YHWH merupakan bukti
kedegilan (keras kepala mereka inilah alasan teologisnya.
D. Tema dan Tujuan
Tema kitab Obaja adalah “Seperti yang Engkau Lakukan,... akan dilakukan
Kepadamu” (seperti hukum karma pada agama lain). Kitab Obaja adalah sebuah
pengulangan konsep kebenaran bahwa kejatuhan diawali keangkuhan (bd. Ams. 16:
18). Obaja menubuatkan dengan mengatakan bahwa Edom berada di bawah laknat
hukuman, karena beria-ria di atas kemalangan, penderitaan orang lain,
penderitaan yang menimpa Yerusalem.
II . SUSUNAN KITAB ( lihat bagan di belakang )
A . Hukuman kepada Edom ( 1 –
16 ).
1.
Kebinasaan (hukuman ) itu pasti ( 1 – 9 )
2.
Alasan pembinasaan (
10 – 16 ).
B . Keselamatan Israel
( 17 – 21 ).
1.
Janji akan keselamatan
( 17 – 18 ).
2.
Keselamatan itu
sempurna ( 19 – 21 ).
Ayat-ayat kunci; 1:10; 1:15; 1:21 (baca).
III . POKOK
ISI.
A . Dosa Edom ( 1 – 4
dan 10 – 14 ) sombong, mementingkan diri sendiri, memusuhi Israel dan
senang atas kebinasaan bangsa Yahudi serta ikut menghancurkan umat Allah. Arti
simbolis, Edom adalah Adam artinya manusia). Esau adalah lambang duniawi atau
tabiat kehidupan lama yang terdapat dalam hidup manusia. Esau lambang yang
tidak menghargai “kehidupan rohani“ yang kelihatan baik tetapi hatinya kejam
dan memiliki sikap lebih mementingkan harta bendawi dari rohaniah dan mengatakan
makanan lebih penting dari pada janji dan anugerah Allah. Dan yang melalaikan
masalah rohani/ sorgawi, serta memiliki sikap memusuhi kehidupan orang oleh
iman (bd. Ay. 3 – 4, 10, 11 – 14). Edom lambang segala bangsa yang memusuhi
Allah dan umat-Nya (bd. 1. Kor. 3 : 17),
Tuhan akan menghukumnya kelak dengan cara yang keras.
B . Hukuman bagi Edom (5 – 9 dan 15 – 16):
Walaupun punya kekuatan, benteng batu yang kokoh
akan direndahkan, dirampasi, ditipu, dilenyapkan.
C .
Berkat bagi Yehuda (17 – 21): diluputkan, dikudus, memiliki tanah.
IV . Kristus Dalam Kitab Obaja.
Kitab Obaja menyoroti keangkuhan, dan
beria-ria di atas penderitaan orang lain
(kemalangan umat-Nya). Dalam kitab ini ditonjolkan:
1. Sebagai Hakim Bangsa-bangsa (15-16).
2. Sebagai Penyelamat Umat (17-20).
3.
Sebagai Pemilik Kerajaan (21).
Catatan : Nilai kitab ini secara rohani adalah “ tesis “ tentang “ Keadilan yang
seimbang “. Apa yang diperbuat oleh Edom terhadap umat Tuhan, itulah yang
dibuat oleh Tuhan kepada mereka (bd. Mat. 25 : 41 – 45).
K I T A B Y U N U S
Kitab ini menduduki
tempat yang khusus dalam keduabelas kitab nabi-nabi kecil, karena kitab ini
tidak memuat nubuatan nabi, melainkan tentang seorang nabi bernama Yunus.
Bentuk sastra yang lazim terdapat dalam kitab nabi-nabi, seperti nubuat,
pengakuan (confessiones dalam bentuk aku) dan berita (historis) tidak terdapat
di dalamnya, yang sama hanya bentuk sastra saja . Kitab ini lebih tefocus
berita seorang nabi.
Dari antara 12 nabi “kecil“ ada tiga nabi yang berasal dan bekerja melayani
di kerajaan utara yaitu : Yunus, Amos dan Hosea. Yunus merupakan yang paling
tua, karena ia bekerja melayani kira-kira tahun 784 – 722 sM. Jensen I.L dalam
bukunya Survey Old Testament, membandingkan ketiga kitab nabi ini dalam sebutan
demikian :
Yunus : Tentang pelayanan yang
gagal ( nabi dari bangsa Israel untuk bangsa Asyur).
Amos : Tentang hukum yang
dilanggar.
Hosea : Tenang kasih yang
dikecewakan ( patah hati ).
Satu pokok kebenaran
yang amat penting yang kita ditemukan dalam kitab Yunus adalah, bahwa kasih
Allah sejak pada masa PL pun, tetap bersifat “Universal“ (bd. Yoh. 3 :16 ),
sehingga tidak ada tempat bagi kesombongan Israel untuk menganggap diri mereka
sebagai bangsa yang istimewa secara picik.
I . LATAR BELAKANG
A . Pribadi Yunus
Nama
Yunus dalam bahasa Ibrani “Yonah “ berarti merpati. Dalam bahasa Yunani Ionas,
dan dalam bahasa latin Vulgata menggunakan judul Jonas. Anak “Anitai“ artinya
tulus hati, benar. Kata “emeth“ artinya
kestabilan, kepastian. Yunus berasal dari Gath – hepher + 4, 5 Km di
timur laut Nazaret. Pelayanannya menyusul sesudah nabi Elia dan Elisa, namun
sebelum Amos dan Hosea di Utara, pada masa pemerintahan Yerobeam II. (bd. 2
Raja. 14 : 23 – 29).
Dalam PB Tuhan Yesus menyebutkan bahwa
Yunus adalah tokoh sejarah Israel yang nyata (bd. Mat. 12 : 39 – 41) yang Dia
pakai sebagai lambang dirinya dan kematian-Nya.
Pada masa Yunus rupanya kekuasaan Asyur
sudah semakin bertumbuh sehingga merupakan ancaman bagi bangsa Israel. Hal inilah
yang menyebabkan rasa nasionalisme Yunus yang buta picik dan penuh kebencian,
menjadi penghalang panggilan Tuhan padanya melayani ke ibu kota kerajaan Asyur
tersebut.
Catatan sejarah. Tarsis kota yang
dimaksud bukanlah tempat kelahiran Rasul Paulus (Tarsus), melainkan sebuah kota
di negeri Spanyol bagian selatan yang juga dikenal dengan nama “ Tartessus “ (lihat
peta di belakang). Sedangkan kota Yafo adalah kota pelabuhan terkenal
di tepi laut tengah negara Israel. Niniwe adalah ibukota kerajaan Asyur, di
tepi sungai Tigris, salah satu kota terbesar zaman dahulu ( bd. “kota yang
besar itu“ (Yun. 1: 2 ; 3 : 2 ; 4 : 11). Luasnya tiga hari perjalanan (Yun. 3:
3). Kota Niniwe terdiri dari tiga kota : Rehobot – Ir , Kalah dan Resen. Jumlah
penduduknya sebanyak 120. 000 orang (Yun. 4 : 11) tidak perlu diragukan.
Dari segi politik
Niniwe merupakan pusat kerajaan Asyur, yaitu musuh utama bangsa Israel pada
waktu itu. Bangsa itu sangat kejam, semua bangsa-bangsa lain gemetar terhadap
tentara Asyur karena kekejamannya. Selain itu kota dan bangsa ini juga dikenal
sebagai suatu kota yang penuh dan mahir dalam hal penyembahan berhala.
B . Penulis dan Waktu
Tradisi Yahudi menyebutkan Yunus menjadi penulis kitab ini. Penulisan
menggunakan kata dalam bentuk orang ketiga (bukan merupakan alasan untuk
penolakan), hal ini dibuktikan (1:1). Bukti-bukti lain yang menguatkan Yunus
penulisnya dari sumber lain (bd. 2 Raja.14: 25 yang berbunyi ia (Yerobeam II)
mengembalikan,... yang diucapkan dengan perantaraan hamba-Nya nabi Yunus bin
Amitai dari Gat- Hefer). Bukti lainnya termasuk penyataan Tuhan Yesus sendiri
dalam PB (lih. Mat.12: 40).
Diperkirakan bahwa kitab ini ditulis pada tahun 770 sM. Hal itu terkait
dengan pemerintahan Yerobeam II di kerajaan utara (793-752 sM). Hal lain yang
menguatkan tahun di atas, Nabi Yunus melayani sesudah zaman Elisa, sebelum Amos
dan Hosea.
C . Tema dan Tujuan
Tema
kitab ini adalah “ Pergilah Keseluruh dunia (Misi) “. Ada beberapa tujuan pokok
penulisan kitab ini :
1.
Kasih Allah yang bersifat universal. Tujuan Allah untuk
memilih dan mengkhususkan Israel adalah untuk pelayanan.
2.
Kasih dan pengampunan Allah yang besar diperhadapkan
dengan kepicikan manusia.
3.
Lambang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus.
4.
Kedaulatan Allah atas alam semesta.
II . SUSUNAN
( lihat bagan di belakang )
A . Perintah pertama dan Ketidak Taatan ,... Ps. 1: 1 – 2 : 10.
1. Perintah Tuhan ps.
1 : 1 – 2
2. Ketidak taatan ps.
1: 3 – 1: 16.
3. Pertobatan ps.
1 : 17 – 2 : 9
4. Pelepasan ps.
2 : 10.
B . Perintah kedua dan Akibatnya,... Ps.
3: 1 – 4 : 11.
1. Pengulangan
perintah ps.
3: 1-2.
2. Ketaatan ps.
3: 3 –4.
3. Pertobatan Niniwe ps.
3: 5 – 9.
4. Penundaan hukuman ps.
3: 10.
5. Kekecewaan Yunus ps.
4 : 1 – 3.
6. Ajaran Tuhan Yesus
pada Yunus ps.
4: 4 – 10.
Ayat-ayat kunci baca ; 2:8-9; 4:2, kata kunci “ketentuan
Allah”.
III . TEMA-TEMA PENTING
1.
Rencana Keselamatan
Allah untuk bangsa-bangsa.
Tuhan tidak melupakan bangsa-bangsa lain, hal ini nampak melalui pengutusan
nabi Yunus. Melalui bangsa Israel dan hamba-hamba-Nya, keselamatan harus
disampaikan kepada setiap bangsa di dunia ni (bd. Kej. 12: 3 ; Kel. 19 : 6 ;
Yun. 1: 2). Hal lain pemberitaan mengenai hukuman adalah anugerah Allah, Kasih
dan anugerah Allah nampak dalam pengutusan para nabi sebagai “ missionaris “.
2.
Kegagalan Yunus
sebagai hamba Allah.
Yunus dipanggil dan ditugaskan, tetapi tidak taat. ( Carilah 4 jenis
aplikasi dari kitab Yunus bagi kehidupan kita orang percaya dan sebagai hamba
Tuhan ).
3.
Tuhan Menguasai
Seluruh Semesta Alam
a.
Angin ribut, didatangkan dan dihentikan ( 1: 4, 15).
b.
Ikan besar, harus datang dan memuntahkan Yunus ( 1: 17 ;
2: 10 ).
c.
Pohon jarak, ditumbuhkan ( 4 : 6 )
d.
Ulat disuruh menggerek pohon ( 4 : 7 ).
e.
Angin timur yang membawa panas terik ( 4: 8 ).
Kekuasaan Tuhan tidak terbatas, sebagai pencipta Dia berkuasa atas semua
ciptaan-Nya dan dapat melakukan apa saja pun yang dikehendaki-Nya ( Maz. 115 :
3 ).
4.
Yunus Lambang
a.
Lambang Israel, yang ditugaskan Allah untuk memberitakan
kasih-Nya kepada semua bangsa. Dalam pelariannya Yunus berlindung kepada orang
kafir, namun ia menyaksikan Allah kepada anak-anak kapal. Yunus dibuang ke laut
oleh orang-orang yang disusahkannya, tetapi diselamatkan Tuhan setelah
bertobat. Aplikasi bangsa Israel akan diselamatkan karena percaya dan akan
menyebut nama Tuhan, sebagaimana Yunus. Pada akhirnya bangsa Israel menjadi
utusan Injil kepada semua bangsa ( Zak. 3: 8 ), seperti Yunus pergi ke Niniwe.
b.
Lambang kematian, penguburan dan kebangkitan ( ps. 1 ).
Tiga hari, tiga malam Yunus dalam perut ikan ( bd. Mat. 12: 40, kisah Tuhan
Yesus dalam kubur ). Namun Dia tetap hidup dalam perut ikan “sheol” yang
dimasuki Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil kepada roh-roh di penjara ( 1 .
Pet. 3: 19 ).
c.
Yunus merupakan lambang bagi Kristus yang dijadikan suatu
tanda ajaib oleh Allah ( bd. Luk. 11 30 ). Di dalam lambang itu digenapi
kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus untuk menyelamatkan dunia ini, suatu
kebenaran yang cukup bagi kita.
5.
Menekankan Kedaulatan
Allah
Kata kunci “ketentuan” Allah menentukan angin, badai, ikan, pohon, ulat dan
angin timur. Ide kunci yang dapat kita pelajari ; berseru, berbalik dan bertobat.
6.
Kristus Dalam Kitab
Yunus. Tuhan
Yesus menerima kebenaran riwayat kitab Yunus sepenuhnya ( Mat.12: 39 – 41 ).
Melalui kisah Yunus, Kristus memakainya pararel tiga hari di perut ikan, untuk
diri-Nya, tiga hari dalam perut bumi sebelum Dia bangkit dari kematian-Nya
(Mat. 12: 40). Tuhan Yesus sebagai nabi untuk semua bangsa, dan hakim semua
bangsa, namun dalam kitab ini, kita melihat dan belajar bahwa waktu adalah,
pemberitaan dan pengampunan adalah hak Tuhan dan ada dalam tangan-Nya (2:9).
Kristus digambarkan dalam kitab ini adalah Allah yang Mahapengampun yang
mengampuni mereka yang bertobat dari dosa-dosanya.
Aritonang, MP.
K I T A B M I K H A
Kitab Mikha menurut
H.E. Freeman, sebagai kitab yang paling jelas menubuatkan tentang masa depan
Israel dan kedatangan Mesias serta kerajaan-Nya dari kitab-kitab PL yang lain.
I . LATAR BELAKANG
A. J u d u l
Dalam bahasa Ibrani Mikha dari kata
“ Mikhaia / Mikhayahu “, artinya Siapakah seperti YHWH. Dalam Septuaginta
Michaias, dan dalam Vulgata Micha. Mikha berasal dari Moresyet merupakan
lalulintas dari Yerusalem ke selatan (Mesir), sebuah kota perdagangan
internasional, letaknya sekitar 40 km di barat daya Yerusalem, dekat kota Gat
di kaki bukit yang subur di Yudea. Walaupun ia tinggal di pedalaman, namun ia
mengetahui dengan baik keadaan Yerusalem, mungkin ia pernah tinggal di sana.
Ada tiga orang penting
dengan nama ini dalam PL :
1.
Mikha yang jahat ( Hak. 17 ).
2.
Nabi yang melawan Ahab dan nabi-nabi palsunya ( 1 Raja.
18 ).
3.
Penulis kitab Mikha, berasal dari Mores-yet-Gat ( 1: 14).
Satu dusun ini terletak dekat Gat, terletak di jalur jalan Yerusalem – Mesir.
B . Penulis dan Waktu
Tentang penulisnya sedikit saja yang dapat kita ketahui hanya dalam (Yer. 26:18). Mikha singkatan
dari Mikhaiah, artinya siapakah yang seperti YHWH? Mikha menghantar kebenaran
ini dalam (Mik. 7:18), ketika ia berkata “Siapakah Allah yang seperti Engkau?”.
Dalam arti rohani keunikan Yahwe patut dihormati dalam kehidupan sehari-hari
dalam pergaulan dan ibadah, karena Tuhan telah membuat perjanjian dengan bangsa
israel (umat-Nya). Hal lain yang mendukung pada zaman Yeremia, para tua-tua
merajuk pada Mikha 3:12, untuk mendukung berita penghakiman yang diberitakan
Yeremia ke atas bangsa Israel (Yer. 26:18). Hal
lain untuk meyakinkan kita tentang penulis kitab Mikha disebut berasal dari
Mores-yet-Gat (1:1). Kedua alasan di atas menunjuk Mikha penulis kitab ini.
Mikha
melayani pada masa pemerintahan ; Yotam, Ahas, Hizkia, jadi dapat diperkirakan sekitar
tahun 742–687 sM sezaman dengan Yesaya. Rupanya pelayanannya lebih pendek
daripada masa pelayanan Yesaya yang melayani sejak masa Uzia sampai dengan raja
Hizkia (bd. Yes. 1: 1, dan Mik. 1: 1). Yesaya rupanya melayani di kalangan atas
dan Mikha melayani di tengah-tengah masyarakat lapis bawah, hal ini mungkin
karena ia sendiri berasal dari rakyat jelata dan lebih mengenal keadaan mereka
dan aspirasinya. Bagian yang lain yang mendukung penulisannya, pelayanannya
terjadi sebelum penawanan bangsa Asyur tahun 722 sM. Dari penjelasan di atas
kemungkinan penulisannya sekitar tahun 700 sM.
C. Latar Belakang Historis (
lih. Kitab Yesaya)
1 . Keadaan Politik.
Tahun
745 sM. Kerajaan Asyur menaklukkan bangsa-bangsa di sebelah barat.
Bangsa-bangsa yang ditaklukkannya wajib membayar upeti (bd. 2 Raja. 15 : 19).
Raja Pekah ( raja israel) jenu terhadap Asyur, ia bersekongkol melawan Ayur,
tetapi Yoram raja Yehuda tidak mau mengikutinya. Ahas putra Yotam tidak
beriman, maka Tuhan mengijinkan raja-raja lain mengalahkannya. Di situasi
genting itu, raja Ahas (Yehuda) bukan mencari Tuhan, tetapi ia minta bantuan
dari Asyur (menjadi sekutu dengan janji setia kepada Tiglat Pileser - bd. 2
Raja. 16 : 9 - 16).
Kerajaan utara pada waktu itu diperintah oleh
raja Hosea yang diangkat oleh Asyur yang kemudian memberontak. Di kerajaan
Yehuda memerintah Hizkia, namun lama kelamaan ia juga berpaling dari Asyur ke
Mesir. Dimasa-masa inilah nabi Yesaya dan Mikha melayani di Yehuda.
2 . Keadaan Sosial.
Pada waktu itu terjadi kemerosotan moral, (kebejatan).
Para Hakim dapat disogok, nabi-nabi kebanyakan nabi upahan. Bangsawan merampasi
orang-orang miskin, maka terjadi permusuhan, ketakutan dan kebencian di
kalangan umat Tuhan (lih. Mikha. 2 : 2 ; 3 : 2 , 9 - 11).
Keadaan
rohani memperihatinkan, bangsa itu tidak lagi mendengar firman Tuhan, agama
hanya formalitas, akibatnya moral rusak dan mementingkan diri sendiri. Mikha
mengecam para pembesar pemerintahan, imam, hakim yang didukung oleh nabi palsu.
Mereka menyangka Allah tetap ada di tengah-tengah mereka (3: 11 b) karena
perbuatan mereka di dukung oleh nabi-nabi palsu, dan mereka masih memegang
secara formil janji Allah itu. Mikha berkata, janji Tuhan ditiadakan, karena
perbuatan-perbuatan mereka yang jahat dan selama mereka/Yehuda tidak bertobat,
maka hukuman itu pasti terjadi. Namun demikian, keunikan Tuhan pun nyata dalam
arti bahwa ada keselamatan dan harapan. Sisa israel yang setia kepada Allah
menjadi dasar untuk melanjutkan rencana Allah
bahwa Ia masih tetap ada dengan bangsa israel, bangsa pilihan-Nya.
Keunikan itu menjadi terang dalam kelahiran Mesias, seorang pemimpin baru, dari
keturunan Daud seorang raja yang baru (5: 1 dan Mat. 2: 6).
D. Relasi
dengan Bagian-bagian lain dalam Alkitab
1.
Dalam kitab Yeremia, para tua-tua di Yerusalem pada masa
Yeremia mengakui kewibawaan Mikha terhadap raja Hizkia ( Yer. 26 : 17 - 18 ).
2.
Dalam Injil Matius, para ahli Taurat Yahudi dapat
menentukan tempat kelahiran Mesias berdasarkan kitab nabi Mikha ( Mat. 2: 5 –
6).
3.
Tuhan Yesus mengutip dari kitab Mikha 7 : 6 ( bd. Mat. 10
: 35 ).
E . Tema dan Tujuan
Tema
kitab ini adalah “ Siapakah seperti Tuhan “. Dalam kitab ini menonjol berita
penghakiman, namun Mikha juga menegaskan kebenaran dan pemulihan. Mikha
menunjukkan bagaimana kegagalan Israel, yang tidak hidup sesuai dengan
perjanjian yang dibuat Allah mereka. (Ul. 28: 1-14), yang membuat mereka
disingkirkan dari tanah perjanjian (Ul. 28: 15-68). Mikha membeberkan
ketidakadilan Yehuda dan mendeklarasikan kebenaran dan keadilan Yahweh, hal itu
ditunjukkan untuk mendisiplinkan mereka.
Mikha
mendakwa Israel dan Yehuda karena dosa yang menyia-nyiakan Anugerah Allah,
menyuap para hakim nabi dan imam. Mereka hidup dalam ketamakan, keangkuhan
penipuan dan kekerasan. Disiplin yang diterapkan Tuhan pada bangsa Israel
adalah melalui penghukuman, namun Tuhan juga mendemonstrasikan kasih-Nya pada
mereka dan Dia akan memulihkan mereka.
II . SUSUNAN ( lihat bagan di
belakang )
Allah akan
mengirimkan hukuman bagi Yehuda, namun pengampunan tetap tersedia,... ( sesuai
dengan Rom. 11: 22 ).
A . Dosa dan Hukuman Ps.
1: 1 – 2: 13.
1. Hukuman bagi Samaria,... ps.
1 : 2 - 7.
2. Hukuman bagi Yehuda,... ps.
1: 8 – 16.
3. Hukuman bagi penindas,... ps.
2 : 1 – 13.
B . Harapan dan Penghiburan,... Ps.
3: 1 – 5 : 14.
( kata-kata “
Dengarlah “ dipakai 30 kali ).
1. Bagi para pemimpin dan nabi palsu ps.
3 : 1 – 12.
2. Janji keselamatan dan kemuliaan
bagi Sion ps.
4 : 1 – 14.
3. Mesias akan datang ps.
5 : 1 – 14.
C . Pengadilan dan Pengampunan ps. 6 : 1 – 7 : 20.
1. Hukuman Tuhan bagi umatNya,... ps.
6 : 1 – 7 : 6 .
( sidang
6: 2 ) – vonis ( 6 : 13, 16 ).
2. Pengharapan dan Pengampunan ,... ps.
7 : 7 – 20.
( merupakan doa ).
Ayat-ayat kunci baca ; 1:5-9; 6:8; 7:18-20.
III . POKOK – POKOK PENTING
A
. Buatlah Aplikasi- Aplikasi
a.
Pemimpin yang buta ( 3 : 1 ).
b.
Motivasi pelayanan yang salah ( 3: 10 – 11)
c.
Doa-doa sesuai dengan ( 4 : 8 ; 7 : 7 - 8 ).
d.
Pengampunan sesuai dengan ( 7 : 19 ).
B . Nubuat-nubuat Utama
1.
Kejatuhan Samaria ( 1: 6 - 7), digenapi pada 722 SM.
2.
Serangan Asyur ke Yerusalem ( 1: 8 – 16 ), digenapi pada
masa Hizkia.
3.
Serangan bagi Yerusalem dan Bait Allah ( 3 : 12 ).
4.
Pembuangan Babel ( 4 : 10 a ), digenapi tahun. 586 / 587 SM.
5.
Pemulihan kembali Yerusalem, digenapi pada masa Ezra dan
Nehemia ( lih. 4 : 10 b ).
6.
Tempat kelahiran Tuhan Yesus ( 5 : 2 bd. Mat. 2 : 6 ;
Yoh. 7 : 42).
7.
Pemerintahan Mesias,... belum digenapi.
8.
Israel dimuliakan,... “
C .
Antara Mikha dan Pemimpim-pemimpin
Israel yang Menyeleweng.
Pemimpin dibagi tiga jenis :
1.
Para pemuka, penghulu (Executif ) 3: 1 – 4 , 10 – 11 ).
2.
Pemimpin ibadah, Imam.
3.
Nabi-nabi – korektor.
Aktualisasi
kitab Mikha dalam perjuangannya untuk keadilan sosial supaya kelakuan yang
sesuai dengan kehendak-Nya. Ketidakadilan, korupsi dan hal memperkaya diri yang
membuat orang-orang miskin menjadi koban, akan menimbulkan murka Tuhan dan
hukuman pasti berlaku. Aktualisasi lain dari kitab ini juga terletak dalam
tekanannya tentang harapan bagi semua orang yang percaya kepada rahmat dan
anugerah Tuhan, bukan karena kebaikan manusia, tetapi pada anugerah-Nya dan
kesetiaan Tuhan ( 7: 18-20). Bagi kita rahmat dan kesetiaan Tuhan harus
diperjuangkan dalam membela hak-hak manusia dan menyampaikan Injil kerajaan
Allah di dunia ini.
D. Tekanan dalam Kitab ini
1.
Mikha menekankan kepada bangsa Israel sebagai umat
pilihan Allah supaya tetap setia kepada Tuhan dan menjadi teladan bagi bangsa
lain ( bd. 1: 2; 6: 1-2 ). Ia menyuruh segala bangsa, gunung, bukit mendengar,
melancarkan pengaduan pada gunung-gunung. Gunung dalam Alkitab adalah lambang
kerajaan.
2.
Pemerintahan yang palsu dan benar ( ps. 3 ), kecaman pada
pemerintahan yang palsu. Tuhanlah yang memberikan pemerintah dan kuasa.
Kekuasaan mempunyai tanggung jawab yang besar kepada Tuhan yang harus
dipertanggung jawabkan. Pangkal kemurtadan, kemerosotan dan korupsi adalah
kesalahan dalam mengunakan kekuasaan ( bd.pasal 5, memuji pemerintahan yang
benar yang akan datang).
3.
Hakekat agama yang benar ( 6: 1 – 8 ), yaitu melakukan
kehendak Allah ( 1: 5 ). Oleh karena itu setiap orang yang beragama perlu
bertanya dan meneliti pola dia beragama,
apakah sudah melakukan kehendak Allah atau belum.
4.
Allah mendakwa umat-Nya dan Dia memanggil gunung-gunung
dan bukit-bukit sebagai saksi, karena umat Tuhan menukar ibadah sejati dengan
ritualitas kosong dan Umat Allah memisahkan keadilan Allah dalam hidup
sehari-hari dengan tujuan menyembunyikan tindakan-tindakan mereka yang munafik.
Akhir
kitab ini ditutup dengan berita pengharapan, ada penghukuman, namun dibalik
semuanya itu, Tuhan juga memberikan
pengampunan kepada orang yang mau bertobat dan percaya kepada-Nya.
E.
Pemberitaan tentang Hukuman dan Harapan.
Ada
dua pemberitaan yang silih berganti tentang hykyman. Dalam Mik. 1:2-2:11,
diberitakan tenmtang hukuman. Kedua inu kota ker. Utara dan ker. Selatan
dituduh sumber percemarab yaang menodai
seluruh bangsa itu. Nabi Mikha menyerang
dan membeberkan dosa-dosa yang mengakibatkan adanya penghukuman, seperti
npenindasan sewenang-wenang dam kejam dari golongan atas terhadap orangmiskin
dan masyarakat rendah (Mik. 2:1-5,8-9) dan mencela kekerasan hati bangsa israel
terhadap nubuat nabi tentang hukuman ( 2:6-19). Selain itu dosa-dosa pemimpin
yang memeras golongan kecil (3:1-4) dan dosa-dosa nabi palsu yang menubuatkan
dan menyampaikam ucapan-ucapan yang menyesatkan. Jika upah besar mereka
berbicaba tentang berkat, jika tidak mereka berbicara dan menubuatkan
kecelakaan.
Dalam Mik. 6: 1-7, gunung-gunung
dipanggil menjadi saksi tergadap pertentangan Allah dengan umat-Nya. Allah
memegang tiga peran dalam menyatakan penghukuman, yaitu penggugat, jaksa
pemumtut dan hakim (lih. Mik. 6:9-16).
Pengharapan
Dalam
Mik.4), ada beberapa ciri tentang pengharapan amtara lain’ rumah, kerajaan-Nya
atas seluruh bumi (ay.2), kedamaian yang tidak ada taranya (*ay.3), keselamatan
dan lemakmuran sepenuhnya (ay.4). Belas kasihan terhadap prang-orang malang
(ay. 6-7). Pembahjaruan kembali perjanjian iman dan kejayaan politik (ay.8),
Yehuda menjadi terkemuka di antara bangsa-bangsa (ay. 9-10).
Raja Mesianik (Mik. 5). Tempat
kelahiran-Nya di Betlehem – Dia menjadi gembala sejati bagi umat Allah (ay.3).
Kerajaan Yehuda akam berjaya atas musuh-musuhnya, bukan karena kekuatan fisik,
tetapi karena kuasa Allah (5: 6-14). Campur tangan Allah yang membawa terang
dan menjalamkan penghukuman (ay. 8-9), yang memperlakukan musuh yang mengejek
israel pada saat mereka lemah dan Ia kembali akan menggembalakan umat-Nya (ay.
10, 14-17).
F. Kristus dalam Kitab Mikha.
Mikha
memperkenalkan Kristus sebagai Allah Yakub (4:2), Hakim semua bangsa (4:3) dan
Penguasa yang dinubuatkan lahir di Betlehem (bd.5:1 dgn. Mat. 2: 1-6). Para
imam dan ahli Taurat mengutip dari Mikha 5:2, ketika menjawab pertanyaan
Herodes mengenai kelahiran Mesias.
K I T A B N A H U M
Kitab Nahum membahas
secara khusus mengenai kerajaan asing yaitu Asyur. Kira-kira 150 tahun, sebelum
nabi Yunus berkhotbah (menyampaikan hukuman terhadap Niniwe) bangsa yang
terkenal jahat dan kejam. Pada waktu itu ada penyesalan/ pertobatan. Kemudian
Tuhan memakai Asyur sebagai cambuknya untuk menghukum bangsa Israel. Kemudian
kerajaan Asyur semakin besar hal ini membuatnya menjadi tinggi hati, sombong
(bdg. Ans. 16:18), maka melalui nabi Nahum dinubuatkan keruntuhan Niniwe.
I . LATAR BELAKANG
1.
J u d u
l
Kita tidak tahu banyak dalam PL tentang kehidupan pribadi Nahum, sebab
namanya tidak muncul di lain kitab kecuali, di (Luk. 3: 25). Nahum yang hidup
sesudah pembuangan. Nahum dalam bahasa ibrani atau Nakham, artinya
“penghiburan/penghibur” atau menarik nafas, bandingkan dengan nama Nehemia
artinya “ Tuhan menghiburkan “.
Walaupun arti namanya penghiburan, namun tidak satu pun dari nubuatannya
yang memberikan penghiburan pada bangsa lalim Asyur, yang menduduki Niniwe
sebab penghiburan hanya diberikan kepada Yehuda, menghibur dalam kesusahan
musuh. Nama ini dapat
dihubungkan dengan “ Naham “ (1 Taw. 4 : 19), Nahamani (Neh. 7 : 7), Menahem (2
Raja. 15 : 14) dan Tanhumet (Yer. 40 : 8).
Menurut sejarah banyak puing telah ditemui di daerah Palestina selatan
dengan tulisan “ dari Nahum bin Abdi “. Dari penemuan itu mungkin Nahum adalah
satu keluarga besar yang menjadi tukang-tukang periuk di Palestina.
2.
Tempat Asalnya
Menurut (1 : 1) asalnya dari “ Elkosy “, letaknya kurang jelas mungkin di :
n di Asyur 40 km, sebelah utara kota Niniwe (desa Al – Qosh).
n Para penulis di zaman leluhur menempatkan Elkosy disebelah selatan Yudea.
n Yerome ahli sejarah mengidentifikasikan Elkosy dengan kata El- Kanzeh
terletak di Galilea
n nama lain untuk Kapernaum (Kafar – Nahum
artinya desa Nahum).
Kalau dilihat dari penjelasan di atas dan tema kitab ini
menunjuk ke satu tempat di Yudea.
3.
Penulisan
dan Waktu
Waktu keruntuhan Niniwe dinubuatkan tahun 612 sM. Hal itu berarti kitab ini
ditulis sebelumnya. Untuk meyakini dapat dilihat dari perebutan kota Tebe oleh
raja Asyurbanipal thn 664/ 3 sM, sudah terjadi dan diceritakan (3: 8-10).
Dengan demikian, Nahum menyampaikan nubuatannya antara tahun 663-612 sM.
Kesimpulan, Nahum menulis/ melayani diantara
kedua tahun ini, jadi dapat diperkirakan
+ 650 sM. Hal ini diperkuat masa pelayanannya pada masa
pemerintahan raja Yosia, yang sejaman dengan nabi Zefanya dan Yeremia.
4.
Latar
belakang Politik
Nahum melayani dan hidup semasa/ sezaman dengan nabi Yesaya dan Mikha.
Ketika itu ia bernubuat kepada kerajaan Asyur yang berada dalam puncak
kemakmurannya (bd. Yes. 19 : 4). Pada waktu itu kerajaan utara dan
Selatan/Yehuda membayar upeti setiap tahun kepada Assiria/Asyur Tiglatpileser
I. Sesudah raja Asyur meninggal ia digantikan oleh Asyurbanipal, dan mereka/bangsa
israel dibebani pajak yang tinggi dan Hosea diangkat menjadi raja tetapi
kemudian ia memberontak pada Assiria. Kemudian
seterunya Babilonia bergabung dengan bangsa Media dan Persia menyerang
Assiria/ Asyur.
5.
Keunggulan
Asyur
a. Kemiliteran Asyur.
722 sM - Asyur telah merebut dan
mengalahkan Israel.
701 sM - Penyerbuan terhadap Yehuda oleh Sanherib
pada Zaman Hizkia.
+ 675 sM - Manasye ditawan ke Babel oleh raja Asyur (2
Taw. 33 : 11).
+ 640 sM - Asyur berada dipuncak kekuasaannya. Niniwe penuh dengan mangsa
dan rampasan (2 : 13 ; 3:
1). Cerita Nahum paling cocok dengan zaman ini.
612 sM - Niniwe dikalahkab oleh pasukan Babel +
Media + Skitia (pada bulan Ab / April / Mei).
Selain hal di atas yang turut menghancurkan Niniwe adalah
banjir sungai Tigris yang merusakkan sebagian dari benteng kota Niniwe (lih. 1
: 8 ; 2 : 6, 8). Kota itu dirampas oleh orang Media, raja tewas dan istana
dibakar. Hampir seluruh kota itu terbakar.
Menurut Athenaesus (seorang ahli sejarah), apinya
berkobar selama 15 hari (bd. 1 : 10 ; 2: 13 ; 3 : 3, 15). Kota itu menjadi
timbunan puing ( 3: 7 ). Niniwe menjadi tempat untuk kawanan domba (2: 13-15)
dan betul, sampai sekarang tempat kota ini adalah satu bukit yang bernama “
Tell Kuyunjik “ artinya bukit dengan
banyak domba.
b. Kejahatan.
Raja Asyurbanipal, yang
memerintah pada zaman Nahum terkenal sebagai raja yang luar biasa kejamnya. Dia
mengupas kulit para tawanan yang masih hidup dan memaksa seorang pangeran
membawa kepala rajanya yang dikalungkan dilehernya. Asyurbanipal sendiri satu
waktu pernah berpesta di bawah kepala raja Babel yang digantung di atas.
c. Keagamaan.
Raja Asyur dianggap sebagai wakil
dewa-dewa di bumi. Niniwe lambang dunia jahat, kekejaman (bdg. 1: 11), yang
memberi nasehat dursila kepada yang datang dari negeri Syam dengan maksud
menakuti dan mengacaukan Yerusalem (bdg. 2 Raja. 18, 19 dan Yezh. 36) juga
disebut sebagai bermulut kotor, meninggikan diri, menganggap dirinya lebih dari
Allah yang harus disembah. Asyur digambarkan sebagai musuh Allah dan dapat
dibandingkan dengan anti Kristus dalam kitab Wahyu (666).
d. Keadaan Yehuda.
Raja
Manasye memerintah tahun 686 –
642 sM, ia melakukan yang jahat di mata Tuhan (2 Raja. 21: 2), menyembah
berhala dan kemudian ditawan oleh Asyur, bertobat dibebaskan dan kembali ke
Yerusalem. Tetapi ia tidak sungguh-sungguh bertobat, masih tetap membuat dan
menyembah patung-patung (bd. 2 Taw. 33). Kemudian kerajaan Asyur menaklukan
Yehuda (1: 13), orang Yehuda tidak dapat merayakan hari-hari raya yang sudah
ditetapkan Tuhan (1 : 15). Akibat yang mereka alami Yehuda penuh dengan
pedagang dan pegawai asyur (3: 16 – 17).
Raja Amon memerintah tahun 642 – 640 sM . Jahat di mata Tuhan (lih. 2
Raja. 21 : 20), beribadah kepada berhala-berhala ( okultisme ).
Yosia, memerintah tahun 640 – 609 sM. Pada
pemerintahannya terjadi Reformasi (2 Raja. ps. 22 – 23). Ceritera Nahum tentang
keadaan Yehuda mungkin paling cocok dengan zaman itu.
e. Nabi-nabi yang
melayani pada waktu Nahum. Ada tiga nabi antara lain ; Yefanya, Yeremia,
Habakuk.
6.
Tema
dan Tujuan
Tema kitab ini adalah kehancuran/kejatuhan Niniwe sebagai pembalasan Allah
kepada bangsa lalim Asyur-Niniwe. Pertobatan Niniwe melalui peringatan nabi
Yunus, ternyata tidak bertahan lama, mereka kembali ke pola kehidupan mereka
yang kejam, bengis dan keji.
Sargon
II menghancurkan Samaria, Israel ditawan dan dicerai-beraikan tahun 722. SM.
Selanjutnya putra Sargon raja Asyur Sanherib (705-681 sM) menyerang Yehuda,
namun tentara malaikat menyelamatkan umat Tuhan karena doa Hizkia dan
memusnahkan 185 ribu tentara Asyur.
Akibat
kesombongan dan kekejamannya, Niniwe tidak mungkin lagi luput dari malapetaka
yang dinubuatkan Yang Maha Kudus melalui nabi Nahum. Semua kebengisan, kekuatan
dan kecongkakan Asyur akhirnya berhenti di bawah kedaulatan Allah. Kitab ini
ditulis untuk menghibur Yehuda (umat Allah).
II . SUSUN KITAB ( lihat bagan di belakang )
1 : 1 Judul
1 : 2 – 2 : 2. Kedaulatan Tuhan.
a. 1: 2 – 1: 8. Sifatnya, pembalas dan pelindung
b. 1: 9 – 2 : 2. Keputusannya
ay. 8. Yehuda harus selamat.
ay.
9. Niniwe harus hancur.
2: 3 – 3: 11. Pemusnahan kota Niniwe.
a. 2 : 3 – 14. Cara pemusnahan
b. 3 : 1 – 10. Sebab-sebab Pemusnahan
c. 3 :11 - 19. Tiada
pengobatan /pertobatan.
Ayat-ayat kunci; 1: 7-8; 3:7 (baca).
III . TEMA
dan MAKSUD KITAB
a. Tema
kitab ini adalah “Kehancuran Niniwe”. Tuhan oleh karena kekudusan-Nya dan
kebaikan-Nya menjadi pembalas terhadap musuh-musuh-Nya (bdg. Rom. 12: 19-21).
Siapapun dia penguasa dunia yang memiliki kekuatan luar biasa, dan bagaimanapun
kejahatan penguasa dunia dan manusia, Tuhan tahu, melihat dan akan menghukum.
Umat
Tuhan akan diselamatkan dari tangan “si jahat“ orang dursila (bhs. ibr. Belial (1: 15). Umat Tuhan akan dipulihkan
kembali (2 : 2). Oleh karena itu umat Allah (Yehuda) harus menyerahkan diri
kembali kepada Tuhan dengan cara :
1.
Merayakan hari raya
2.
Membayar nazar ( 1 : 15 ) - bd. Reformasi Yosia.
b.Tuhan pembalas kejahatan, sebab Dia Allah yang Mahakudus dan adil. Namun
walaupun Ia menghukum, dan juga lambat marah, dalam penghukuman tampak
kasih-Nya dan kuasa-Nya sangat besar (bd. Rom. 12: 19-21). Tuhan baik, Dialah
tempat perlindungan dihari-hari kesesakan, Dia mengenal mereka yang berlindung
di dalam-Nya.
c.Dalam menginterpretasikan kitab ini perlu dilihat :
1.
Nahum adalah
seorang nabi yang benar-benar berjiwa nasionalistis. Berdasarkan imannya kepada
Yahwe, ia mengumumkan keadilan Allah yang menentang ketidakadilan dan
sifat-sifat yang tidak berperi kemanusiaan bangsa Asyur.
2.
Sifat Yahwe
dilukiskan bahwa Yahwe adalah hakim untuk seisi dunia, dan kecemburuannya akan
menghancurkan yang bersalah. Hanya dengan hidup beriman, maka orang luput dari
kemarahannya dan dapat diperlakukan dengan hormat sebagai mahluk mulia.
3.
Kejatuhan Niniwe
jelas melukiskan, barang siapa hidup dengan, dalam ketidak adilan, ia juga mati
dalam ketidak adilan, dan barang siapa hidup dengan berprinsipkan kejahatan,
akhirnya akan dirangkul kejahatannya sendiri. Di sini ada satu peringatan bahwa
tidak ada suatu bangsapun yang tidak dapat dikalahkan. Oleh karena itu sikap
moral mempunyai makna yang besar dalam kehidupan umat Allah dan ini relevan
dengan kehidupan masa kini.
d. Kristus Dalam Kitab
Nahum.
Dalam kitab ini kita melihat Kristus sebagai Allah yang
cemburu dan Dia akan melakukan
pembalasan kepada musuh-musuh-Nya.
Aplikasi :
1.
Setiap generasi harus bertobat sendiri, dan tidak ada
cucu Allah. Bila pernah bertobat bahkan
dipakai Tuhan tidak berarti “selamat” kalau tidak setia pada Tuhan dalam
seluruh hidupnya.
2.
Keadilan dan hukuman Tuhan tidak selalu langsung datang
cepat. Mengapa ? Tuhan panjang sabar. Dia memberikan kesempatan kepada manusia
untuk bertobat (bd. Maz. 37).
3.
Sifat/ pribadi Allah :
Allah selaku
Hakim yang Adil, Dia tidak dapat dipengaruhi :
- Dia menghukum mereka yang berbuat jahat dan
yang menindas umat-Nya .
- Dialah yang Mahakuasa, Raja
pemerintah-pemerintah pun ada dalam kuasa-Nya dan akan dihukum-Nya dengan adil.
- Dialah yang membenarkan dan menolong orang
yang tertindas.
- Kasih setia-Nya tetap kepada mereka yang
berharap kepada-Nya.
4.
“ Murka yang benar “ dari Allah atas kejahatan, dosa dan
kekejaman.
5.
Tuhan Mahatahu hal itu nampak dalam:
a.
Pemusnahan kota Niniwe dinubuatkan
b.
Cara pemusnahan juga diketahui-Nya, dan diberitahukan-Nya
sebelumnya ( yaitu tentang banjir dan api dan perang ).
K I T A B H A B A K U K
Di antara nabi-nabi
kecil, nabi Habakuk merupakan nabi terakhir kerajaan Yehuda. Kalau Nahum dan
Zefanya menubuatkan kehancuan kota Niniwe, maka Habakuk sama sekali tidak
menyebutkan lagi Asyur sebagai suatu kekuatan yang berarti karena sudah hancur.
Pada masa akhir
kerajaan Yehuda, Babel merupakan kekuatan yang terbesar dan belum ada
tanda-tanda kemunduran. Kerajaan ini terkenal dengan kekejamannya, maka Habakuk
menubuatkan kehancuran Babel, musuh utama dan yang menyusahkan bangsa Israel.
Nubuat kehancuran Bebal merupakan hal yang “tidak masuk akal“ namun justru di
dalam hal inilah kebenaran rohani dinyatakan (bd. 2 Kor. 4 : 18 ; Ibr. 11 : 2 –
3).
Terhadap kerajaan
Yehuda, nada tulisan Habakuk sama seperti Yeremia yang sezaman dengannya
meratapi bangsanya dan menogor kesalahannya. Pada bagian-bagian permulaan dan
tengah kitab ini berisi kesedihan, kemudian ditutup dengan “ lontaran iman “
yang ceria dalam penantian dan iman. Dalam kebingungan karena akan diserbu
musuh (Babel), akhirnya nabi Habakuk bergantung pada Allah sebagai keselamatan
dan kekuatannya.
Catatan.
Ada tiga nabi yang bernubuat tentang
kerajaan yang menyusahkan bangsa Israel, antara lain nabi Obaja kepada
Edom, Nahum yang bernubuat tentang bangsa itu/ Niniwe, dan Habakuk yang
bernubuat tentang karajaan Kasdim ( Babel ).
I . LATAR BELAKANG
1.
Nama
Nama Habakuk dalam bahasa ibrani
ibr. “Khabaqquq “ dari kata kerja “ khabaq “ artinya memeluk, melipat memegang
tangan “yang merangkul“. Untuk memahami arti nama ini kita harus mehaminya
dalam bentuk aktif “seseorang yang memeluk atau bergantung”. Nama ini hanya
terdapat 2 kali saja, yang langsung menyebutkan status nabi. Rupanya pada waktu
yang sama ia juga bertugas di bait suci sebagai seorang Lewi yang harus
menyanyi, memainkan kecapi untuk ibadah (3 : 1 – 19 b ; bd. 1 Taw. 9 : 33 dan 1 Taw. 25 : 1-3).
Kegiatan yang lain dilakukannya menyampaikan ( ucapan illahi, penglihatan dan
dia juga berdoa (1 : 1 ; 3 : 1). Nabi ini dipakai Tuhan untuk menghibur dan
mengarahkan sisa orang percaya pada zaman yang jahat untuk tetap setia kepada
Tuhan.
2.
Penulis
dan Waktu.
Secara
jelas Habakuk mengindentifikasikan
dirinya sebagai seorang nabi dalam (Hab. 1:1 dan 3:). Ia berlatar belakang
seorang imam. Rupanya sesudah Niniwe hancur, kerajaan Kasdim Babel menjadi
kerajaan terbesar dan yang paling ditakuti di antara semua bangsa. Kitab ini
ditulis tidak lama sebelum penyerbuan Babel, jadi penulisannya diperkirakan
sekitar tahun 608 sM. (bd. 1: 5 – 11).
3. Keadaan Politik dan Kerohanian
a . Segi Politik.
Pada
zaman Habakuk Israel (ker. Utara) tidak ada lagi, karena telah dibuang ke Asyur
(+ 100 tahun yang lalu, sesuai dengan peringatan para nabi). Sekarang
Ker. Selatan ( Yehuda ) yang tinggal, tetapi diancam oleh kerajaan asing yaitu
Kasdim ( Hab. 1 : 6) dari Mesapotania dengan ibukota Babel. Habakuk menubuatkan
bahwa bangsa itu akan datang menguasai Yehuda (Hab. 1: 9). Memang betul tidak lama kemudian nubuatan Habakuk
itu digenapi, tiga kali berturut-turut orang Kasdim datang untuk menyerang
Yehuda dan Yerusalem antara lain :
Thn. 605 sM. Beberapa perkakas dari rumah Tuhan dan sebagian dari bangsa
diantaranya nabi Daniel, diangkut ke Babel sebagai tawanan (2 Taw. 36 : 6 – 8).
Yosia raja yang baik itu gugur ketika melawan Mesir. Ia diganti oleh Yoahas.
Tiga bulan kemudian diganti oleh Elyakim, namanya diganti oleh Firaum Nekho
menjadi Yoyakim.
Thn. 597 sM masa pemerintahan raja Yoyakhim, perbendaharaan bait suci dan
istana raja serta golongan atas dan menengah penduduk Yerusalem ( termasuk nabi
Yehezkiel ) ditawan ke Babel (2 Taw. 10). Dia raja yang jahat, menghujat Allah
dan membuang gulungan nabuat Yeremia ke dalam api (Yer. 36) . Ia mengulangi
dosa-dosa Manasye, merupakan masa-masa hari-hari terakhir kerajaan Yehuda, di
mana penuh dengan kejahatan dan ketidak adilan.
Thn. 586 sM. Bait suci dan tembok kota Yerusalem dihancurkan, sisa bangsa
Yehuda di buang ke Babel (2 Taw. 36 : 17 – 20). Dengan demikian dapat
diperkirakan masa pelayanan nabi Habakuk
berlangsung sebelum tahun 605, yaitu pada bagian akhir zaman raja Yosia (yang
memerintah sampai tahun 609 sM).
b . Segi Rohani.
Penghancuran yang akan datang melalui Babel tidak karena
kekuatan militer kerajaan Babel
melainkan karena kehendak dan penentuan Tuhan sebagai jawaban atas kejahatan
bangsa Tuhan sendiri. Habakuk menyebut 11 macam dosa di Yehuda (Hab. 1 : 2 – 4.
baca).
4.
Tema
dan Tujuan Kitab Habakuk.
Tema kitab ini adalah orang benar hidup karena percayanya. Tema ini muncul
dari kebingungan Habakuk, berkaitan dengan “iman” dan masalah yang dihadapi
bangsanya :
a.
Mengapa Allah tidak menjatuhkan hukuman atas kejahatan
yang semakin meningkat dan merajalela di Yehuda (1:1- 4) ?
b.
Mengapa Allah yang Kudus memakai bangsa lalim seperti
Babel sebagai alat penghakiman (1: 12 - 2:1) ?
Dalam
kebingungannya Habakuk menggumulinya dalam terang firman Tuhan, yang akhirnya
dapat menyingkapkan teka-teki dalam pergumulan imannya selama ini, dan akhirnya kitab ini ditutup dengan kemenangan
iman, orang benar akan hidup oleh imannya. (2: 4).
II . SUSUNAN
( lihat bagan di belakang )
1. Judul ps.
1 : 1
2. Situasi Yehuda ps.
1 : 2 - 4.
3. Bangsa Babel sebagai bahaya ps.
1 : 5 – 11.
4. Doa I : “mengapa Tuhan diam” ps. 1: 12 – 17.
5. Sikap I : “beriman” ps. 2 : 1 – 7.
6. Hukuman atas Yehuda ps.
2 : 6 – 20
7. Doa II : “ Tuhan akan menghakimi”
ps. 3 : 1 – 15.
8. Sikap II : “bersukacita dalam
iman” ps. 3 : 16 - 19
Ayat-ayat kunci baca; 3: 17-19, dan kata
kunci; 2:4.
III . TEMA –TEMA
PENTING
1.
Apakah
Tuhan tidak Adil ?
Perasaan nabi Habakuk sangat peka terhadap ketidak adilan. Sangat sulit
bagi dia untuk menyesuaikan kepercayaannya kepada Allah yang Mahaadil dengan
apa yang dia alami (bdg. Maz. 73 : 14 ; Yer. 12 : 1 -2 ) :
a.
Mengapa justru orang benar yang harus menderita di bawah
orang-orang jahat ? (1 : 3 – 4). Dan yang lebih berat lagi untuk hamba Tuhan
ini adalah pergumulannya, mengapa Tuhan
tidak mendengar doanya dalam hal ini untuk mencegah kejahatan orang
fasik itu ( 1 : 2 ). Hukuman Tuhan terhadap Yehuda tidak menyeluruh, Ia
membiarkan sisa-sisa umat-Nya hidup untuk melanjutkan misi keselamatan dan
berperan sebagai bangsa yang dibaharui. Pada saat jawaban Tuhan datang, yaitu
bahwa tidak lama kemudian Tuhan sendiri akan campur tangan dan membela
orang-orang yang benar justru membawa pergumulan yang baru untuk Habakuk. Hukuman
Tuhan terhadap Yehuda yang dasyat, tidak menyeluruh, Ia akan membenarkan sisa
umat-Nya yangf percaya hidup untuk melanjutkan misi keselamatan sebagai
landasan untuk bangsa yang dibaharui.
b.
Mengapa Tuhan akan memukul bangsa Israel bukan
dengan “ tongkat yang suci “ melainkan
melalui satu bangsa yang justru lebih jahat dari pada bangsa Israel ?
Pandangan Habakuk ini sebagai manusia sangat terbatas dan keliru, namun
yang baik pada dia dalam kebingungannya ia tidak meninggalkan Tuhan, melainkan
mencurahkan isi hatinya, pergumulannya kepada Tuhan. ( bd. arti nama Habakuk ).
Ia sungguh menantikan jawaban Tuhan (2 : 1) yang akhirnya menenangkan hatinya
kembali.
Tuhan menjawab nabinya
dengan lima “celaka“ terhadap Babel, tongkat-Nya, karena Babel tidak hanya
melaksanakan apa yang ditugaskan Tuhan kepadanya, melainkan menyerang Israel
dengan cara kejam yang berlebih-lebihan. Tuhan melihat siapa yang tak benar
yang “membusungkan dada – tidak lurus hatinya “. Oleh sebab itu Babel sendiri
akan menanggung hukuman dari Tuhan. Keadilan Tuhan sempurna tanpa cela, baik
dalam jemaat-Nya maupun pada dunia.
Sikap kita dalam menghadapi kebingungan dan pergumulan:
1. Menyampaikan dalam
doa, dan jangan berdosa terhadap Tuhan.
2. Menantikan Tuhan dan keadilan pada saatnya.
2.
Orang
percaya akan tetap Hidup.
Dalam kitab ini nampak jelas perbedaan antara orang fasik dan orang percaya
. Orang fasik adalah orang jahat di Yehuda dan
kerajaan Babel. Yang disembah orang fasik adalah kekuatannya sendiri (1
: 11). Walaupun mereka membusungkan dada, itu sia-sia sebab sebentar lagi
mereka akan dipotong/ dihukum Tuhan sebab mereka “ tidak lurus hatinya “ (2 :
4). Berbeda dengan orang benar, akan hidup karena percayanya dan takut akan
Tuhan .
Ciri khas
orang benar hanya satu yaitu “percaya” (ibr. emuna (2: 4). Kepercayaan terhadap
apa yang telah diucapkan Tuhan (ibr. aman, batakh) , bhs. Yunani ‘pistis’
artinya tidak bergoyah, itulah tanda orang benar dari dahulu (lih. Kej. 15 : 6
; Yes. 28 : 16 ; 30 : 15). Percaya berarti menyerahkan diri secara total dan
tetap kepada Tuhan sama seperti seorang anak yang mempercayai kata dan kuasa
bapanya sepenuhnya. Oleh sebab itu yang
akhirnya menang, bukanlah kerajaan yang
berkuasa melainkan orang sederhana itu yang tidak dapat berbuat selain dari
pada hanya mengantungkan diri sepenuhnya kepada Allah dan pemeliharaan-Nya.
Jawaban dari
Tuhan atas pergumulan Habakuk begitu pasti sehingga harus ditulis dan diukirkan
oleh nabi Habakuk pada loh-loh agar dapat dibaca setiap orang yang lewat (2:
2). Jawaban ini juga menyelesaikan segala keragu-raguan nabi Habakuk sendiri
mengenai “ ketidak adilan Tuhan “.
3.
Doa
Nabi Habakuk
a.
Tuhan datang untuk menghukum, sekarang tinggal ia
menyembah Tuhan atas hikmatnya yang jauh melebihi segala pikiran manusia.
b.
Tuhan datang untuk menyelamatkan orang percaya. Dengan
firman dari Tuhan ini Habakuk dapat menghadapi segala kebingungan, kesukaran
bahkan kesusahan yang akan datang, walaupun secara manusia ia gemetar (Hab.3:
13).
c.
Orang percaya tidak lepas dari akibat penghukuman Tuhan.
Sekarang Habakuk tahu bahwa maksud segala hukuman, bencana. Dalam bencana dia
percaya Tuhan akan datang untuk menyelamatkan semua orang yang percaya
kepada-Nya. ( Hab. 3: 13 ).
Pengetahuan dan
keyakinan pada firman Allahlah yang akan memberi kekuatan (3: 19) kepada
Habakuk, dan semua orang percaya untuk dapat tetap bertahan dalam segala
penderitaan, bahkan untuk memuji Tuhan dalam dan untuk semuanya itu (Hab. 3 :
17 – 19). Hanya dengan mata iman yang diterangi oleh Firman dan janji Allah
yang pasti kita dapat melihat Tuhan bekerja dibalik segala kesusahan dan
penderitaan untuk mendatangkan keselamatan dari Tuhan yang sempurna bagi kita
(bdg. Yak. 1:2).
4.
Kristus Dalam Kitab Habakuk
Dalam kitab
ini Kristus digambarkan sebagai Juruselamat. Kata “keselamatan” yang muncul
tiga kali dalam (Hab. 3:13, 18), adalah akar kata : (Yeshua) – Yesus. Mat.
1:12. Dia dipandang sebagai Sang Kudus (1:12 bdg. 1. Yoh. 1:9), dan orang yang
hidup oleh iman (2: 4), di mana suatu hari kelak akan memenuhi bumi dengan
“pengetahuan akan kemuliaan Tuhan, seperti air yang menutupi lautan” (2:14).
5.
Habakuk
“ Kakek Reformasi “
Kitab Habakuk yang kurang dikenal inilah yang memainkan peranan penting
dalam reformasi, di mana “ hati Injil “ ditemukan oleh Dr. Marthin Luther thn.
1514 yang mendasari reformasi pada satu saat ia membaca Roma. 1 : 17 ( baca ).
Tuhan membukakan kepada Marthin Luther kebenaran dan
dasar Alkitab yang sekian lama
“tertutup“ yaitu bahwa manusia tidak mungkin dibenarkan di hadapan Allah
berdasarkan perbuatannya yang baik dan saleh (Rom. 3 : 20 , 28), melainkan
semata-mata atas dasar iman yang mempercayai bahwa keselamatan telah dikerjakan
untuk kita oleh Yesus Kritus.
Marthin Luther telah menemukan kembali jantung
pemberitaan Paulus. Dan Paulus sendiri hanya mengutip kebenaran firman Tuhan
ini dari nabi Habakuk (2 : 4) bd. (Rom. 1: 4 ; Gal. 3 : 1 ; Ibr. 10 : 37 – 39).
Itulah sebabnya Habakuk disebut “ Kakek Reformasi “.
Habakuk
:
:
Paulus
:
:
Marthin
Luther.
Kita melihat bahwa dalam Perjanjian Lama tidaklah “ out
of date “ , melainkan Firman Tuhan yang tidak mempunyai batas berlakunya,
sehingga selalu sangat “ up to date “ dan memanggil kita kepada iman yang tidak
goyang, dan iman itulah yang akan membawa kita kepada keselamatan yang kekal.
K I T A B Z E F A N Y A
Nabi Zefanya sezaman dengan nabi Yeremia dan ia dari kalangan raja. Dia
sezaman dengan raja Yosia raja Yehuda (640 – 609 sM) – lih. 1: 10. Setelah
pelayanan Yesaya dan Mikha, kira-kira 50 tahun tidak ada lagi kedengaran suara
nabi (tanpa nabuat selama dua angkatan), lalu muncullah Yeremia dan Zefanya
memecahkan kesunyian. Pada waktu itu bangsa israel jatuh dalam kekafiran/
penyembahan berhala, penyembahan kepada Yehovah diabaikan. Raja-raja jahat
seperti Manasye, dan anaknya Hizkia pada waktu pemerintahan mereka keadaan
moral dan agamawi orang Yahudi mundur. Ia menentang kebangkitan agama/ibadah
serta menghukum, dan menganiaya dan bahkan sampai menumpahkan darah mereka yang
setia kepada Tuhan/ agama Yahudi (lih. 2 Raj. 21: 26). Pada waktu itu terjadi,
bangsa israel menjalankan penyembahan pada berhala di bukit-bukit pengorbanan
(bd.2.Raj. 23: 5; 2 Taw. 33: 6). Dalam situasi inilah Zefanya melayani dan
dalam pelayanannya ia memperingatkan tentang hukuman, pembaharuan dan masa
depan.
Zefanya adalah seorang nabi yang tegas, berbicara jelas, sederhana dan
kadang harus menahan diri, dan emosi terhadap kelakuan bangsanya. Dalam
pelayanannya ia menggunakan daya imajinasi yang mengesankan dengan
lukisan-lukisan yang hidup.
I . LATAR BELAKANG
1. J u
d u l
a.
Nama. Zefanya dalam bahasa Ibr. “Tsaphan-yah” yang
berarti tersembunyi atau “ disembunyikan Yahweh “. Judul dalam Septuaginta dan
Vulgata “Sophonias”.
b.
Silsilah Zefanya luar biasa panjang, biasanya dalam
silsilah nabi-nabi lain hanya nama ayahnya saja disebut, mungkin ia ingin
menunjukkan hubungannya dengan raja Hizkia. (1: 1). Waktu dan jarak
pemerintahan raja Hizkia dan raja Yosia tidak begitu jauh, tetapi dapat juga
(bisa jadi) nabi Zefanya seumur dengan raja Yosia.
c.
Tempat. Yerusalem yang
digambarkan dengan banyak perincian (1: 10-11). Oleh karena itu diperkirakan
bahwa Zefanya adalah penduduk Yerusalem.
2. Penulis dan Waktu
Dalam (1:1) tercantum dalam kitab ini ditulis oleh Zefanya bin Kusyi bin
Gedalya bin Amarya bin Hizkia. Dalam kitab ini ditulis silsilah yang panjang,
hal ini memberi kesan adanya darah biru sang nabi. Ternyata dia adalah cicit raja
Hizkia yang terkenal saleh.
Zefanya melayani pada zaman raja Yosia (+ 639 – 608 sM). Yosia mulai
memerintah pada usia yang masih muda (8 tahun). Setelah ia dewasa dia
membersihkan Yehuda bagian selatan dari berhala-berhala (2 Taw. 34 ; 2 Raja.
22.). Raja Yosia juga memperbaiki Bait Allah. Ketika perbaikan bait Allah
dilakukan ditemukan kitab Taurat ( 2. Raja. 22 : 8,... ; 2. Taw. 34 : 14,... )
itu kira-kira tahun 621 sM, kemudian terjadi reformasi.
Rupanya reformasi yang dilakukan Yosia tidak berakar dalam kehidupan
bangsa Israel. Revival nampak mengesankan dari luar, tetapi setelah berlangsung
selama enam tahun baru kelihatan, rupanya tidak mendalam hanya secara fisik –
tidak secara rohaniah. Penduduk Yerusalem dan Yehuda digambarkan dalam (Zef. 1
: 4 - 5), hidup tidak sesuai dengan
pembaharuan rohani (reformasi yang dipimpin raja Yosia ). Di perkirakan
bahwa kitab ini ditulis sebelum masa reformasi, yaitu pada tahun + 628
sM. Di mana kota Niniwe belum jatuh,
dimusnahkan (lih. 2 : 13).
Latar belakang historis, Manasye naik
tahta thn 687 SM, pada waktu itu kerajaan Yehuda dikuasai Asyur. Raja Manasye
tunduk dan setia kepada Asyur, maka penduduk dipaksa menyembah dewa-dewa kafir,
dan beribadah kepada berhala, dewa bulan, bintang dan mempersembahkan anak-anak
sebagai korban persembahan. Dalam tradisi raja-raja di israel Manasye dianggap
sebagai raja yang paling jahat, dalam pemerintahannya merajalela ketidak adilan
dan sikap acuh terhadap Allah. Dalam keadaan inilah nabuat ini disampaikan nabi
Zefanya, (red. ada pendapat diucapkan sebelum reformasi Yosia).
3. Tema dan Tujuan
Tema kitab ini adalah “Diselamatkan untuk menerima berkat“. Kitab ini
menyajikan secara luas mengenai Hari Tuhan. Nubuat Hari Tuhan, untuk
memperingatkan Yehuda dan Yerusalem akan datangnya “Hari Tuhan” yang dasyat
(1:14), sebagai ganjaran atas kemerosotan moral dan kemunduran rohani.
Hari Tuhan sebagai penghakiman, mengacu pada kekudusan
dan keadilan Allah yang harus menghancurkan dosa sekaligus menuntut
bangsa-bangsa untuk bertanggung jawab dihadapan-Nya. Di sisi lain melalui
nubuatan yang disampaikan Nabi, Allah juga mengajak umatnya bertobat, agar
mereka menikmati berkat dan perjanjian Tuhan.
Ada
kemungkinan peringatan Zefanya mempengaruhi raja Yosia sehingga ada reformasi.
Selain tentang hari Tuhan nabi Zefanya juga menubuatkan kebinasaan Asyur, dan
penggenapannya terjadi tahun 612 sM
Niniwe jatuh.
II. SUSUNAN
(lihat bagan di belakang)
1. Judul : Apa dan siapa
Zefanya ps. 1 : 1
2. Pemberitaan hari Tuhan ps.
1: 2 – 2 : 3.
Universal hari Tuhan ps. 1 : 2
– 3
Berpusat di Yerusalem ps. 1: 4 – 18
Pintu Harapan ps.
2 : 1 – 3.
3. Pengenaan hari Tuhan ps.
2 : 4 – 3 : 8
Terhadap bangsa-bangsa ps. 2 : 4 – 15
Terhadap Yerusalem ps. 3 : 1
– 8
4. Kemenangan Tuhan
Yerusalem baru ps.
3 : 9 – 13
Israel baru ps.
3 : 14 – 20.
Kalimat-kalimat dan konsep -
konsep yang diulangi :
“ Hari Tuhan “ (1 : 7,8,14 ; 2: 2, 3 ; 3 : 16).
“ Seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Nya ( Ku ). (1 : 18 ; 3
: 8).
“ Tuhan ,... di antaramu “ (3 : 15 – 17).
“ Sisa “ (2 : 7, 9 : 3: 13,19).
“ Rendah hati “ (2 : 3
a ; 3 : 12).
“ Congkak, meninggikan diri “ (2 : 8, 10, 15 ; 3 : 11).
Ayat-ayat kunci baca ; 1:7, 12; 2:3; 3:8.
III . TEMA-TEMA PENTING
Hari Tuhan penghukuman atas
Yehuda/ Yerusalem – dan keselamatan untuk sisa
Israel (orang yang percaya dan setia kepada Allah). Ayat-ayat untuk
penghukuman terhadap Yehuda (lih. 1 : 4 -18 ; 2 : 1 -3 ; 3 : 1 – 7).
Penghukuman atas bangsa bangsa ( lih. 1
: 2 – 3 : 18 ; 2 : 4 – 15 ; 3 : 8 - 10 , 14).
1.
Hari Tuhan
Hari Tuhan mencatat dua aspek kudus yaitu penghakiman (hukuman) bagi
orang jahat dan berkat (pemulihan) bagi orang percaya, kartena dimurnikan oleh
penderitaan, sehingga dapat melayani-Nya lebih murni.
a.
Sama seperti kitab Obaja, Yoel, Amos dan Yesaya, kitab
Zefanya juga membicarakan hari Tuhan. Namun kekhususan berita nabi Zefanya :
penghukumannya untuk seluruh dunia, secara universal (lih.1 : 2 – 3, dan bdg. Kej. 6 : 7 dst. air Bah ), tetapi lebih ngeri dari pada air Bah).
b.
Namun penghukuman akan di mulai dengan Yehuda.
Penghukuman terhadap Yehuda memang keras, namun bukanlah akhir segalanya. Ia
memulihkan sisa-sisa umat Allah, kasih dalam perjanjian-Nya tetap menang.
Penghukuman merupakan segi positif untuk pemulihan, tanpa itu sisa israel yang
dimurnukan tidak muncul. Sisa Yehuda akan berkuasa atas musuh-musuh Allah (Zef.
2:7), melayani Allah dengan rendah hati, jujur dan tulus (Zef. 3:12-13) dan
mereka merupakan pasukan yang berjaya karena percaya kepada Allah (Zef. 3:17).
Zefanya juga melihat kesombongan. Allah tidak membiarkan kesombongan, harapan
satu-satunya bagi umat Allah, terletak pada pengakuan kepada Allah akan
kelemahan mereka ( Zed. 2:3).
c.
Sifat – sifat hari Tuhan.
Melenyapkan semuanya (1 : 2 , 18 ; 3 : 6) – sudah dekat (1 : 7, 14) – hari
perjamuan korban (1 : 7 - 8) – hukuman (1 : 8) – teriakan (1: 10) – ratapa1 :
10) – keruntuhan hebat (1 : 10) – kekayaan dirampas (1 : 13) – rumah-rumah dan
kota-kota menjadi sunyi (1 : 13 ; 2 : 4, 9, 13) – cepat datang (1 : 14) – pahit
(1: 14) – pahlawan akan menangis (1: 14) hari kegemasan (1: 15) – hari
kesusahan dan kesulitan (1 : 15) – hari kegelapan dan kecuraman (1: 15) – hari
berawan dan kelam (1 : 15) – menyusahkan manusia (1 : 16) – hari peniuapan
sangkakala dan pekik tempur (1: 16) – darah dan usus tercurah (1 : 17) – hari
kegemasan Tuhan (1 :18) – bumi dimakan habis oleh api (1 : 18 ; 3 : 8) –
kebinasaan dasyat (1 : 18 ; 2 : 5) – Ekron dibongkar-bangkirkan (2 : 4) –
celakalah (2 : 5 ; 3 : 1) – Moab dan Amon menjadi pedang jeruji tempat
penggalian garam (2 : 9) – Tuhan mendasyatkan mereka (2 : 11) – para allah
orang kafir dilenyapkan (2 : 11) – orang Etopia mati tertikam (2 : 12) – Tuhan
mengacungkan tangan-Nya (2 : 13) – Asyur dibinasakan (2 : 13) – Niniwe menjadi
tempat binatang liar (2: 15) – jalan-jalan dirusakkan (2: 15 ; 3: 6) – tidak
ada penduduk (2 : 4, 9 ; 3: 6) – geram Tuhan ditumpahkan (3 : 8) – orang-orang
congkak disingkirkan (3 :11).
d.
Kapan digenapi ?
Waktu dekat dalam konteks kitab ini (1 : 7. 14) thn. 586 sM.
Akhir zaman (1: 2, 3, 18 ; 3: 8).
2.
Keselamatan.
a.
Hanya untuk sisa (2 : 1 - 3 ; 3 : 13) :
Syaratnya harus bertobat, orang harus hidup benar adil ; supaya
diselamatkan pada hari penghukuman yang pasti akan datang. Oleh karena itu
carilah Tuhan (2:3) - Aku akan,... demikian firman Tuhan. Mencari Tuhan dengan
rendah hati dan lemah lembut (3: 12), cari perlindungan pada nama Tuhan (3 :8,
12).
b.
Keselamatan disebabkan pertobatan, bukan karena perbuatan
amal manusia, melainkan perbuatan Tuhan.
1. Aku memberikan bibir lain yang bersih (3 : 9)
2.
Aku menyingkirkan orang congkak (3 : 11).
3.
Akan kubiarkan (3 : 12)
4.
Ia membaharui (3 : 17).
5.
Aku akan bertindak (3 : 19).
6.
Aku membuat... memulihkan (3 : 20).
c.
Janji-janji untuk sisa yang tertinggal akan :
1.
Terlindung pada hari kemurkaan Tuhan (2 : 3)
2.
Mendiami daerah di pinggir laut, Filistin (2 : 7).
3.
Memperoleh warisan dari Amon dan Moab (2 : 9)
4.
Tidak malu, karena orang-orang durhaka disingkirkan (3 :
11).
5.
Raja Israel, yakni Tuhan, ada di antaramu (3 : 15).
6.
Mengumpulkan sisa yang tertinggal (3 : 20)
7.
Diberi nama termasyur (3 : 20).
d.
Orang percaya antara bangsa-bangsa (3 : 9 – 10) .
1.
Akan menyembah Tuhan
2.
Akan diberi bibir lain
3.
Akan memanggil nama Tuhan
4.
Akan membawa persembahan.
3.
Kristus
Dalam Kitab Zefanya.
Di tengah-tengah
malapetaka dan aniaya besar, Mesias dilukiskan sebagai Sang Kebenaran (3:5 -
bdg. Why. 16:1), dan Raja Israel yang dielu-elukan ( 3:15 ).
Pernyataan
Zefanya mengenai hari murka Allah yang menimpa orang jahat (1: 2-3 - bdg. Mat. 13:40 - 42), dan hari
keselamatan bagi umat-Nya (1:14-15 bd. Mat. 24:31) menyumbang kepada pernyataan
tentang akhir zaman, di mana Anak Manusia akan datang menghakimi yang hidup dan
yang mati (Rom. 9:22-23).
IV . Aplikasi.
1. Aplikasi 1 : 1 - 3
: 7 (pada masa kini).
Akhir
zaman yang akan datang (1 : 2 – 3 ; 2 .Pet. 3 : 10 - 12 )
Apakah
kita mengkhotbahnya ? (1 : 18 ; 3 : 8)
Tidak bisa menyelamatkan diri dengan uang (1 : 18)
Yang harus bertobat, adalah orang benar menurut dirinya
sendiri (2 :1 - 3), sebab “ rumah Allah ” pertama-tama
dihakimi (1 Pet. 4 : 17). Sebab dosa-dosa para pemuka agama/ bangsa sangat beratnya dan dampak dosa mereka akibatnya luas (1 : 8 ; 3 : 3 – 4).
2. Definisi dosa ?
Banding (1 : 17)
“berdosa kepada TUHAN” , dengan (1. Yoh 3 : 4).
3. Hari Tuhan.
Untuk
sebagian orang penghukuman, untuk sebagian orang yang percaya hari pemulihan/
berkat.
4. Janji pertama kepada Israel/ Abraham (Kej. 12 :1 – 3).
Adakah nubuatan dalam Zefanya yang
menggenapi janji tersebut?
- Memberkati engkau (3 : 20).
- Namamu masyur (3 : 20).
- Mengutuk orang yang mengutuk ( 3 : 11,
15, 19 )
5. Bandingkan (3 : 11 – 20), dengan (Rom 11: 25 – 28). Israel akan
diselamatkan.
6. Kerajaan Sang Mesias lebih banyak diberitakan dari pada kehidupan Mesias
di bumi.
K I T A B H A G A I
Ada tiga nabi sesudah
pembuangan yaitu Hagai, Zakharia dan Maleakhi. Pelayanan mereka meliputi masa
dari tahun 536 sM. sampai dengan 400 sM. Khusus dalam kitab Hagai dan Zakharia,
kita melihat dalam kedua kitab ini dijelaskan secara terperinci tentang keadaan
sebelum tibanya Ezra dan Nehemia di Yerusalem. Dalam kedua kitab ini, nama
Darius muncul masing-masing tiga kali, hal itu mungkin karena ia ramah terhadap
orang Yahudi yang telah kembali dari pembuangan (Ez. 4 : 23 – 6: 22).
Hagai dan Zakharia
melayani pada masa permulaan “restorasi” sedangkan Maleakhi pada masa
berikutnya ( thn 400 SM ). Setelah kita nanti mempelajari masing-masing kitab,
maka kita akan tahu perbedaaan tugas-tugas mereka itu.
I.
LATAR
BELAKANG
A.
J u d u
l
Hagai
dalam bahasa Ibrani adalah “Khagag” yang menjadi khaggay yang artinya
“merayakan, seperti pesta, menari “.
Dalam Septuaginta Aggaios dan dalam Vulgata Aggaeus. Nama Hagai juga disebut
dalam (Ezra 5:1 ; 6:14), dan sembilan kali dalam kitab Hagai.
B. Penulis dan Waktu
Hagai dikenal tidak hanya melalui kitabnya
ini, ia juga disebut-sebut dalam (lih.Ezra. 5:1-2; 6:14). Ia memperkenalkan
dirinya sebagai “Nabi Hagai” (1:1) namun tanpa silsilah. Ia hidup sezaman
dengan Zakaria dan Zarubabel, oleh karena itu tidak perlu diragukan lagi bahwa
Hagai yang dimaksudkan adalah penulis kitab ini. Adalah tepat, Hagai penulis
sebab ia merupakan nabi yang mendorong dan menguatkan bangsa Yahudi untuk gigih
membangun kembali Yerusalem, dan ia juga dapat menyaksikan kenyataan
pembangunan itu, sehingga ia pantas ikut “ merayakan, memestakan dan menari “.
Latar belakang kehidupannya tidak disebutkan, yang pasti
ia ikut di tawan ke wilayah Babel dan
sebelum dibuang ia hidup di Yerusalem di tengah kemuliaan lahiriah bait Allah.
Kemudian ia kembali dalam kelompok pertama yang dipimpin oleh Yerubabel dan
imam Yoshua thn. 536 sM (bd. Ezra 2: 2 ). Hagai juga menyaksikan bagaimana
pembangunan bait Allah tahap pertama gagal akibat perlawanan-perlawanan orang
Samaria (musuh-musuh mereka).
Hagai mengasihi bait Allah dan mengerti akan derita
bangsa Israel tanpa bait Allah. Nabi ini dapat disebutkan sebagai nabi yang
dapat langsung melihat hasil pelayanannya. Bersama dengan Zakharia, Hagai
merupakan pasangan pelayanan yang saling melengkapi (Ezr. 5 : 1 ; 6: 14). Waktunya ketika dekrit dikeluarkan raja Persia Koresy ( thn.538 sM), hampir
50.000 orang Yahudi diijinkan kembali pulang ke Yerusalem termasuk Zarubabel,
Imam Besar Yosua, Nabi Hagai dan Zakaria (Ezr. 1: 2 - 4).
Pada
tahun kedua kepulangan mereka, fondasi Bait Suci diletakkan (Ezr. 3: 8-13; 5:
16). Pembangunan itu terhambat oleh karena gangguan orang Samaria, dan tekanan
Persia ditambah lagi kemunduran kerohanian umat Tuhan. Pada pemerintahan raja Darius (520 sM) tahun kedua masa pemerintahannya,
Tuhan mengutus Hagai untuk mendorong umat Yahudi dalam merekonstruksi Bait Suci
mereka (1:1 bd. Ezr. 5:1-2). Rupanya berita yang ditulisnya ini di tandai pada
tahun itu semua. Sebagai buktinya ada empat
kali firman Tuhan dengan perantaraan Hagai, masing-masing dinyatakan dengan
tanggal dan tekanan tersendiri yaitu :
1.
Berita pertama, mendorong bekerja, tgl 1/ 6 / 520,
tekanannya ” Bangunlah Rumah itu “ (1: 8).
2.
Berita kedua, meneguhkan kemauan dan kemampuan, tgl 21 /
7 / 520, tekanannya “ Aku ini menyertai kamu “ (2 : 5).
3.
Berita ketiga; menguatkan Iman, tgl 24 / 9 / 520,
tekanannya “ Mulai hari ini Aku akan memberi berkat “ (2 : 20).
4.
Berita keempat, menenteramkan hati, tgl 24 / 9 / 520,
tekanannya “ Pada waktu itu,... Aku akan mengambil engkau “ (2 : 24).
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan kitab ini ditulis Hagai sekitar tahun 520
SM. Pada saat itu umat Tuhan melalaikan kewajiban kepada Tuhan (agama), dan
sibuk dengan kepentingan sendiri. Pada waktu itu Bait Allah merupakan pokok
yang dipermasalahkan sebab mereka mengabaikannya.
Catatan
: Perhatikan data ini :
568 sM - Bait Allah dihancurkan.
539 sM - Babel diruntuhkan oleh
Koresy.
538 sM - Dekrit
Koresy ; bangsa Yahudi pulang (bd. Ezr. 1: 1 - 4).
536 sM -
Pelaksanaan pemulangan gelombang pertama (Ezr. 1: 5 – 2 : 7; Neh. 12).
536 – 535 sM
(bdg. Ezr. 3 : 1 – 6). Membangun mezbah dan persembahan korban.
535 – 534 sM
(bdg. Ezr. 4 : 1 – 5), Pembangunan berhenti.
520 sM Pekerjaan
pembangunan bait Allah selesai.
Catatan
lain yang menguatkan apa yang ditulis dalam (Hag. 2 : 9), menjadi kenyataan
dengan peristiwa Yesus mengajar di bait Allah pada masa PB.
C . Tema dan Tujuan
Tema kitab ini adalah “ Carilah dahulu Kerajaan Allah “.
Isi kitab ini merupakan rangkuman laporan pasca pembuangan yang merupakan
rekonstruksi bait Suci. Dalam mendorong semangat umat Yahudi yang mengalami
banyak hambatan, dan Hagai memiliki keyakinan dan kesadaran yang kuat bahwa
berita yang disampaikannya berasal dari Tuhan. Ia berulangkali menegaskan
otoritas beritanya dengan mengawalinya “ Demikianlah firman Tuhan semesta alam
”. Hagai menulis untuk memberikan
semangat bagi kaun Yahudi yang baru pulang untuk membangun kembali Bait Suci di
Yerusalem.
II . Susunan ( lihat bagan di belakang )
A. Khotbah pertama
Teguran Tuhan dan tanggapan ; ps.
1 : - 1 : 15 )
Teguran Tuhan ps.1
; 1 – 11
Respon ps.
1 : 12 – 15.
B . Khotbah ke II,
III, IV. ps.
2 : 1 - 23.
Khotbah I – II
dorongan semangat ps. 2 : 1 – 10
Khotbah III ps.
2 : 11 – 20
Kecusian ps.
2 : 11 – 15
Akibat – berkat ps.
2 : 16 – 20
Khotbah
ke IV akibat ketaatan dan janji ps. 2 :
21.
Dalam
khotbah-khotbah ini janji itu diturunkan kepada Yerubabel sebagai keturunan
Daud, di mana tahtanya akan tetap (bd. Maz. 89 : 21 – 38; 2 Sam. 7 : 16) –
mengacu langsung kepada Mesias (bd. Luk. 1 : 31 – 33).
Ayat-ayat kunci
baca: 1 :7-8, 14 ; 2 : 6- 9, dan terutama 1: 8.
III . POKOK-POKOK PENTING “Amanat”.
1. Amanat.
Amanat Pertama :
Hagai
menyalahkan bangsanya karena melalaikan pekerjaan membangun bait Allah hal itu (melalaikan Tuhan, agama ) tetapi
mereka mengejar kepentingan sendiri (1: 2 , 4).
Amanat kedua. Hagai membangun semangat bangsanya karena patah hati, sebab
rumah Allah yang dibangun itu kurang megah dibandingkan dengan yang dulu. Hagai
menguatkan mereka untuk membangun dengan memberi tiga fakta untuk meyakinkan
umat Allah:
a. Perjanjian Tuhan dengan umat-Nya
tetap berlaku dan Ia tetap setia ( 2 : 6 ).
b.
Roh Tuhan tetap tinggal di tengah-tengah mereka ( 2 : 6
).
c. Janji kedatangan seorang yang
menjadi harapan ( 2 : 6 - 10 ).
Sebagai umat Tuhan dan orang percaya hati kitapun harus dijiwai oleh ketiga
fakta besar di atas, dan juga harus selalu siap menyambut kedatangan Tuhan
Yesus ke dua kalinya ( bd. Ibr. 12 : 26 – 27 ).
Amanat ketiga :
Jangan
menganggap pembangunan bait Allah, membuat Allah berutang kepada mereka, dan
dengan beramal ‘memberi’ mereka menganggap diri menjadi suci. Semuanya hanya
anugerah, selanjutnya Allah akan memberkati mereka (2: 15 – 19).
Amanat ke
empat:
Kepada
Zerubabel wakil keturunan Daud, diberikan cincin meterai lambang kekuasaan dan
kemuliaan-Nya. Hal ini berhubungan dengan pemilihan keturunan Daud pada akhir
zaman yang akan memerintah segala bangsa.
2. Kemuliaan bait Allah di masa
mendatang.
Allah
akan memenuhi Bait-Nya dengan kemegahan, sebab Dialah pemilik bumi dan segala isinya, pemilik emas dan perak (2:
6-9).
3. Kristus dalam Kitab Hagai.
Focus
kitab ini adalah pembangunan bait Allah. Dalam kitab ini
digambarkan Kristus sebagai pemilik yang memulihkan
keagungan Bait Suci (2: 7-9), dan yang menghukum
dan melemparkan kerajaan dunia (2: 22).
K I T A B Z A K H A R I A
Nabi Zakharia
bernubuat bersamaan waktunya dengan nabi Hagai (sekitar thn. 520 sM). Mereka
berdua diutus Tuhan untuk melayani kelompok bangsa Israel yang telah kembali
dari pembuangan di Babel yang berada di kota Yerusalem dan sekitarnya.
Jika dalam
pemberitaannya Hagai lebih banyak menyampaikan teguran dan dorongan langsung
(foretelling) agar pembangunan bait Allah dilanjutkan, maka Zakharia
menyampaikan tentang penglihatan-penglihatannya mengenai apa yang hendak Tuhan
lakukan atas Israel. Tekanan pemberitaanya mengobarkan semangat bangsa israel
untuk membangun kembali Bait Allah. Kitab
ini merupakan kitab yang paling panjang dari antara kitab-kitab nabi-nabi
kecil. ( 14 pasal). Dan banyak dikutip dalam PB, karena nubuat-nubuatnya
tentang Kristus (selidikilah ), sehingga
kitab ini dikatakan sebagai buku PL yang “paling Mesianis“. Selain itu kitab
ini juga limpah dengan nubuat-nubuat tentang Eskatologis.
I . LATAR BELAKANG
1.
Nama
Dalam bahasa Ibr. Zekarya yang berarti “ Allah mengingat “. Nama ini
merupakan nama umum dalam bangsa Yahudi, (ada tiga belas orang yang memakai
nama ini dalam PL). Ayahnya bernama Berekhya bin Ido. Keluarga Zakharia kembali
ke Yehuda pada “angkatan /gelombang I“ (Neh. 12 : 4, 16) tahun 536 sM. Dalam
versi Septuaginta dan Vulgata menyebutnya Zacharias.
2.
Pelayanan
Pelayanannya dimulai sekitar tahun 520 sM. sebagai imam (bd. Hag. 1: 1 ;
Zakh. 1: 1) dimana pada saat yang sama nabi Hagai juga melayani. Tradisi Yahudi
menyebutkan bahwa ia bersama Hagai yang mengumpulkan bagian-bagian Alkitab PL
sebelumnya.
Tugas utama Zakharia dan Hagai adalah mengobarkan semangat bangsa Yahudi
dengan janji kedatangan Mesias untuk membangun Yerusalem, terutama pembangunan
Bait Allah yang terhenti pada 534 sM (14 thn ?) - dan baru selesai tahun 516 sM
(bd. Ezra 6 : 14 - 15). Kegagalan dalam pembangunan itu karena bangsa itu tawar
hati dan ada perlawanan tetangga-tetangga mereka, keadaan buruk ini sebenarnya
menunjuk kegagalan rohaniah dan ini penyebab, penghambat yang menyedihkan itu.
3.
Penulis
dan Waktu
Penulisnya Zakharia bin Berekhya bin Ido adalah imam yang memimpin kaum
Lewi (Neh. 12: 4), sejaman dengan Zerubabel (Ezr. 6:14) dialah yang diyakini
penulis kitab ini. Alasan yang lain karena menurut tradisi Yahudi, Zakharia dan
Hagai mengumpulkan bagian-bagian Alkitab PL.
Berdasarkan ayat 1: 1, 7 dan 7: 1, waktu penulisannya adalah sekitar tahun
520-518 sM, (kemudian 516 sM). Kemungkinan besar ps. 1 – 9, ditulis tahun 520 –
518 sM sedangkan pasal-pasal berikutnya sesudahnya sampai tahun 516 sM sesudah
bait Allah ditahbiskan.
4.
Latar
Belakang Historis.
Setelah dekrit
Koresy untuk segera mengembalikan orang Yahudi yang terbuang di Babel ke
negerinya untuk membangun kembali bait Allah di Yerusalem (bd. 2 Taw. 36:
22-23; Ezr. 1: 2). Zerubabel anak Sealtiel adalah ahli waris resmi tahta Daud,
dialah yang memimpin rombongan perjalanan pulang itu (Ezr. 3: 8; 5: 16).
Kedatangan mereka disambut dingin, dan para
musuh-musuh menghalangi pembangunan bait Allah. Selain itu ada juga perlawanan
lokal yang membuat pembangunan tertunda (keadaan politis). Hal lain yang
menjadi penghalang pecahnya ikatan kebangsaan dan muncullah individualisme,
suatu usaha mencari arti dan maksud kehidupan dalam eksistensi pribadi.
Dalam situasi dihambat
Zakharia dan Hagai menggerakkan bangsa itu memperbaharui semangat dan aktivitas, dan menyiapkan lapangan untuk
pembangunan bait Allah tersebut.
5.
Tema
dan Tujuan
Tema
kitab ini adalah “ Kerajaan Allah di Yerusalem “. Kitab ini ditulis untuk
memberi semangat kepada kaum Yahudi yang baru pulang dari Babel untuk
menyelesaikan pembangunan bait Suci. Zakharia menekankan pada mereka dalam
pemberitaannya, dan ia juga menekankan, menunjukkan bahwa Allah bekerja dalam
memulihkan Israel untuk kembali kewarisan rohani dalam mempersiapkan kedatangan
Mesias. Secara doktrinal kitab ini menunjuk pentingnya peran bait Allah guna
mengembalikan kaum israel kepada Allah.
Kitab ini juga memperlihatkan
providensia Allah untuk membawa kembali umat-Nya ke tanah air mereka, dan juga
menyoroti tentang hal dekatnya hari Mesias yang akan memulihkan kehidupan
umat-Nya.
II . SUSUNAN
(lihat bagan di belakang)
A. Penglihatan-penglihatan ps.
1 – 8.
1. Pendahuluan : seruan pertobatan
ps. 1 : 1 – 5.
2. Pemulihan Israel ; 8 penglihatan : ps.
1 : 7 – 6 : 8.
Secara fisik :
a. Penunggang kuda di antara pohon Murad
ps. 1: 7 – 17
b . Empat tanduk dan empat tukang besi ps. 1: 18 – 21
c . Seorang memegang Tali ukuran ps. 2 : 1 – 13
Secara rohani :
d . Imam besar Yosua dan iblis ps. 3 : 1 – 10
e . Kandil emas dan pohon zaitun ps. 4 : 1 – 14
f . Gulungan kitab yang terbang ps. 5 : 1 – 4
g . Perempuan dalam gantang ps. 5 : 5 – 11
h . Empat kereta ps.
6 : 1 – 8.
Dan
Sang Tunas ps.
6 : 9 – 15.
B . Berita- berita Teguran dan
Penghiburan ps. 7 – 8
Puasa
yang munafik ps.
7
Bangsa
israel di himpun – zaman baru ps. 8
C . Nubuat – nubuat tentang Kedatangan Mesias ps. 9 – 14.
Ps. 9-11, peristiwa-peristiwa
menjelamh Akhir Zaman
1. Hukuman atas bangsa-bangsa ps.
9 : 1 – 8
2. Mesias dan pemulihan Israel ps.
9 : 9 – 10 : 12.
3 . Dua jenis gembala ps.
11: 4 – 17.
Ps. 12- 14, Peristiwa-peristiwa Akhir Zaman
4. Pembebasan dan pembaharuan Yerusalem
ps. 12 : 1 – 9.
5. Ratapan atas Dia yang tertikam ps.
12 : 10 – 14
6. Penyingkiran berhala dan nabi palsu ps.
13: 1 – 6
7. Ujian bagi umat Tuhan ps.
13 : 7 – 9
8. Kemenangan terakhir ; Tuhan jadi Raja ps.
14 : 1 – 21.
Ayat-ayat kunci baca ; 8: 3; 9: 9-10.
III. POKOK -
POKOK PENTING
A . Kitab
ini menyatakan tentang apa yang harus dikerjakan oleh bangsa Israel dengan hati
dan tangannya (terutama dalam hubungan dengan pembangunan bait Allah ), sebab
sikap yang dingin telah menghalangi pembangunan bait Allah tersebut. Dalam
kitab ini juga dinubuatkan tentang akhir zaman.
Ada
empat pokok dan tujuan utama :
1.
Kebangunan rohani ( bd. 1 : 2 – 3 ).
2.
Penyelesaian pembangunan bait Allah ( bd. 1 : 16 ; 4 : 9
)
3.
Penghiburan bagi umat Allah ( bd. 2 : 13 ).
4.
Nubuat tentang kedatangan Mesias.
Ada 10 nubuat yang referensinya dalam Perjanjian Baru. (selidiki).
B. Penglihatan-penglihatan.
Penglihatan
pertama : penunggang kuda, berarti Tuhan akan menjatuhkan hukuman kepada bangsa
itu karena perbuatannya menganiaya bangsa israel.
Penglihatan kedua : Empat tanduk
dan empat tukang besi, berarti segala bangsa yang menyerahkan Yehuda, israel
dan Yerusalem adalah alat Tuhan untuk menghukum bangsa itu.
Penglihatan ketiga :
Seorang yang memegang tali ukuran akan pergi mengukur Yerusalem, tetapi seorang
Malaekat menemui orang tersebut artinya; kemakmurannya akan besar sekali
sehingga kota itu akan melampaui ukuran yang diambil pengutur itu. Tuhan
sendiri akan menjadi tembok kota (2: 5) , dan menjadi kemuliaan di dalamnya.
Penglihatan keempat :
Yosua berdiri di depan Malaekat diberi persalim pakaian (Yosua pememimpin
agama), artinya Tuhan tidak menuduh Yosua lagi, dan sekarang setanlah yang
dituduh. Yosua lambang bangsa itu dan pakaian yang kotor diganti, artinya Tuhan
sudah berkenan kembali kepada umat-Nya dan negeri mereka.
Penglihatan kelima :
Kandil emas berhiaskan dua pohon zaitun ( 4: 1 - 14). Zerubabel adalah pemimpin
pemerintahan, ia sudah memulai pembangunan bait Allah. Hal ini mengandung arti
bahwa Tuhan sudah berkenan kembali kepada Yerusalem dan Sion ( lih. 4: 12, 14).
Penglihatan
keenam : Zakharia melihat suatu gulungan kitab yang terbang, panjang melayang
di udara. Gulungan kitab yang melayang, supaya dapat dibaca setiap orang. Hal
ini memberi penjelasan mengapa sampai masa itu senantiasa ada kesusahan, itu
mengambarkan sumpah serapah Tuhan atas kejahatan yang masih ada dan setiap
kejahatan harus ditindak. Inti semuanya Tuhan membaharui sikap dan melenyapkan
yang tidak suci/ kenajisan dari tengah-tengah umat-Nya.
C . Kedatangan Gembala, raja
Israel dan berkat bagi Sion (ps. 9 – 10).
Bersukacitalah
hai puteri Sion, bersorak-soraklah,... lihat Rajamu datang kepadamu. Gambaran
tentang Juruselamat (Mesias) yang akan datang. Yerusalem kota sebagai lambang
kebenaran karena Tuhan dan gunung Tuhan yang Kudus, dan Allah akan tinggal di
pusat Yerusalem (8: 3).
D . Gembala yang teraniaya dan
akibatnya :
1.
Gembala palsu yang menjual domba-domba.
2.
Gembala yang baik, menderita – dihina dijual (bd. Mat. 29
: 9- 10).
E . Kesusahan dan Kemenangan
(ps. 12 – 14).
Pembebasan
dan pembaharuan Sion, Yehuda mengalami kesusahan, Yerusalem dikepung, dan
segala bangsa berkumpul melawannya tetapi Tuhan mencurahkan Roh pengasihan, dan
permohonan untuk keluarga Daud dan penduduk Yerusalem.
Mereka yang memandang kepada Dia yang
tertikam (12 : 1 – 3), dan yang memanggil nama-Nya akan dijawab-Nya dan Allah
menyebut “mereka umatKu“ (13 : 7 – 9). Semua orang-orang kudus bersama-sama dengan
Dia dan Tuhan menjadi raja atas seluruh bumi mengacu kepada (Kedatangan Tuhan
Yesus kelak bd. Yoh. 19: 37 ; Why. 1 :
7).
F. Zakharia dalam PB.
Ada
kira-kira 71 kutipan dari kitab Zakharia dalam PB. Kebanyakan dalam kitab
Wahyu, hal ini mungkin karena sama-sama menekankan tentang kedatangan Mesias (
akhir zaman).
G. Kristus Dalam Kitab Zakaria.
Kitab ini termasuk salah satu kitab yang
sangat Mesianik dalam PL dan kitab yang paling apokaliptik menyeroti
eskatologis dan persiapan kedatangan Mesias kembali (advent).
Aritonang, MP.
K I T A B M A L E A K H I
Kitab Maleakhi adalah kitab yang terakhir dalam
kanon PL yang menggambarkan kegagalan keturunan Abraham sejak ia dipanggil (+
2000 sM), sampai pulang dari Babel. Rupanya bangsa Israel yang telah melewati
masa-masa kejayaan, juga perzinahan rohani dan pembuangan sebagai sarana
penyucian Tuhan lalu kembali secara ajaib, ternyata tidak banyak berarti bagi
kemajuan rohani bangsa itu.
Persoalan
utama yang disoroti dalam kitab ini adalah masalah menghina persembahan,
pernikahan campuran yang melibatkan hampir seluruh umat itu. Oleh sebab itu
bila dilihat dari segi umat itu sendiri, maka pantas Tuhan dan kita untuk
kecewa. Namun hal yang paling berharga dan juga menonjol adalah kasih dan
kesetiaan Allah serta kesabaran-Nya untuk memelihara, mendidik dan memberikan
janji-Nya.
Apabila
kita menggunakan kitab ini sebagai pendahuluan kedalam pemberitaan Injil, maka
akan semakin jelas bahwa terang Injil sungguh merupakan kebutuhan bagi setiap
manusia baik yang “jahat, biadab“ maupun bangsa pilihan Allah yang telah
mengalami pendidikan hampir seribu lima ratus tahun itu.
I . LATAR BELAKANG
A . Nama
Maleakhi dalam bahasa ibr. Malak-i
“Malekhiah“ artinya utusan-ku/utusan YHWH. Nama ini hanya satu kali dipakai
dalam Alkitab (Mal. 1 : 1). Tetapi kata “utusan “ empat kali “diselipkan“ dalam
kitab ini kata (mal’ak = duta besar, malaekat, raja, utusan. (lih. 1: 1 ; 2 : 7
; 3 : 1). Hal ini senada dengan isi kitab ini yang mengantisipasi kedatangan
“Utusan Allah” (bd. 3:1), dan nubuat tentang datangnya pendahulu Mesias,
bandingkan Yohanes Pembaptis (Mat. 11:10). Di septuaginta menyebutnya
Malachias, dan dalam bahasa latin Maleachi.
Maleakhi hidup pada zaman
pembuangan sesudah Hagai dan Zakharia. Kitab Maleakhi ditulis tidak lama
sesudah zaman Nehemia. Dan pada zaman Maleakhi, orang Yahudi sudah 100 tahun
lamanya kembali ke tanah mereka, namun Yehuda masih merupakan salah satu propinsi
dibawah Imperium/ kekuasaan Persia. Meskipun pada saat itu pengaruh Persia hari
demi hari semakin surut, namun orang Yahudi masih tetap memberi pajak/ upeti
kepada Gubernur (Mal. 1: 8).
Pada waktu itu bangsa Israel
menikmati kebebasan beragama, namun walaupun demikian Tuhan mengutus nabi
Maleakhi kepada mereka oleh karena terjadi kemerosotan-kemerosotan secara
rohani (moral ) dan juga menyangkut hukum Taurat dan adat istiadat Yahudi/
Israel.
Dosa-dosa pemimpin agama/
Imam, mereka tidak menghormati Allah – dihina (1: 6). Para imam mempersembahkan
persembahan cemar – najis (1 : 7). Mempersembahkan barang rampokan/ rampasan (1
: 13), dan mencemarkan jabatan imam (2: 8) bd. Bil. 25: 12 - 13; Neh. 13 : 29.
Dosa-dosa umat Tuhan yang lain mereka kawin campur (2 : 11), juga perceraian (2
: 14), dan dalam mempersembahkan korban kepada Tuhan. Dosa lain peraturan
ibadah diremehkan dan tidak memberikan perpuluhan (3 : 8 – 10).
B . Penulis dan Waktu
Malaekhi
disebut sebagai penulis (1:1). Waktunya dapat ditarik melalui beberapa hal :
1.
Bait Alah sudah ditahbiskan
dan sudah dilakukan upacara-upacara korban di dalamnya. (bd. 1 : 7 10 ; 3 : 1 , 8).
2.
Bupati tanah Yehuda
kemungkinan besar bukan lagi Nehemia, sebab dia tidak di sebutkan. Kebobrokan
kerohanian umat itu menggambarkan bahwa Bupatinya rupanya tidak setegas Nehemia
.
3.
Dosa-dosa yang dituntut Maleakhi sama dengan yang dikoreksi Nehemia selama
waktu pelayanan keduanya yaitu ; (a) kelesuhan keimaman (1:6 bd. Neh. 13: 4-9),
(b) mengabaikan perpuluhan untuk kaum lewi (3: 7-12 bd. Neh. 13: 10-13), (c)
banyaknya kawin campur dengan wanita asing (2: 10-16 - bd. Neh. 13:23-28).
Maka sesuai dengan perkiraan di atas kemungkinan
besar, Maleakhi melayani (bernubuat sesudah bait Allah dibangun kembali pada
tahun 520-515, kira-kira tahun 435 sM. - bd. Neh. 13 : 6).
C.
Latar Belakang Historis
Orang Yahudi yang pulang dari pembuangan dengan
harapan-harapan yang tinggi, dan hidup yang lebih baik, tetapi kenyataannya
menghadapi banyak kesulitan dan dikelilingi musuh-musuh, antara lain orang
Edom, Arab, Mesir dan orang Samaria yang menghalangi kesempatan bagi mereka
hidup lebih baik. Tahun demi tahun kemakmuran yang diidamkan tidak kunjung
tiba, malahan kehidupan semakin sulit, selain itu terjadi kemarau yang
berkepanjangan, akibatnya panen gagal dan terjadi kelaparan (3:1).
Dalam situasi ini mereka menyangsikan kasih Allah
(1: 2), di sisi lain orang yang berbuat jahat dan yang percaya pada diri
sendiri lebih beruntung (3: 14-15). Bangsa itu berdebat, dan mereka berkata
tidak ada gunanya menuruti hukum-hukum Allah dan berjalan dan hidup dalam
pertobatan. Mereka sering tidak membayar perpuluhan, karena itu para imam
terpaksa meninggalkan tugasnya demi mencari nafkah.
Nabi Maleakhi menegor tentang keragu-raguan dan
kemunafikan mereka. Dia berkata kesengsaraan yang menimpa mereka bukan karena
kesalehan mereka, tetapi karena keberdosaan, di mana para imam yang bejat
(1:6), tidak lagi menghormati tugas-tugasnya dalam bait Allah (1:13). Mereka
tidak menyerahkan persembahan dengan sungguh-sungguh, durhaka, menceraikan
istri dan kawin dengan wanita bangsa lain (kawin campur). Nabi Maleakhi
mengutuk dosa-dosa bangsa itu dan mendesak mereka untuk bertobat (3:7), dan
memberikan persembahan persepuluhan, maka Tuhan akan memberkati mereka (3: 10).
D. Tema dan Tujuan
Sesuai dengan tema “Kasih Allah tehadap orang
berdosa”. Tema ini mengarah kepada tekanan ketulusan penyembahan kepada Allah,
dan menjaga kemurnian di hadapan Allah sebagai umat yang dikuduskan-Nya, seraya
menunggu kedatangan Mesias.
Maleakhi menegur umat Tuhan
karena kelalaian mereka terhadap ibadah sejati kepada Tuhan, dan memanggil
mereka untuk bertobat (1:6; 3:7). Persembahan yang kudus adalah mempersembahkan
diri dengan hidup kudus dan berkenan kepada Allah, sehingga Allah tidak
segan-segan mencurahkan berkat kemurahan-Nya atas panen dan kesejahteraan
bangsa. Oleh sebab itu Israel harus hidup sesuai dengan panggilannya sebagai
bangsa yang kudus seraya menunggu kedatangan Mesias. Juga menekankan
Pengharapan akan muncul melalui penghakiman Tuhan yang bertujuan menyelamatkan.
II. SUSUNAN (lihat bagan di belakang)
A.
Berita Mengenai Kasih ps.
1: 1 – 5.
1.
Penyataan Allah mengenai
kasih-Nya kepada bangsa Israel ( ay. 2)
2.
Jawaban atas penyataan
tentang cara mengasihi yang benar ( ay. 2)
3.
Allah berkenan bila
merendahkan diri, menyatakan satu di antara banyak bukti ( ay. 3 -5 ).
Catatan :
a .
Dalam PL kita mendapat penyataan kasih Allah terhadap Israel ( ay. 2 )
b .
Dalam PB kita telah diberitahukan tentang Allah telah mengasihi seluruh dunia.
B .
Berita Pertobatan (ps.
1 : 6 – 2 : 17).
1. Kepada para Imam (
ay. 6 )
a .
Tidak menghormati Allah ( ay. 6 ).
b .
Mempersembahkan persembahan mereka yang tidak layak ( ay. 8 )
c .
Menolak persembahan mereka yang tidak berkenan
( ay. 10 ).
d . Walaupun israel mengalami
kegagalan, Allah tetap pada pendirian-Nya, dan namanya adalah besar ( ay. 11 ).
e .
Kegagalan Israel ( ps 2 : 1 – 9 ).
2. Kepada para Umat Israel.
a . Saling menghianati satu dengan lainnya ( ps. 2 : 10 ).
b . Allah melawan dosa-dosa dalam rumah tangga ( ps. 2 : 11 – 17 ).
c . Berita Pengharapan (ps. 3 –
4).
Penghakiman
mendatang ( ps 2 : 17 – 3 : 5 ).
Urutan
yang menyangkut nubuatan ( utusan Tuhan ) :
1. Masa dan pekerjaan Yohanes
Pembaptis ( ps 3: 1 ).
2 .
Kedatangan Kristus serta pekerjaan-Nya, yang terjadi ( 3 : 1 – 6 ).
3. Keadaan yang menyedihkan dari umat-Nya sebelum kedatangan-Nya kembali
pertobatan dan perpuluhan ( ps 3: 7 – 15 ).
4 .
Pemulihan kembali ( ps 3 : 16 – 18 ).
5 .
Hari Tuhan ( ps. 4 : 1 ).
6 .
Kesukaan pada kedatangan-Nya ( ps. 4 : 2 – 4).
7 .
Kedatangan Elia sebelum hari Tuhan ( ps. 4 : 5 ).
Ayat-ayat kunci baca ; 2:17;
3:1; 4: 5-6.
I . POKOK PENTING
A.
Pencemaran kurban-kurban.
Para imam bersalah, karena
mengabaikan kewajibannya, menghina nama Tuhan dan mencemarkan perjanjian dengan
lewi (1: 6- 2: 9). Ada macam-macam
ketidak setiaan bangsa Israel, yaitu dalam hubungan-hubungan masyarakat,
kebaktian dan perkawinan.
B. Perpuluhan. Ps. 3 :
6 – 12.
Dalam kitab ini Tuhan menjanjikan berkat khusus
bagi umat Israel, asal saja mereka mau bertobat, serta mengubah sikap yang acuh
tak acuh terhadap Tuhan dan ibadah, dan dibidang keagamaan. Allah berjanji akan
memberkati mereka asal mereka memenuhi kewajiban mereka dengan memberikan
perpuluhan mereka kepada Tuhan.
Dosa Israel menyangkut persembahan antara lain :
1 . Penyembahan yang formalitas
Penyembahan yang benar selalu diikuti dengan kesediaan
berkorban bagi Allah. Tuhan tidak hanya menuntut hati, tetapi juga persembahan
mereka dan korban syukur yaitu persembahan persepuluhan. (Im. 27 : 30 – 32 ;
Bil. 12 : 24 – 28) dan persembahan khusus (Kel. 24 : 27 – 28 ; Im. 7 : 32 ;
Bil. 5 : 9 ; Kel. 25 : 27).
2 . Bersikap skeptis
terhadap kewajiban, bahkan merampasi milik/ kepunyaan Allah (3: 8).. Kata
“Menipu “ lebih tepat diterjemahkan dengan “merampasi “ (bdg. Ams. 22 : 23).
Hal lain yang disoroti adalah hubungan
pertobatan dengan Perpuluhan antara lain
:
2. Taw. 31 : 11 –12 – Pertobatan
Hizkia disertai dengan kesediaannya memberi korban persepuluhan dengan korban
khusus. Neh. 10 : 38 – pertobatan bangsa Israel diikuti persembahan. Mereka memuji
Tuhan dengan persembahan. Berkat melalui ketaatan memberi ;
a. Janji Tuhan.
Allah yang tidak berubah ( ay. 6 ) akan mengubah
kutuk atas mereka, menjadi berkat sesuai dengan firman Tuhan.
b. Erat hubungannya dengan Israel sebagai bangsa
pilihan.
Bangsa akan melihat pemeliharaan Tuhan terhadap mereka. Bangsa lain akan
menyebut mereka berbahagia ( ay. 12 ).
Apa artinya perpuluhan bagi
kita dan apa aplikasinya. Apakah persembahan persepuluhan diwajiban bagi
orang Kristen ?.
C . Kedatangan Mesias
1.
Pra kedatangan Mesias.
Dalam kitab Maleakhi (3: 1 a), ditekankan sebelum
Mesias datang, Tuhan mengirim utusan untuk mempersiapkan jalan yaitu memberi kesempatan agar manusia
berbalik/ bertobat kepada Tuhan. Utusan adalah sebagai perintis jalan. Utusan penting
sebab zaman nabi berakhir, namun pemberitaan “belum selesai”. Pembuangan
bukanlah akhir sejarah umat Allah, dan kembali dari pembuangan bukanlah awal
zaman baru. Maleakhi mengarahkan perhatian unat Allah ke masa depan, dengan
rasa takut akan penghukuman, dan pengharapan akan penyembuhan. Kedatangan Tuhan
Yesus digenapi dalam dua tahap :
1. kedatangan Kristus ysng
pertama kali, untuk menyelamatkan semua orang yang percaya akan penyataan
Allah; dan
2. kedatangan Kristus yang
kedua kali, yakni menghakimi dan penyelamatan terakhir.[1]
Hal ini penting oleh karena situasi pada waktu
itu sikap bangsa israel/ manusia pada Tuhan antara lain :
a . Ibadah palsu. (1 :
6-14), mereka menghina Tuhan dengan membawa roti cemar ke atas mezbah Allah,
dengan membawa korban binatang yang cacat dan sebagainya ( bd. 2 Tim. 3 : 1 – 9
).
b . Kemerosotan moral ( Mal.
2: 10 – 16 ; 3: 13 – 18), di mana terjadi kawin campur dan perceraian,
perzinahan dan mulut kotor, kemunafikan, dsb. Maleakhi mendesak supaya bertobat
sebab upacara ibadah bukan secara formalitas tetapi secara rohaniah dilakukan
dengan ketulusan dan kesungguhan.
2.
Kedatangan Mesias.
a .Mal. 3 : 1 b, Maleakhi
menubuatkan bahwa Mesias datang sebagai Malaekat perjanjian. Kedatangan
Malaekat perjanjian dengan mendadak dan kehandiran-Nya tidak seorang pun yang
tahan tetap berdiri, karena Ia datang seperti pemurni logam dan sabun tukang
binatu ( bd. Mat. 24: 44 ; 25 : 31 – 34).
b . Akibat kedatangan Mesias
menurut kitab Maleakhi.
Kedatangan Mesias menurut kitab Maleakhi, di
mana Tuhan akan menghukum, membenarkan
dan menyelamatkan.
*. Menghukum orang-orang fasik :
- 4 :
1. - orang yang berbuat fasik menjadi
seperti jerami yang akan dibakar.
- 4 : 3. - orang-orang fasik akan diinjak-injak
oleh orang-orang benar karena menjadi abu di bawah telapak kaki mereka.
*. Menyelamatkan orang-orang benar.
- 3: 17. - Mereka akan menjadi milik kesayangan-Nya, dikasihi dan disayangi
seperti anak-Nya.
- 4: 2 .
- Mengalami pemulihan/ kesembuhan
dan terjadi kesukaan.
- 4 : 3 . -
menginjak-injak orang fasik.
- 4 : 6.
- terjadi perdamaian.
Jelaslah bahwa Maleakhi menubuatkan/memfocuskan
kedatangan Mesias yang kedua kalinya dan maknanya pada kita :
a.
Kitab ini ditutup dengan
janji kedatangan Tuhan Yesus.
b.
Berita kedatangan Tuhan
Yesus tidak salah ditanggapi seperti masa Maleakhi, umat Tuhan jadi malas
tetapi harus menjadi dorongan untuk keselamatan.
c.
Zaman Maleakhi dinodai dua
penyakit agama yaitu formalitas dan skeptisme,
kedua hal ini berkembang menjadi membantah, melawan Tuhan.
d.
Golongan yang saleh dan setia kepada Tuhan merupakan hadiah bagi Tuhan,
bagi mereka ini ada janji (4: 2), dan mereka menyambut Tuhan ”Amin datanglah
kiranya Ya, Tuhan ( Maranatha )”.
Amanat :
Permohonan-permohonan dengan sangat kepada Allah
cukup banyak dalam kitab ini, karena belas kasihan nabi kepada bangsanya,
supaya mereka bertobat – berpaling kepada Allah, meninggalkan dosa-dosa dan
kembali kepada Allah. Permohonan itu disertai janji kebahagiaan bagi yang
bertobat dan peringatan, serta hukuman bagi yang tidak taat (tidak mau
bertobat).
Hal lain yang disoroti adalah tentang “
utusan Tuhan “ (3: 1 – 2). Lihat Aku
menyuruh utusanku – mengacu kepada kedatangan Tuhan Yesus (Kej. 3: 15 ;
Mal. 4: 16 ). Amanat kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, dan nubuat pada masa
yang akan datang.
D. Teodisi (Pembenaran Tindakan Allah)
Ketertundaan pembangunan
bait Allah, menimbulkan tuduhan-tuduhan yang dilomtarkan bangsa itu kepada
Allah dengan cara; Tuhan tidak adil, tidak mempertahankan kasih-Nya. Ia merasa
senang dengan orang yang berbuat jahat. Jawaban Tugan terhadap serangan
mengenau keadilan-Nya dapat dibagi atas tiga kelompok :
1. Allah adalah segala sesuatu
Tuhan semesta alam adalah raja yang besar dan nama-Nya sitakuti
bangsa-bangsa (a:14). Dari terbir matahari sampai terbenam, nama Tuhan besar diantara bangsa-bangsa, dan disetiap
tempat dibakar dan dipersemnahkan korban bagi namaKu, dan juga korban sajian
yang tahir (1:10).
2. Walaupun Allah, Allah seluruh dunia, namun israel mendapat tempat yang
istimewa, akibat pemilihan Allah kepada bangsa itu. Israel putra dan hamba
Tuhan, sehingga harus takut dan hormat terhadap Dia (1:6). Korban-korban harus
merupakan pilihan, karena sebagai ungkapan tanda terima kasih atas pemilihan
mereka. Kekudusan bangsa itu sebagai keluarga Allag harus dijaga dan dilindungi
olrh krkekudusan perkawinan (2: 10-16). Umat harus mengak bahwa sesuatu
milik-Nya, dan mereka harus mengungkapkan itu mrlslui perpuluhan.
3. Hari Tuhan. Dalam kitab ini diulangi tentang hari Tuhan “Dengan
mendadak Tuhan akan masuk ke bait-Nya”. Hari Tuhan menekankan tindakan Allah
akan dibenarkan, tuduhan terhadap keadilan-Nya akan dijawab (4:1). Hari Tuhan
tidak sepenuhnya berupa kegelapan dan api. Allah mempunyai “kitab peringatan”
yang di dalamnya tertulis nama-nama dari orang-orang yang takut akan Tuhan.
“mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku
sendiri, firman Tuhan semesta alam, pada hari yang Kusiapkan” (3:17). Ia akan
membedakan antara orang benar dan orang fasik, yaitu orang yang beribadat
kepada Allah dan orang yang tidak beribadat pada-Nya (3:18). Hari itu datang,
menyala seperti perapian, ‘tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan
terbit surya kebenaran dengan kesenbuhan pada sayapnya (4:12).[2]
E. Perintis jalan.
Nabi Maleakhi mengajarkan kedaqtangan kembali nabi Elia (4:5), sebagai
gagasan mempersiapkan kedatangan Mesias. Maleakhi menamai pelopor itu
“utusanku”. Dalam PB Yohanes Pembaptis diakui sebagai perintis jalan, walaupun
gelar itu tidak langsung dikenakan pada dirinya (lih. Yoh. 1:21; Mrk 1: 2-8;
Luk. 7:27-28 – bdg. Mal. 11:14).
F. Kristus Dalam Kitab
Maleakhi.
Kitab Maleakhi merupakan pembukaan nubuatan yang terdiam
selama 400 tahun. Akhirnya Rasul Yohanes Pembaptis, memecahkan kesunyian,
dengan berkata dan menunjuk kepada Tuhan Yesus “Lihat ! Anak Domba Allah, yang
menghapus dosa dunia” (Yoh. 1: 29). Yohanes adalah yang datang sebagai pelurus jalan bagi
Mesias, dan pada ayat-ayat berikutnya (3: 2-5), setelah itu nabi langsung
memberitakan tentang hari kedatangan Kristus sebagai Hakim Agung.
Shalom,
Pdt. Mangatas P. Aritonang,
M.Th.